48
H. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini, yaitu melalui model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation keaktifan dan hasil belajar
kognitif IPA siswa kelas V SD Negeri 3 Sirau, Purbalingga, Jawa Tengah akan meningkat.
I. Definisi Operasional Variabel
1. Keaktifan siswa adalah kegiatan yang dilakukan siswa dalam rangka
mengembangkan keterampilan ilmiahnya dengan cara mengobservasi, mengklasifikasikan, mengukur, mengkomunikasikan, memprediksi, dan
lain-lain yang terangkum dalam keterampilan proses IPA science process skills.
2. Hasil belajar IPA adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah
menerima mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode group investigation, sehingga siswa menjadi paham apa saja yang
terjadi di alam serta mampu membedakan organ-organ yang dimiliki oleh manusia dan hewan. Siswa juga akan memperoleh kemampuan-
kemampuan yang
berupa keterampilan-keterampilan
proses. Keterampilan proses itu dapat kita lihat dengan menggunakan tes yang
nantinya akan diubah dalam bentuk angka-angka. 3.
Metode group investigation merupakan suatu cara untuk menguasai suatu materi dengan melibatkan siswa sejak perencanaan, baik dalam
menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Group Investigation menuntut keterampilan proses yang harus
49 dimiliki oleh setiap kelompok. Langkah-langkahnya secara ringkas yaitu
siswa memilih berbagai sub topik dalam suatu masalah umum dalam hal ini adalah sistem pernapasan manusia dan hewan dengan membentuk
kelompok dan merencanakan kerjasama melalui diskusi kelompok, menganalisis berbagai informasi yang diperoleh dan menyajikannya
dalam sebuah laporan hasil akhir, merumuskan kesimpulan dan melaksanakan evaluasi dilakukan secara menyeluruh terkait dengan
materi yang sudah dipelajari.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart Pardjono, dkk,
2007: 10 penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilaksanakan oleh partisipan di dalam situasi sosial tertentu agar
dapat meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik-praktik sosial dan pendidikan dan dapat meningkatkan pemahaman mereka terhadap praktik dan
situasi yang berlangsung. Hopskin 1997 Masnur Muslich, 2011: 8 menyatakan bahwa
penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan
rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.
Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif terhadap
proses pembelajaran dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran tersebut, sehingga hasil belajar siswa meningkat. Adapun prinsip penelitian tindakan
kelas memiliki tiga ciri pokok, yaitu inkuiri reflektif, kolaboratif dan reflektif Suharsimi Arikunto, 2009: 110-111.