Profil BPMPPT Kabupaten Wonosobo

Dalam hal ini perangkat daerah yang dimaksud yaitu Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu BPMPPT Kabupaten Wonosobo. 3 Tugas Pokok dan Fungsi BPMPPT Kabupaten Wonosobo mempunyai tugas yaitu melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. Dalam rangka melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, BPMPPT Kabupaten Wonosobo mempunyai fungsi yaitu: a Pelaksanaan penyusunan program kerja; b Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan; c Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan; d Pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan; e Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan. 4 Struktur Organisasi Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Wonosobo Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 20, maka Susunan Organisasi BPMPPT Kabupaten Wonosobo terdiri dari: a Kepala; b Sub Bagian Tata Usaha; c Seksi Informasi, Penyuluhan dan Pengolahan Data; d Seksi Pelayanan Perizinan Investasi; e Seksi Pelayanan Perizinan Non Investasi; f Tim Teknis; dan g Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur organisasi pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu BPMPPT Kabupaten Wonosobo memberi kejelasan bahwa adanya pemisahan tugas dan kegiatan pekerjaan antara satu bagian dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi ini pola koordinasi yang terjalin menempatkan Kepala BPMPPT sebagai pejabat tertinggi dimana setiap bagian-bagian organisasi saling berkaitan terhubung dengan wewenang langsung dari Kepala BPMPPT Kabupaten Wonosobo. 5 Jenis-jenis Pelayanan Tersedianya berbagai jenis pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat, akan memberikan kenyamanan dan kepastian pelayanan sesuai kebutuhan masing-masing. Jenis pelayanan perizinan yang ada di BPMPPT Kabupaten Wonosobo saat ini berjumlah 26 jenis pelayanan, antara lain: a Izin Prinsip, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas disetujui. b Izin Perubahan Penggunaan Tanah IPPT c Izin Lokasi, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas disetujui. d Izin Mendirikan Bangunan IMB, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. e Izin Tempat Usaha HO, dengan waktu 7 hari kerja setelah berkas lengkap. f Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, dengan waktu proses 2 hari kerja setelah berkas lengkap. g Tanda Daftar Perusahaan TDP, dengan waktu proses 2 hari kerja setelah berkas lengkap. h Tanda Daftar Industri TDI dan Izin Usaha Industri IUI, dengan waktu proses 7 hari setelah berkas lengkap. i Tanda Daftar Gudang TDG, dengan waktu proses 7 hari setelah berkas lengkap. j Izin Usaha Jasa Konstruksi IUJK, dengan waktu proses 7 hari setelah berkas lengkap. k Surat Izin Usaha Angkutan SIUA, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. l Izin Makam Keluarga, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. m Surat Izin Pertambangan SIPD, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. n Izin Operasional Dokar SIOD, dengan waktu proses 2 hari kerja setelah berkas permohonan lengkap. o Izin Pemasangan Reklame, yaitu untuk reklame insidentil waktu proses 1-3 jam kerja sedangkan untuk reklame permanen waktu proses selama 3 hari kerja. p Izin Usaha Pemotongan Hewan, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. q Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. r Izin Usaha Minuman Beralkohol, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. s Izin Usaha Penggilingan Padi, dengan waktu proses 2 hari kerja setelah berkas permohonan lengkap. t Izin Usaha Peternakan, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas permohonan lengkap. u Izin Usaha Pendirian Karamba Apung, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas permohonan lengkap. v Izin Penggunaan Alun-alun, dengan waktu proses 2 hari kerja. w Izin Operasional Warung Internet, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. x Izin Operasional Pangkalan LPG Tabung 3kg, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. y Izin Pemakaian Air Tanah dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. z Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu IUIPHHK, dengan waktu proses 7 hari kerja setelah berkas lengkap. Untuk persyaratan dalam membuat IMB yaitu dengan mengisi formulir permohonan dengan dilampiri: a Fotocopy KTP b Surat Pernyataan izin tetangga, diketahui Ketua RT dan RW, KadesLurah dan Camat c Fotocopy surat pemilikanpenggunaan tanah dapat berupa sertifikat tanahSPPTPerjanjian sewa d Surat Kuasa bermaterai Rp 6.000,- dalam penandatanganannya apabila SertifikatSPPT bukan An. Pemohon e Gambar Bangunan dalam 6 pandangan f Rencana Anggaran Biaya RAB g Perhitungan Konstruksi Beton untuk bangunan berlantai 2 dst h Izin Rooi DPU Bina Marga bagi bangunan ditepi jalan propinsinasional i Izin DPU Kabupaten bila ditepi saluran irigasi Sementara Waktu Proses dan Retribusi pembuatan IMB yaitu sebagai berikut: 1 Setelah Berkas Lengkap waktu proses 7 hari kerja 2 Bangunan Permanen perhitungannya Rp 10.000m² x Luas Bangunan x Koefisien Luas Bangunan x Koefisien Tinggi Bangunan x Koefisien Guna Bangunan x Koefisien Kawasan Jalan 3 Bangunan Semi Permanen Perhitungannya Rp 3.000m² x Luas Bangunan x Koefisien Luas Bangunan x Koefisien Tinggi Bangunan x Koefisien Guna Bangunan x Koefisien Kawasan Jalan 4 Bangunan Sementara Perhitungannya Rp 2.000m² x Luas Bangunan x Koefisien Luas Bangunan x Koefisien Tinggi Bangunan x Koefisien Guna Bangunan x Koefisien Kawasan Jalan 5 Pagar TembokTeralis Besi x 1.000m²

2. Deskripsi Data Penelitian

a. Kualitas Pelayanan Pembuatan IMB di BPMPPT

Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu BPMPPT Kabupaten Wonosobo merupakan lembaga pemerintah yang mengurusi bidang pelayanan yang mana menganut sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu One Stop Service. BPMPPT Kabupaten Wonosobo menggunakan pelayanan prima sebagai acuan dalam pelayanannya, hal ini sesuai dengan Keputusan Menpan Nomor 81 Tahun 1993 bahwa prinsip dari pelayanan prima antara lain sederhana, jelas, aman, transparan, efisien, ekonomis, adil, dan tepat waktu. Pelayanan publik yang prima di BPMPPT sudah seharusnya menjadi prioritas utama bagi pemerintah di tingkat kabupaten dalam mendorong peningkatan kualitas layanan bagi masyarakat. Permasalahan kualitas pelayanan bukan menjadi hal yang asing bagi masyarakat. Hampir pada semua instansi pemerintahan yang menyangkut kepentingan publik memiliki permasalahan pelayanan yang beragam, baik dari tingkat pusat sampai ke daerah pelayanan publik yang prima masih mengalami banyak hambatan dan belum sepenuhnya dapat terwujud secara menyeluruh. Sehingga tidak mengherankan jika banyak masyarakat yang menuntut perbaikan kualitas pelayanan publik dari tahun ke tahun. Persoalan inilah yang apabila tidak segera ditangani dengan serius maka lama-kelamaan akan menjadi permasalahan global. Terdapat salah satu hal yang menyebabkan pelayanan di BPMPPT sangat dibutuhkan yaitu kondisi masyarakat yang membutuhkan suatu tempat yang dijadikan sebagai tempat tinggal untuk waktu yang lama. Maka masyarakat membutuhkan pelayanan dari BPMPPT untuk membuat surat Izin Mendirikan Bangunan IMB agar proses pembuatan bangunan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Untuk itu, BPMPPT berusaha menerapkan pelayanan prima kepada pengguna layanan masyarakat. Pelayanan yang prima merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh BPMPPT. Seluruh bagian dari pegawai BPMPPT berusaha bekerja secara optimal dan saling menjunjung tinggi rasa kekeluargaan. Dalam melihat kualitas pelayanan di BPMPPT banyak hal yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan IMB di BPMPPT Kabupaten Wonosobo. Untuk mengetahui kualitas pelayanan IMB di BPMPPT saat ini, peneliti memilih menggunakan 5 dimensi kualitas pelayanan publik yang dikemukakan oleh Zeithaml dkk 1990 dalam buku Hardiyansyah 2011: 46-47, yaitu Tangibel Berwujud, Reliability Kehandalan, Responsiviness Ketanggapan, Assurance Jaminan, dan Emphaty Empati. 1 Dimensi Tangible Berwujud Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan oleh pegawai yaitu mengenai sarana dan prasarana. Sarana prasarana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam suatu pelayanan karena merupakan hal penunjang yang akan memfasilitasi masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik. Dimensi Tangibel Berwujud merupakan penampilan fasilitas fisik, peralatan, personal dan media komunikasi dalam pelayanan. jika dimensi ini dirasakan oleh masyarakat sudah baik maka masyarakat akan menilai pelayanan itu baik dan merasakan kepuasan. Untuk mengukur dimensi ini dalam upaya mengetahui kualitas pelayanan IMB di BPMPPT Kabupaten Wonosobo dapat diukur melalui indikator sebagai berikut: a Penampilan pegawaipetugas dalam melayani pengguna layanan. Kenampakan fisik dalam pelayanan umum di BPMPPT salah satunya yaitu mengenai penampilan petugaspegawai. Penampilan sangat erat hubungannya dengan seragam yang dikenakan pegawai tentang bagaimana kerapian dan kesopannya dalam berpakaian. Pada indikator ini penampilan petugas pelayanan di BPMPPT berpakaian rapi dan sopan. Pakaian yang rapi dan sopan akan berpengaruh pada kenyamanan pengguna layanan dengan pelayanan yang dilakukan oleh pegawai di BPMPPT, sebagaimana pernyataan Pak Fresty selaku pegawai IMB pada wawancara dengan peneliti tanggal 30 Mei 2016, beliau mengatakan: Penampilan pegawai secara fisik sangat berpengaruh, karena misal pegawai melayani dengan penampilan yang sembarangan maka pemohon izin merasa risih. Pelayanan prima pun akan lebih maksimal apabila pegawai memakai pakaian yang rapi dan sopan. Senada dengan pernyataan Pak Fresty, Pak Agus selaku kasi IMB pada wawancara dengan peneliti tanggal 15 Juni 2016 menyatakan: Ya jelas mbak hal itu sangat mempengaruhi, karena bagaimanapun penampilan pegawai harus selalu rapi dalam melayani pengguna layanan. Penampilan pegawai menjadi salah satu hal yang penting bagi baik tidaknya suatu pelayanan. Pak Zulvan sebagai salah satu pengguna pelayanan IMB pada wawancara dengan peneliti tanggal 1 Juni 2016 mengenai bagaimana penampilan pegawai disana, yaitu: Penampilan mereka terlihat rapi dan sopan. Ya sudah seharusnya juga kan mbak kalau pegawai itu harus pakai baju rapi, seperti misal baju dinas atau baju kantor. Berdasarkan wawancara diatas dan pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti, dapat dikatakan penampilan pegawai di BPMPPT Kabupaten Wonosobo sudah terlihat baik dan sopan ditambah dengan peraturan seragam khusus untuk pegawai akan menambah kepercayaan diri bagi pegawai. Hal ini membuktikan bahwa penampilan pegawai yang baik mempengaruhi kualitas pelayanan.