Penelitian Relevan KAJIAN PUSTAKA
Dengan menerapkan lima indikatordimensi tersebut, akan didapatkan kejelasan mengenai kualitas pelayanan publik khususnya pelayanan Izin
Mendirikan Bangunan IMB serta kendala yang terjadi didalamnya. Hasil analisis terhadap penilaian kualitas pelayanan Izin Mendirikan Bangunan
IMB akan menghasilkan masukan dan rekomendasi bagi perbaikan kebijakan maupun proses implementasinya. Pemaparan kerangka berpikir
dalam penelitian ini disajikan dalam bagan berikut ini.
Gambar 1. Kerangka Berpikir
Kualitas pelayanan Izin Mendirikan Bangunan IMB yang prima sederhana, jelas, aman, transparan, effisien, ekonomis, adil, dan tepat
waktu PP Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU
Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Identifikasi masalah mengenai kualitas pelayanan publik khususnya pelayanan
Izin Mendirikan Bangunan IMB: 1.
Kabupaten Wonosobo masuk ke dalam 3 kategori pelayanan publik terbaik tingkat KabupatenKota di Jawa Tengah pada tahun 2014.
2. Indeks Kepuasan Masyarakat IKM pelayanan perizinan di BPMPPT
Kabupaten Wonosobo dari tahun 2012 selalu mengalami peningkatan sampai pada akhir tahun 2013.
3. Banyaknya bangunan gedung yang tidak memiliki IMB.
4. Kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pembuatan IMB sehingga
masyarakat tidak membuat IMB karena malas mengurus, berbelit-belit, dan tingginya biaya pembuatan.
5.
Kualitas pelayanan IMB di BPMPPT Kabupaten Wonosobo belum baik, salah satunya yaitu SK IMB selesai tidak tepat waktu atau
tidak sesuai dengan ketentuan.
Kualitas Pelayanan Pembuatan IMB di BPMPPT Kabupaten Wonosobo dengan
menggunakan indikator menurut Zeithaml:
1. Tangible Berwujud
2. Reliability Kehandalan
3. Responsiviness Ketanggapan
4. Assurance Jaminan
5. Emphaty Empati
Faktor Penghambat dalam pelayanan pembuatan IMB di
BPMPPT Kabupaten Wonosobo: 1.
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai
mekanisme pembuatan IMB.
2. Keterbatasan tenaga
pegawai di BPMPPT Kabupaten Wonosobo
yang mengakibatkan SK IMB selesai tidak tepat
waktu.