cxiv
1. Hasil Uji Hipotesis
Dari hasil perhitungan yang ditunjukkan pada Lampiran 30, analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama, dengan taraf signifikasi
05 ,
=
α
dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Rangkuman analisis
Sumber JK
dk RK
F
obs
F
α
Model Pembelajaran
A Kemampuan
Awal B Interaksi AB
Galat 4952,1950
15086,2076
1494,0498 26078,1300
1 2
2 153
4952,1950 7543,1038
747,0249 170,4453
29,0544 44,2553
4,3828 -
3,84 3,00
3,00 -
Total 47610,5824
158 -
- -
a. Dari rangkuman analisis variansi dua jalan pada model pembelajaran yang
ditunjukkan pada Tabel 4.5 diatas didapat bahwa F
obs
= 29,0544 dan F
tabel
= 3,84 sedangkan daerah kritik untuk F
b
adalah DK = {F | F 3,84}, F
obs
∈ DK.
Kesimpulanya H
0A
ditolak , ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diberi model pembelajaran kontekstrual dengan siswa yang diberi
model pembelajaran langsung. Ini berarti ada pengaruh model pembelajaran terhadap prestasi belajar barisan dan deret pada siswa kelas XII.IS SMA Negeri
di Sragen.
cxv b.
Dari rangkuman analisis variansi dua jalan pada kemampuan awal siswa yang ditujukkan pada Tabel 4.3, didapat bahwa F
obs
= 44,2553 dan F
tabel
= 3,00 sedangkan daerah kritik untuk F
a
adalah DK = {F | F 3,00}, F
obs
∈ DK.
Kesimpulanya H
0B
ditolak , ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang berkemampuan awal tinggi, siswa yang berkemampuan awal sedang
dan siswa yang berkemampuan awal rendah. Ini berarti ada pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar barisan dan deret pada siswa kelas XII.IS
SMA Negeri di Sragen. c.
Dari hasil rangkuman analisis variansi dua jalan yang ditunjukkan pada Tabel 4.3, diatas didapat bahwa F
obs
= 4,3828 dan F
tabel
= 3,00 , sedangkan daerah kritik untuk F
ab
adalah DK = {F | F 3,00}, sehingga F
obs
∈ DK . Kesimpulan H
0AB
ditolak. Ini berarti Terdapat interaksi antara model pembelajaran langsung dan kontekstual dengan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika.
2. Hasil Uji Komparasi Ganda