30 5 Model Permainan games
Model permainan dapat mengakibatkan unsur-unsur simulasi. Seperti halnya permainan dapat mengakibatkan unsur-unsur pengajaran, bergantung pada ada
tidaknya ketrampilan yang dipraktikkan dalam permainan sebagai kegiatan akademis, dan berhubungan erat dengan tujuan pembelajaran yang dicapai.
e. Multimedia sebagai Media Pembelajaran Modul Multimedia Interaktif
Multimedia dalam pembelajaran dapat menggunakan beberapa macam komponen yaitu teks, chart, audio, video, animasi, simulasi, atau foto. Multimedia
akan menghasilkan suatu pembelajaran efektif apabila macam-macam komponen tersebut digabungkan dengan baik dan interaktif Ariesto Hadi Sutopo, 2012: 120.
Media pembelajaran yang berbasis komputer salah satu contoh adalah modul multimedia interaktif membuat proses pembelajaran menjadi lebih interaktif,
efektif, efisien dan menarik. Disamping nyaman digunakan oleh siswa, modul multimedia interaktif bertujuan untuk membantu guru dalam mengajar.
Pembelajaran dengan menggunakan modul multimedia interaktif dapat digunakan untuk pembelajaran mandiri maupun kelompok tergantung masalah yang
dipecahkan.
f. Model Pengembangan Modul Multimedia Interaktif
Ada banyak model pengembangan penelitian Research and Development RD yang digunakan oleh peneliti-peneliti. Model pengembangan multimedia
versi Luther-Sutopo yang dikenal dengan metode Multimedia Development Life Cycle MDLC berdasarkan 6 tahap, yaitu:
1 Concept, tujuan untuk proyek didefinisikan dan jenis aplikasi ditentukan. Dalam tahap ini produser memutuskan jenis multimedia dan subjek yang akan dibuat.
31 2 Design adalah proses menentukan secara rinci apa yang dilakukan dalam
proyek multimedia dan bagaimana akan disajikan. Tahap ini meliputi penulisan naskah, pembuatan storyboard dan struktur navigasi, serta beberapa langkah
desain lainnya. 3 Obtaining Content Material, tahap ini semua data, audio, video, dan gambar
untuk proyek dikumpulkan dalam format digital yang sesuai. Dalam pengembangan multimedia materi yang diperoleh pada tahap ini digunakan
pada tahap produksi, dimana semua scene untuk aplikasi multimedia ditetapkan.
4 Assembly, tahap ini keseluruhan proyek dibangun serta dilakukan pemrograman untuk membuat aplikasi multimedia. Pada tahap ini digunakan
authoring tool yang dilengkapi dengan kemampuan pemrograman dan emulator untuk pengembangan.
5 Testing, selama pengujian aplikasi dijalankan dan diperiksa untuk memastikan bahwa pengembangan multimedia yang dilakukan sesuai rancangan.
6 Distribution, pada tahap ini aplikasi yang telah dikembangkan digandakan dan diberikan ke pengguna untuk digunakan. Distribusi dapat dalam berbagai
bentuk, baik untuk presentasi menggunakan proyektor maupun dalam bentuk CD-ROM, perangkat mobile, dan situs web.
Luther dalam Ariesto Hadi Sutopo, 2012: 128 Vaughan dalam Ariesto Hadi Sutopo 2012: 129 mengemukakan ada
enam tahapan dalam pengembangan multimedia yaitu: 1 analisis, 2 pretesting, 3 prototype development, 4 alpha development, 5 beta development, dan 6
delivery.
32 Model pengembangan yang dikemukakan oleh Thiagarajan dkk. 1974: 5
bahwa model 4-D four D terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu tahap pendefinisian define, tahap perencanaan design, tahap pengembangan
develop dan tahap penyebaran disseminate. Lee dan Owens menyatakan bahwa model pengembangan ADDIE yang
terdiri dari 6 tahapan yaitu need assessment, front-end analysis, design, development, implementation dan evaluation. Berikut penjelasan dari tahap model
pengembangan multimedia interaktif menurut Lee Owens 2004: 3-268, yaitu: 1 Need Assessment adalah proses sistematik untuk menentukan tujuan,
mengidentifikasi perbedaan kondisi nyata dengan kondisi yang diinginkan, dan prioritas tindakan yang akan dilakukan.
2 Front-End Analysis adalah teknik pengumpulan data yang digunakan untuk menjembatani kesenjangan yang ada antara kenyataan dan harapan untuk
menyelesaikan masalah. 3 Design adalah fase perencanaan dalam sebuah proyek multimedia.
Perencanaan merupakan bagian penting untuk meraih kesuksesan dalam proyek tersebut. Dalam merancang media pembelajaran modul multimedia
interaktif ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan, yaitu merencanakan proyek, team proyek, spesifikasi media, struktur konten dan kontrol konfigurasi
dan review cycles. 4 Development and Implementation, multimedia dikembangkan dalam tiga
bentuk diantaranya multimedia berbasis komputer, multimedia berbasis web, dan multimedia jarak jauh atau siaran interkatif
33 5 Evaluation, evaluasi multimedia terdiri dari mengevaluasi tujuan, mengevaluasi
strategi, mengevaluasi rencana, mengukur validitas, mengembangkan instrumen, dan mengumpulkan dan menganalisis data.
Berdasarkan uraian diatas, maka langkah-langkah pengembangan modul multimedia interaktif berbasis Adobe Flash Pro CS6 yang akan digunakan peneliti
adalah model pengembangan ADDIE yang dikemukakan oleh Lee dan Owens yang terdiri dari tahap need assessment, front-end analysis, design, development,
implementation, dan evaluate.
5. Materi Pengalamatan IP dan Subnet Mask a. Mata Pelajaran Rancang Bangun Jaringan