98 c. Produk akhir
Produk akhir ini akan berhasil apabila setelah melakukan validasi dan revisi maka akan menghasilkan produk
berupa ”Media Pembelajaran Modul Multimedia Interaktif Pengalamatan IP dan Subnet Mask berbasis Adobe Flash CS 6 untuk
Siswa Kelas XI Teknik Komputer jaringan SMK Negeri 1 Klaten”.
B. Deskripsi Data Uji Coba
Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reabilitas. Analisis instrumen dilakukan secara kualitatif kepada sejumlah siswa
yang memiliki karakteristik sama dengan siswa yang akan diuji dengan instrumen tersebut Majid, 2006. Subyek penelitian uji instrumen ini adalah siswa kelas XI
Teknik Komputer Jaringan SMK Negeri 1 Klaten dengan jumlah 30 siswa. Berikut adalah hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen.
1. Validitas Instrumen Analisis instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan 2 cara yaitu
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis yang dilakukan oleh validator yang mempunyai rumpun keahlian sesuai dengan
instrumen yang dibuat Majid, 2006. Validator instrumen dalam penelitian ini adalah 2 dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika. Uji validitas instrumen
secara kuantitatif pada penelitian ini menggunakan perhitungan korelasi Product Moment menggunakan bantuan software SPSS 22. Dibawah ini adalah tabel
contoh output hasil korelasi Product moment menggunakan SPSS 22 dengan m
engkonversikan antara “BI01” atau Butir Item dengan “VAR00031” atau Responden. Output hasil korelasi secara lebih lengkap, perhitungan uji validitas
menggunkana Microsot Office Excel, dan perhitungan secara manual dapat dilihat pada Lampiran 14.
99 Tabel 23. Output Korelasi pada SPSS
Correlations
BI01 VAR00031
BI01 Pearson
Correlation 1
.520 Sig. 2-tailed
.003 N
30 30
VAR00031 Pearson Correlation
.520 1
Sig. 2-tailed .003
N 30
30 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Analisis Data:
a. Arti Angka Korelasi Lihat Pearson Correlation, ada dua hal dalam penafsiran korelasi yaitu:
- Besaran angka dengan rentang nilai korelasi, yaitu:
-1 Korelasi Sempurna
Tidak Ada Korelasi +1
Korelasi Sempurna Sebenarnya tidak ada ketentuan yang tepat mengenai apakah angka korelasi
tertentu menunjukkan tingkat korelasi yang tinggi atau lemah. Namun bisa dijadikan pedoman sederhana bahwa angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan
korelasi yang cukup kuat, sedang di bawah 0,5 korelasi lemah. -
Tanda korelasi berpengaruh p ada penafsiran hasil, tanda “-“ negatif pada
output menunjukkan adanya arah hubungan yang berlawanan, sedangkan tanda “+” positif menunjukkan arah hubungan yang sama. Dari keterangan
di atas, terlihat ada korelasi yang negatif sempurna -1 dan korelasi positif sempurna +1.
Jadi output hasil korelasi menggunakan software SPSS 22 antara “BI01”
dengan “VAR00031” didapat +0,520, berarti:
100 -
Arah korelasi positif, artinya pengetahuan respondennya cenderung semakin besar dan bermakna mendekati sempurna.
- Besaran korelasi 0,520 yang 0,5 berarti tingkat nilai butir item responden
berkorelasi KUAT dengan responden. b. Signifikansi Hasil Korelasi Lihat Sig. 2-Tailed, untuk merumuskan hipotesis
antara 2 variabel yaitu “BI01” dengan “VAR00031” yang memiliki hubungan
korelasi maka secara statistik dapat dinyatakan seperti berikut: -
H : tidak ada hubungan korelasi antara 2 variabel, berarti angka korelasi
0. -
Hi: ada hubungan korelasi antara 2 variabel, atau angka korelasi tidak 0. Menguji hipotesis dengan melakukan uji dua sisi untuk mengetahui ada atau
tidak adanya hubungan dua variabel dengan dasar pengambilan keputusan: 1 Dasar probabilitas
Jika probabilitas 0,05 atau 0,01 maka H diterima
Jika probabilitas 0,05 atau 0,01 maka H ditolak
2 Tanda yang diberikan SPSS, signifikan tidaknya korelasi dua variabel dilihat dari adanya tanda pada pasangan data yang dikorelasikan.
Tanda untuk 0,05 danatau tanda untuk 0,01. Keputusan contoh output korelasi diatas pada kolom Sig. 2-tailed
diperoleh angka probabilitas 0,003 maka kedua variabel secara signifikan berkorelasi dilihat dari probablilitas 0,003 0,05 hal ini juga dilihat dari tanda
pada angka korelasi. c. Jumlah Data yang Berkorelasi Lihat N, nilai N = 30, artinya data yang diproses
sebanyak 30 sampel.
101 Dibawah ini adalah tabel kesimpulan dari semua hasil perhitungan koefisien
korelasi r
hitung
menggunakan SPSS 22, perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.
Tabel 24. Hasil Perhitungan Korelasi pada SPSS 22
No Butir item Rhitung Koefisien Korelasi
Hasil
1 0,520
VALID 2
0,496 VALID
3 0,624
VALID 4
0,541 VALID
5 0,646
VALID 6
0,458 VALID
7 0,613
VALID 8
0,773 VALID
9 0,419
VALID 10
0,776 VALID
11 0,795
VALID 12
0,653 VALID
13 0,713
VALID 14
0,736 VALID
15 0,642
VALID 16
0,713 VALID
17 0,551
VALID 18
0,466 VALID
19 0,553
VALID 20
0,392 VALID
21 0,697
VALID 22
0,598 VALID
23 0,591
VALID 24
0,704 VALID
25 0,594
VALID 26
0,410 VALID
27 0,567
VALID 28
0,530 VALID
29 0,716
VALID 30
0,481 VALID
. Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed.
Berdasarkan data hasil perhitungan korelasi diketahui bahwa semua butir item dinyatakan VALID dilihat dari tanda dan .. Correlation is significant at
the 0.05 level 2-tailed berarti menunjukkan bahwa butir item dinyatakan valid pada 1 kali pengujian dengan taraf signifikansi 95 0,05 dan . Correlation is
102 significant at the 0.01 level 2-tailed berarti menunjukkan bahwa butir item
dinyatakan valid pada 2 kali pengujian dengan taraf signifikansi 99 0,01. 2. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach. Perhitungan uji reliabilitas ini menggunakan bantuan software SPSS
22. Dibawah ini adalah tabel hasil perhitungan uji reliabilitas instrument untuk hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14.
Tabel 25. Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .939
30 Berdasarkan hasil analisis nilai alpha sebesar 0,939. Nilai r
tabel
pada signifikansi 5 dengan jumlah sampel 30 n yaitu sebesar 0,361. Karena nilai
alpha lebih besar dari r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa butir item instrumen penelitian tersebut reliabel dengan koefisien korelasi sangat kuat.
C. Analisis Data 1. Analisis Alpha Testing