pegawai melayani dan menghargai setiap pengguna layanan yang datang ke kantor.
Sedangkan kendala yang terjadi dalam pelayanan pembuatan IMB di BPMPPT Kabupaten Wonosobo yaitu:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembuatan IMB, seperti
mekanisme, syarat yang harus dilengkapi, dan jangka waktu SK IMB selesai.
2. Keterbatasan pegawai di BPMPPT Kabupaten Wonosobo membuat SK
IMB selesai tidak tepat waktu, karena satu pegawai mengampu banyak jenis perizinan tidak hanya IMB saja.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pembuatan IMB di BPMPPT Kabupaten Wonosobo dari ke empat indikator
yaitu Tangible Wujudfisik, Reliability Kehandalan, Responsiviness Ketanggapan, dan Emphaty Empati sudah baik, namun untuk indikator
Assurance Jaminan yakni pada jaminan tepat waktu belum dilaksanakan dengan baik. Selain itu, beberapa kendala yang terjadi yakni mengenai tempat
parkir yang sempit, ketidaktahuan pengguna layanan mengenai administrasi atau mekanisme pelayanan IMB dan mengenai kurangnya SDM pegawai yang
mengakibatkan SK IMB selesai tidak tepat waktu sesuai ketentuan. Hal ini mengandung implikasi bahwa perlu dilakukan perbaikan yakni dengan
memperluas halaman parkir, mengadakan sosialisasi IMB di berbagai lokasi di
Wonosobo, serta menambah jumlah SDM pegawai di BPMPPT Kabupaten Wonosobo agar setiap pegawai khususnya pegawai IMB fokus dengan
perizinan yang diampu sehingga SK IMB dapat selesai tepat waktu.
C. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi diatas, berikut ini peneliti memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan untuk perbaikan
kualitas pelayanan pembuatan IMB di BPMPPT Kabupaten Wonosobo yakni: 1.
BPMPPT perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai alur atau tahap dalam membuat perizinan khususnya IMB. Sosialisasi tersebut
bisa melalui mengadakan event, dan juga sosialisasi lewat website resmi BPMPPT.
2. Perlu diaktifkannya kembali website resmi BPMPPT serta email resmi
BPMPPT, demi kemudahan masyarakat dalam mencari informasi mengenai BPMPPT serta pelayanan di dalamnya
3. Memperluas halaman parkir, karena hanya motor yang bisa masuk ke
halaman kantor. Sehingga perlu adanya pelebaran tempat parkir agar masyarakatpengguna layanan dimudahkan untuk masuk ke parkiran.
4. Perlu diadakannya rekrutmen pegawai baru agar setiap pegawai tidak
mengampu banyak jenis pelayanan, sehingga setiap satu pegawai cukup mengampu satu jenis perizinan agar pegawai bisa fokus mengurus
perizinan tersebut dan juga SK izin dapat selesai tepat waktu sesuai ketentuan.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Atep Adya Barata. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
. 2004. Dasar- dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo. Fandy Tjiptono. 2004. Strategi Pemasaran Edisi 2. Yogyakarta: Andi
. 2012. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Harbani Pasolong. 2007. Teori Administrasi Publik. Bandung: Alfabeta. Hardiyansyah. 2011. Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media.
Joko Widodo. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan Kontrol Birokrasi Pada Era Desentralisasi dan Otonomi Daerah.
Surabaya: Insan Cendekia. Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta: Radja Grafindo Persada.
Lexy J Moleong. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Lukman Sampara. 1998. Manajemen Kualitas Pelayanan. Jakarta: STIA LAN Press.
Mansyur Achmad. 2010. Teori-teori Mutakhir Administrasi Publik. Yogyakarta: Rangkang Education.
Nina Rahmayanty. 2010. Manajemen Pelayanan Prima. Yogyakarta: Graha Ilmu. Pamudji. 1994. Profesional Aparatur Negara Dalam Rangka Pelayanan Publik.
Jakarta: Widyapraja. Ratminto Atik Septi Winarsih. 2005. Manajemen Pelayanan, disertai dengan
pengembangan model konseptual, penerapan citizen’s charter dan standar pelayanan minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. 2007. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.