Manfaat membuat resensi buku yaitu 1 mengasah intelektual. Dengan mengasah intelektual maka dapat diketahui kekurangan dan kelebihan buku tersebut,
sekaligus memberi masukan. Masyarakat dapat membandingkan dengan teori yang diungkapkan penulis lain dari buku lain; 2 memahami secara mendalam isi buku
yang diresensi, sehingga tidak mudah lupa dan dapat sebagai bahan diskusi; 3 mendapat uang, jika resensi buku yang dibuat dimuat di koran atau majalah; 4 jika
produktif menulis resensi buku dan dimuat di koran, maka akan dikenal penerbit buku, sehingga akan diminta penerbit meresensi buku yang akan dicetak Fsrmy
2008: 1. Berbagai manfaat akan diperoleh jika penulis menulis resensi dengan baik.
Tidak hanya pembaca saja yang akan mendapatkan manfaat dari resensi, penulis resensi juga akan mendapatkan berbagai manfaat dari menulis resensi. Menulis
resensi dapat menjadi masukan berharga untuk proses kreatif kepenulisan selanjutnya. Selain itu, apabila naskah resensi diterbitkan media massa maka
peresensi akan mendapat honor dari penerbit. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat resensi
yaitu 1 mengasah intelektualitas, 2 mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi, 3 mengetahui perbandingan buku yang telah dihasilkan penulis yang
sama atau buku-buku karya penulis lain yang sejenis.
2.2.2.4 Dasar Penulisan Resensi
Pada saat membuat resensi, resensator harus menguasai dan mengetahui bahan yang akan diresensi. Dasar menulis resensi sangat diperlukan ketika akan menulis
suatu resensi buku. Menulis resensi tidak hanya sekadar membaca buku dan memberikan penilaian atas buku, tetapi peresensi juga harus memerhatikan faktor-
faktor lainnya. Samad 1997:2-3 menyebutkan empat dasar-dasar resensi, yaitu: a peresensi
memahami sepenuhnya tujuan pengarang buku itu. Tujuan pengarang dapat diketahui dari kata pengantar atau bagian pendahuluan buku. Kemudian dicari apakah tujuan itu
direalisasikan dalam seluruh bagian buku; b peresensi menyadari sepenuhnya tujuan meresensi karena sangat menentukan corak resensi yang akan dibuat; c peresensi
memahami betul latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya: selera, tingkat pendidikan, dari kalangan macam apa asalnya, dan sebagainya. Atas dasar itu, resensi
yang dimuat di surat kabar atau majalah tidak sama dengan yang dimuat di surat kabar atau majalah yang lain; d peresensi memahami karakteristik media cetak yang
akan memuat resensi. Samad menambahkan, bahasa resensi biasanya singkat, padat, tegas, dan
tandas. Di samping itu, penyajian tulisan resensi bersifat padat, singkat, mudah ditangkap, menarik, dan enak dibaca.
Ekawati 2008:2 mengemukakan dasar menulis resensi, yaitu 1 penulis resensi seharusnya memiliki beberapa kecakapan dasar berupa kegemaran membaca
berbagai informasi, pengetahuan umum yang memadai tentang hal-hal terbaik yang pernah dipublikasikan, serta pendirian yang tegas, 2 di samping bekal kecakapan
dasar itu serta pemahaman terhadap isi buku, penulis resensi perlu memahami tujuan
pengarang buku, tujuan meresensi buku tersebut, latar belakang pembaca yang menjadi sasarannya.
Dari beberapa pendapat tentang dasar penulisan resensi tersebut maka dapat disimpulkan dasar-dasar menulis resensi, yaitu 1 penulis resensi harus memahami
penulis aslinya, 2 penulis resensi memahami maksud menulis resensi, 3 penulis resensi memiliki kecakapan dasar, dan 4 penulis resensi memahami tujuan
pengarang buku.
2.2.2.5 Pokok Penilaian atau Sasaran Resensi Buku