cxix c.
F.
2
-.
3
= 19,2272 masuk dalam daerah kritik sehingga H ditolak, ini berarti
bahwa kemampuan awal sedang memberikan kontribusi yang lebih baik dibanding dengan kemampuan awal rendah terhadap prestasi belajar barisan
dan deret. Kesimpulanya adalah Prestasi belajar siswa yang mempunyai
kemampuan awal tinggi lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal sedang atau rendah dan prestasi belajar siswa yang
mempunyai kemampuan awal sedang lebih baik dari pada prestasi belajar siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga adalah pada masing-masing klasifikasi kemampuan awal, prestasi belajar siswa pada model pembelajaran kontekstual lebih dari pada
model pembelajaran langsung. Dari hasil uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, terlihat bahwa
H
0AB
ditolak. Ini berarti ada interaksi antara penggunaan model pembelajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar siswa. Selanjutnya dilakukan analisis
komparasi ganda dengan metode Schefee dan diperoleh hasil yang ditunjukkan pada Tabel 4.7
a. F
11
-
21
= 3,6445 tidak masuk dalam daerah kritik sehingga H diterima, ini berarti
bahwa pada siswa yang berkemampuan awal tinggi pada pembelajaran
cxx kontekstual memberikan kontribusi yang sama baiknya dengan siswa yang
berkemampuan awal tinggi pada pembelajaran langsung b. F
12
-
22
= 3,1656 tidak masuk dalam daerah kritik sehingga H diterima, ini berarti
bahwa pada siswa yang berkemampuan awal sedang pada pembelajaran kontekstual memberikan kontribusi yang sama baiknya dengan siswa yang
berkemampuan awal sedang pada pembelajaran langsung c. F
13
-
23
= 35,2821 masuk dalam daerah kritk sehingga H ditolak, ini berarti bahwa
pada siswa yang berkemampuan awal rendah pada pembelajaran kontekstual memberikan kontribusi yang lebih baik dibanding dengan siswa yang
berkemampuan rendah pada pembelajaran langsung. Kesimpulannya adalah pada klasifikasi kemampuan awal tinggi dan sedang
pada model pembelajaran kontekstual sama baiknya dengan model pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan pada kemampuan awal rendah
pada model pembelajaran kontekstual lebih baik dari pada model pembelajaran langsung terhadap prestasi belajar siswa.
Dari hasil penelitian yang diperoleh ternyata tidak sama dengan hipotesis diatas, ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
a. Materi barisan dan deret adalah termasuk materi dengan kategori sedang, jika ditinjau dari tingkat kesulitannya. Siswa yang mempunyai kemampuan awal
tinggi dan sedang tidak begitu mengalami kesulitan dalam menerima dan memahami materi ini.
cxxi b. Siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi dan sedang pada pembelajaran
langsung cenderung aktif dalam proses pembelajaran. Apabila menemui kesulitan mereka selalu aktif menanyakan kepada guru, sehingga hasil belaja yang dicapai
tidak berbeda jauh dengan siswa dengan pembelajaran kontekstual. c. Siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah lebih mudah menerima dan
memahami materi yang disampaikan dengan mengkaitkan ke hal-hal yang nyata, yang sebelunya sudah dialami dalam kehidupanya dibandingkan dengan hal-hal
yang tidak nyata abstrak, sehingga model pembelajaran kontekstual lebih efektif pengaruhnya pada siswa yang berkemampuan awal rendah
d. Dimungkinkan banyaknya siswa yang mengikuti les diluar jam sekolah, terutama siswa-siswa yang berkemampuan awal tinggi dan sedang sehingga model
pembelajaran tidak terlalu berpengaruh bagi mereka.
4. Hipotesis Keempat