19 4 Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap
perkembangan ilmu dan teknologi. Dikatakan adaptif jika modul dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta fleksibel
digunakan diberbagai perangkat keras hardware. Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat digunakan sampai kurun waktu tertentu.
5 User Friendly, modul hendaknya bersahabat dengan pemakainya. Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat membantu dan
bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan. Penggunaan bahasa yang
sederhana, mudah dimengerti serta menggunakan istilah yang umum digunakan merupakan salah satu bentuk user friendly.
Prinsip pengembangan modul menurut Sungkono, dkk. 2003: 10 yaitu: 1 Prinsip-prinsip desain pembelajaran yang berorientasi kepada tujuan
objective model. 2 Prinsip belajar mandiri self instruction.
3 Prinsip belajar maju berkelanjutan continuous progress. 4 Penataan materi secara modular yang utuh dan lengkap self contained.
5 Prinsip rujuk silang cross referencing antar modul dalam mata pelajaran. 6 Penilaian belajar mandiri terhadap kemajuan belajar self evaluation.
d. Komponen Modul
Komponen modul menurut Depdiknas 2008 menyampaikan isi modul terdiri atas bagian pembuka judul, daftar isi, peta informasi, daftar tujuan
kompetensi, tes awal, bagian inti tinjauan materi, hubungan dengan materi lain, uraian materi, penugasan, rangkuman, dan bagian akhir glosarium, tes akhir,
indeks. Pengembangan modul memiliki beberapa komponen yang harus
20 diperhatikan guru untuk dapat menghasilkan modul yang baik bagi guru dan siswa.
Modul yang sesuai dengan karakteristik dan tujuan pembelajaran maka tingkat pemahaman siswa terhadap pembelajaran akan meningkat.
e. Pembelajaran Menggunakan Modul
Pembelajaran dengan modul adalah pendekatan pembelajaran mandiri yang berfokuskan penguasaan kompetensi dari bahan kajian yang dipelajari siswa
dengan waktu tertentu. Modul sebagai sumber belajar utama dalam kegiatan belajar mandiri. Pembelajaran menggunakan modul bermanfaat untuk hal-hal
Daryanto dan Aris Dwicahyono, 2014: 190-192 sebagai berikut: 1 Meningkatkan efektivitas pembelajaran tanpa harus melalui tatap muka secara
teratur karena kondisi geografis, sosial ekonomi, dan situasi masyarakat. 2 Menentukan dan menetapkan waktu belajar yang sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan belajar siswa. 3 Dapat mengetahui pencapaian kompetensi siswa secara bertahap melalui
kriteria yang ditetapkan pada modul. 4 Mengetahui kelemahan atau kompetensi yang belum dicapai siswa.
f. Langkah-langkah Penyusunan Modul
Tahapan penulisan modul menurut Daryanto 2013: 16-24 yaitu: 1 Analisis kebutuhan modul
Analisis kebutahan modul merupakan kegiatan menganalisis silabus dan RPP untuk memperoleh informasi modul yang dibutuhkan siswa dalam
mempelajari kompetensi
yang telah
diprogramkan. Tujuannya
untuk mengidentifikasi dan menetapkan jumlah dan judul modul yang harus
dikembangkan dalam satu satuan program tertentu.
21 2 Desain modul
Desain penulisan modul adalah rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang telah disusun oleh guru. Di dalam RPP telah memuat strategi pembelajaran
dan media yang digunakan, garis besar materi pembelajaran dan metode penilaian serta perangkatnya. Dengan demikian, RPP diacu sebagai desain dalam
penyusunan atau penulisan modul. 3 Implementasi
Implementasi modul dalam kegiatan belajar dilaksanakan sesuai dengan alur yang telah digariskan dalam modul. Bahan, alat, media, dan lingkungan
belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran diupayakan dapat dipenuhi agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
4 Penilaian Penilaian hasil belajar untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa setelah
mempelajari seluruh materi yang ada dalam modul. 5 Evaluasi dan Validasi
Modul yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, secara periodik harus dilakukan evaluasi dan validasi. Evaluasi untuk mengetahui dan mengukur
apakah implementasi pembelajaran dengan modul dapat dilaksanakan sesuai dengan desain pengembangannya. Validasi merupakan proses untuk menguji
kesesuaian modul dengan kompetensi yang menjadi target belajar dilakukan dengan cara meminta bantuan ahli materi dan ahli media.
6 Jaminan kualitas Modul yang memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam
pengembangan suatu modul, maka selama proses pembuatannya dipantau untuk mengetahui bahwa modul telah disusun sesuai dengan desain yang ditetapkan.
22
3. Multimedia Pembelajaran a. Pengertian Multimedia