lvi guru tentang hal yang baru dipelajarinya, menyimpulkan, menyampaikan gagasan
atau pendapat terkait dengan hal yang baru dipelajari, mengungkapkan kesan terhadap proses dan hal-hal yang dipelajari.
d. Pendekatan Pembelajaran yang Relevan
Untuk mewujutkan kegiatan matematika yang kontekstual ada beberapa pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan, antara lain; belajar berbasis masalah,
belajar berbasis penemuan, belajar berbasis proyek atau tugas terstruktur, belajar secara kooperatif, belajar berbasis layanan jasa.
Pendekatan berbasis pemecahan masalah mengutamakan kegiatan pemecahan masalah sebagai fokus kegiatan selama proses belajar berlangsung. Polya dalam
Herman Hudoyo, 1979 : 112 pemecahan masalah merupakan usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak segera dapat dicapai.
Selanjutnya Polya dalam Herman Hudoyo, 1979 : 158 mengelompokkan masalah dalam matematika menjadi dua kelompok;
Pertama adalah masalah terkait dengan penemuan sesuatu yang teoritis ataupun praktis, abstrak ataupun kongkrit, termasuk juga teka-teki. Untuk menemukan
sesuatu itu landasan landasan dalam dalam menyelesaikan masalah adalah; 1. apa yang dicari ?
2. Data apa yang telah diketahui ? 3. Apa saja syarat-syaratnya ?
lvii Kedua adalah masalah terkait dengan membuktikan atau menunjukkan bahwa
suatu pernyataan itu benar atau salah atau tidak kedua-duanya. Polya menyatakan bahwa masalah terkait dengan menentukan sesuatu lebih tepat digunakan pada
matematika lanjut. Beberapa meteri matematika dapat dipilih untuk disampaikan dengan
pendekatan yang berbasis masalah oleh siswa dengan bantuan guru sebagai fasilitatornya. Yang sering menjadi permasalahannya adalah jika siswa tidak
termotivasi atau tidak ada ide untuk memperoleh jalan menuju pemecaahan masalah. Jika terjadi hal demikian , disinilah profesionalitas guru dituntut. Guru diharapkan
memberi umpan, pancingan, tangga sebagai jembatan sesuai keadaan siswa yang dihadapi agar siswa dapat menemukan jalan pemecahan masalah yang diharapkan.
Walaupun umpan diberikan namun diharapkan siswa melakukan usaha yang optimal dalam pemecahan masalah yang dihadapi. Usaha yang optimal dapat dibantu dengan
mengkombinasikan kegiatan siswa dalam bentuk kegiatan belajar individu dan kelompok minimal kelompok semeja. Melalui interaksi dengan teman sendiri,
terlebih dengan teman yang berkemampuan lebih diharapkan akan terjadi proses transfer pengetahuan yang positif. Hal ini dapat pula diterapkan dengan pembelajaran
kooperatif. Dengan pendekatan pembelajaran pemecahan masalah, yang diinginkan
adalah dengan pendekaatan ini siswa ditantang untuk memperoleh jawaban terhadap suatu masalah kontekstual yang terkait dengan materi yang dipelajari. Dengan
pendekatan ini siswa dapat dikondisikan untuk melakukan suatu kegiatan sehingga
lviii siswa dapat aktif membangun pengetahuan yang akan menjadi miliknya melalui
proses belajar.
e. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kontekstual