7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Guru dalam proses pembelajaran masih menggunakan model
pembelajaran yang kurang melibatkan siswa aktif. 2.
Pemilihan model pembelajaran yang kurang bervariasi dan masih menitikberatkan pada aktivitas guru sebagai pusat pembelajaran teacher
centered. 3.
Siswa cenderung menunjukan sikap pasif karena langsung menerima informasi dari guru, sehingga lebih sering diam saat pelajaran dan sulit
diajak tanya jawab. 4.
Siswa kurang berani dalam mengajukan atau menjawab pertanyaan serta mengungkapkan ide atau pendapat.
5. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep
dan materi dalam pelajaran IPA yang bersifat abstrak. 6.
Rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA.
C. Batasan Masalah
Berdasakan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, peneliti memberikan batasan masalah dalam penelitian ini supaya masalah menjadi
terfokus. Peneliti hanya akan melakukan penelitian terkait dengan meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif IPA melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Sirau Karangmoncol Purbalingga.
8
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian yaitu:
“Bagaimanakah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada siswa
kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Sirau Karangmoncol Purbalingga?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar kognitif IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Sirau Karangmoncol Purbalingga.
F. Manfaat Penelitian