12
2.2.2. Manajemen Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah sebuah studi tentang bagaimana seorang konsumenberbeda antara satu dengan lainya dalam berfikir dan bersikap untuk
menentukan pilihan mengkonsumsi suatu produk. Teori mengenai perilaku konsumen mencakup hal pokok seperti : seberapah baikah konsumen menyukai
suatu produk? Karena apabila kita mengetahui sikap para konsumen tersebut, maka kita dapat mengetahui apakah konsumen mempunyai inisiatif untuk
mengkonsumsi produk tersebut. Howard, 1994 Menurut Loudon dan Bitta 1993: 7, “consumer behavior may be defined
as decision process and physical activity individuals engange in when evaluating, acquiring, using or disposing of goods and services.” Artinya perilaku konsumen
dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang melibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh, menggunakan
atau dapat mempergunakan barang-barang dan atau jasa-jasa. Senada dengan pendapat itu Schiffman dan Kanuk 1997: 6 adalah “The
behavior that consumer display in searching for purchasing, using, evaluating, and disposing of product, services, and idea, which they will satisfy their needs “.
Pengertian ini dapat diartikan bahwa perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukan oleh konsumen dalam menyelidiki, membeli, meggunakan,
mengevaluasi, dan menentukan produk jasa dan ide, yang mana mereka akan mendapatkan kepuasan terhadap kebutuhan mereka
Manajer pemasaran yang menginginkan sebuah kesuksesan dalam pekerjaanya harus mengetahui teori mengenai perilaku konsumen secara luar
13
dalam. Maksudnya adalah mengetahui data-data apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana mengatur data tersebut menjadi sesuatu yang sistematik untuk
kemudian dianalisa. Namun demikian, hal terpenting dari itu semua adalah seorang manajer pemasaran harus mengetahui bagaiman mengintepretasikan data-
data yang telah ia dapat dari analisis tersebut serta menggunakanya untuk menetapkan tujuan, mendesain suatu strategi pemasaran dan menciptakan
perencanaan yang baik. If marketing managers do not know why certain buying patterns exist : if
they cannotexplain these behavioral patterns in a logical, reasoned manner: and if they cannot support their plans with facts and data, then hey cannot possibly
persuade others in organization of the validity of teir ideas Howard, 1994. Dari teori tersebut maka dapat dipastikan bahwa perilaku konsumen
adalah suatu yang mendasar bagi setiap manajer pemasaran karena tanpa mengetahui data dan fakta yang terjadi dipasar, maka ia tidak akan dapat
meyakinkan para pengambil keputusan mengenai ide-ide yang akan ia lontarkan. Setiap induvidu memiliki karakteristik tersendiri yang unik dan berbeda
dari tiap orang. Sekumpulan karakteristik perilaku yang dimiliki oleh individu dan bersifat permanent biasa disebut sebagai kepribadian. Memahami karakreristik
kepribadian konsumen akan sangat bernilai bagi pemasar. Dengan mengetahui perilaku konsumen yang lebih permanent misalnya: seorang wanita akan selalu
berusaha semaksimal mungkin menghindari makanan berlemak agar tidak perlu merasa direpotkan dengan berat badannya, maka pemasar dapat menggunakan
perilaku sepaerti ini dengan menawarkan makanan dan minuman dengan kadar
14
lemak yang rendah, tetapi tetap menyehatkan. Karakteristik kepribadian bisa juga dijadikan dasar untuk memposisikan produk di pasar. Perusahaan dapat
memposisikan produknya pada segmen pasar yang mengutamakan diet karena lingkunganya memang menuntut demikian
2.2.3. Organization Citizenship Behavior OCB