terhadap AKG anak umur 7-12 bulan belum diketahui karena pada AKG berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 tidak tercantum
anjuran kalium bayi. Namun, untuk melihat berapa besar sumbangan natrium dari tepung
campuran pisang awak dan tepung beras terhadap AKG anak usia 7-12 bulan, maka saya berpedoman pada buku Infant Nutrition and Feeding. Dalam buku ini
menjelaskan bahwa AKG natrium anak usia 7-12 bulan sebesar 100-200 mghari, sementara dari ASI telah memberikan sumbangan natrium sebesar 100 mg, maka
kandungan natrium tambahan yang harus ada dalam MP-ASI sebesar 100 mghari. Jadi, jika bayi usia 7-12 bulan mengkonsumsi tepung campuran pisang
awak dan tepung beras sebagai MP-ASI setiap hari yaitu sebesar 50 gram, dengan asumsi sekali konsumsi sebesar 25 gram, maka sumbangan natrium dari tepung
campuran pisang awak dan tepung beras terhadap AKG sebesar 3,43hari. Sedangkan jika bayi usia 7-12 bulan mengkonsumsi pisang awak masak setiap
hari sebanyak 2 buah pisang atau 50 gram, dengan asumsi sekali konsumsi sebanyak 25 gram, maka sumbangan natrium dari pisang awak terhadap AKG
sebesar 0,18 hari.
5.1.4 Kadar Fosfor pada Tepung campuran Pisang Awak dan Tepung Beras
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh yaitu 1 dari berat badan. Kurang lebih 85 fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam
kalsium fosfat. Fosfor di dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium dan selebihnya terdapat di dalam sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan
di dalam cairan ekstraseluler.
Universitas Sumatera Utara
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan bayi. Bayi dapat menyerap 85-90
fosfor berasal dari ASI, sebanyak 65-70 fosfor berasal dari susu sapi dan 50- 70 fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak
dan orang dewasa Almatsier, 2009. Peranan fosfor sangat besar dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi
seperti kalsifikasi tulang dan gigi yang di awali dengan pengendapan fosfor pada matriks tulang, mengatur pengalihan energi melalui proses fosforilasi fosfor
mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
Selain itu, fosfor merupakan bagian dari ikatan tubuh esensial, absorpsi dan transportasi zat gizi dan pengaturan keseimbangan asam basa. Fosfat
memegang peranan penting sebagai buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh dan ini terjadi karena kemampuan fosfor mengikat
tambahan ion hidrogen. Fosfor terdapat dalam semua makanan terutama makanan kaya protein seperti daging, ayam, ikan, telur dan susu.
Angka kecukupan fosfor sehari yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 untuk anak usia 7-12 bulan yaitu sebesar 225
mg. Kekurangan fosfor jarang terjadi karena banyak terdapat dalam makanan, tetapi kekurangan fosfor bisa terjadi jika menggunakan obat antasid untuk
menetralkan asam lambung seperti aluminium hidroksida untuk jangka panjang. Sebaliknya jika kelebihan fosfor dapat menimbulkan kejang Almatsier. 2009.
Universitas Sumatera Utara
Fosfor dalam tepung campuran pisang awak dan tepung beras di analisis dengan menggunakan metode spektrofotometri dan diperoleh kadar fosfor yaitu
sebesar 100,7 mg, sedangkan kebutuhan fosfor untuk anak usia 7-12 bulan berdasarkan AKG menurut Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 2004 yaitu
sebesar 225 mg, sementara dari ASI telah memberikan sumbangan fosfor sebesar 125 mg, maka kandungan fosfor tambahan yang harus ada dalam MP-ASI sebesar
100 mghari. Jika bayi mengkonsumsi tepung campuran pisang awak dan tepung beras
sebagai MP-ASI setiap hari yaitu sebesar 50 gram, dengan asumsi sekali konsumsi sebesar 25 mg, maka sumbangan fosfor terhadap AKG sebesar
22,37hari. Sedangkan jika bayi mengkonsumsi pisang awak masak setiap hari sebanyak 2 buah pisang atau 50 gram, dengan asumsi sekali konsumsi sebanyak
25 gram, maka sumbangan fosfor dari pisang awak terhadap AKG sebesar 13,33hari.
5.2 Kadar Mineral Mikro pada Tepung campuran Pisang Awak dan Tepung Beras