Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

satu informan dengan informan lain, serta membandingkan hasil wawancara tersebut dengan dokumen-dokumen yang terkait.

H. Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan dan Biklen Moleong, 2012: 248, analisis data kualitatif adalah: Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Selanjutnya, tahapan analisis data kualitatif menurut Janice McDrury dalam Moleong, 2012: 248 adalah sebagai berikut: a. Membacamempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data. b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari kata. c. Menuliskan „model‟ yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan. Miles dan Huberman 2014: 15 mengemukakan bahwa teknik analisis data pada dasarnya terdiri dari 4 tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data display data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis menurut Miles dan Huberman. Adapun langkah-langkah dalam melakukan analisis data sebagai berikut: a. Pengumpulan data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dialami, dan temuan apa yang dijumpai selama penelitian yang merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. b. Reduksi Data Data Reduction Setelah pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah mereduksi data. Reduksi data yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data-data yang didapat dari catatan lapangan Miles Huberman, 2014: 16. Di lapangan, data yang didapat sangat banyak sehingga perlu diteliti dan dirinci sesuai dengan tema penelitian. Dalam reduksi atau peneliti melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan data untuk dibentuk transkrip penelitian. Dalam langkah ini juga dilakukan pembuangan data yang tidak relevan dengan penelitian sehingga diperoleh data yang akan diteliti. c. Penyajian Data Data Display Setelah proses reduksi data, selanjutnya dilakukan proses penyajian data. Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan Miles Huberman, 2014: 17. Penyajian data ini dilakukan sesuai dengan apa yang diteliti sehingga diperoleh kemudahan dalam menafsirkan data mengenai penerapan budaya organisasi. Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif sehingga akan memudahkan memahami apa yang terjadi, menganalisis fenomena tersebut kemudian merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. d. KesimpulanVerifikasi ConclusionVerification Setelah menghimpun data-data kemudian mengolahnya dan merekapnya menjadi suatu informasi sederhana, lalu dianalisis dengan menghubungkan satu dengan yang lain berdasarkan teori menjadi satu kesatuan yang sistematis. Hasilnya kemudian diinterpretasikan. Kemudian langkah terakhir yaitu menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan tahap terakhir dari suatu penelitian. Pada tahap ini peneliti berupaya mencari atau memahami makna, keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat atau proposisi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

a. Kondisi Geografis Kabupaten Wonosobo

Kabupaten Wonosobo merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian lokasi antara 250 m hingga 2.250 m diatas permukaan laut. Secara geografis Kabupaten Wonosobo memiliki luas 98.468 ha 984,68 km 2 atau 3,03 dari luas Jawa Tengah. Secara administratif terbagi dalam 15 Kecamatan, 236 Desa dan 29 Kelurahan serta berpenduduk sekitar 810.323 jiwa. Secara administratif Kabupaten Wonosobo berbatasan langsung dengan enam kabupaten yaitu: 1 Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang. 2 Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang. 3 Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen. 4 Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen.

b. Profil BPMPPT Kabupaten Wonosobo

Kabupaten Wonosobo sebagai salah satu identitas pemerintah daerah yang terdekat dengan masyarakat memiliki peran strategis dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Penyelenggaraan pemerintahan daerah yang ditandai dengan ditetapkanya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa konsekuensi yang luas bagi lembaga pemerintah di tingkat daerah. Dalam rangka mewujudkan tujuan otonomi daerah yaitu mempercepat tercapainya kesejahteraan rakyat melalui peningkatan pelayanan publik di daerah, maka lembaga pemerintah di tingkat daerah dituntut mampu memberikan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan terjangkau sebagaimana yang selalu diharapkan masyarakat selama ini. Berikut ini adalah gambaran umum dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu BPMPPT. 1 Visi, Misi, dan Motto Pelayanan a Visi Visi BPMPPT Kabupaten Wonosobo adalah: “Terselenggaranya Pelayanan Perizinan Yang Prima Dan Terpadu ”. Dasar pernyataan visi BPMPPT diambil dari salah satu misi Kabupaten Wonosobo yaitu melanjutkan praktik pemerintahan partisipatif dan demokratis menuju masyarakat yang sejahtera.