sebesar 24,3hari. Sedangkan jika bayi usia 7-12 bulan mengkonsumsi pisang awak masak setiap hari sebanyak 2 buah pisang atau 50 gram, dengan asumsi
sekali konsumsi sebanyak 25 gram, maka sumbangan zat besi dari pisang awak terhadap AKG sebesar 7,8hari.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat dilihat bahwa, kadar zat besi pada tepung campuran pisang awak dan tepung beras tidak mencukupi untuk bayi. Dan
jika dijadikan sebagai MP-ASI, maka sebaiknya ditambahkan dengan makanan lain yang lebih tinggi kadar zat besi seperti ikan teri dan labu kuning. Sehingga
dengan mengkonsumsi formula pisang awak, bayi tidak akan kekurangan besi yang dapat mengganggu perkembangan serta menurunkan kekebalan tubuh.
5.2.2 Kadar Seng pada Tepung campuran Pisang Awak dan Tepung Beras
Seng merupakan komponen dari banyak enzim dalam tubuh yang ada hubungannya dengan proses metabolisme karbohidrat dan energi. Dalam tubuh
mengandung 2-2,5 gram seng yang terbesar di hampir semua sel dan sebagian besar seng berada di dalam hati, pancreas, ginjal, otot dan tulang. Seng
dikeluarkan tubuh melalui feses, urin dan jaringan tubuh yang dibuang seperti jaringan kulit.
seng memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh, misalnya berperan dalam pemeliharaan keseimbanagn asam basa, pencernaan protein,
pembentukaan kulit, metabolisme jaringan ikat dan penyembuhan luka. Selain itu, seng juga berperan dalam fungsi kekebaln tubuh, metabolisme tulang,
pembentukan struktur serta proses penggumpalan darah. Kerana seng berperan dalam reaksi-reaksi yang luas, maka jika anak kekurangan seng akan berpengaruh
banyak terhadap jaringan tubu terutama pada saat pertumbuhan.
Universitas Sumatera Utara
Kadar seng pada tepung campuran pisang awak dan tepung beras di analisis dengan menggunakn metode AAS Atomic Absorption
Spectrophotometry diperoleh kadar seng sebesar 8,08 mg, sedangkan kebutuhan seng untuk anak usia 7-12 bulan berdasarkan AKG menurut Widyakarya Nasional
Pangan dan Gizi 2004 yaitu sebear 7,5 mg. Dari ASI telah memberikan sumbangan seng sebesar 4 mg, maka kadar seng tambahan yang harus ada dalam
MP-ASI sebesar 3,5 mghari.
Jika bayi usia 7-12 bulan mengkonsumsi tepung campuran pisang awak dan tepung beras sebagai MP-ASI setiap hari yaitu sebesar 50 gram, dengan
asumsi sekali konsumsi sebesar 25 mg, maka sumbangan seng terhadap AKG sebesar 53,8hari. Sedangkan jika bayi usia 7-12 bulan mengkonsumsi pisang
awak masak setiap hari sebanyak 2 buah pisang atau 50 gram, dengan asumsi sekali konsumsi sebanyak 25 gram, maka sumbangan seng dari pisang awak
terhadap AKG sebesar 17,7hari. Kadar seng pada tepung campuran pisang awak dan tepung beras sudah
mencukupi sesuai dengan kebutuhan bayi, maka jika bayi mengkonsumsi formula pisang awak sebagai MP-ASI, bayi tidak akan kekurangan seng yang dapat
menyebabkan gangguan pertumbuhan, kesulitan berbahasa, mengganggu pusat sistem saraf dan fungsi otak. Sebaliknya jika kelebihan seng sampai sepulyh kali
AKG dapat mempengaruhi metabolisme kolesterol dan mempercepat timbulnya aterosklerosis.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Kadar Iodium pada Tepung campuran Pisang Awak dan Tepung Beras