resensi jenis informatif namun memuat analisis deskripsi dan kritis. Alhasil, ketiganya bisa diterapkan bersamaan Oktavianawati 2009:1.
Meresensi buku dengan teknik cuplik dan rangkai kalimat mengikuti pola penulisan resensi yang pertama yaitu meringkas synopsis. Penulis resensi
menyajikan semua persoalan buku secara padat dan jelas. Hal ini dilakukan dengan cara peresensi mencuplik gagasan-gagasan yang menarik dan penting dalam sebuah
bukubacaan kemudian dirangkai menjadi wacana yang utuh dalam bentuk resensi. Dengan kata lain, peresensi memilih sejumlah masalah yang dianggap penting dan
ditulis dalam suatu uraian yang singkat dan padat dalam bentuk resensi buku.
2.3 Kerangka Berpikir
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting yang digunakan sebagai sarana menyampaikan gagasan, pengalaman, informasi, dan pesan
dari penulis kepada pembaca. Mengekspresikan ide, gagasan, atau pikiran yang dimiliki ke dalam lambang- lambang kebahasaan berbentuk tulisan yang dapat
dipahami oleh orang lain merupakan kegiatan yang dilakukan dalam menulis. Tulisan dilandasi oleh fakta, pengamatan, penelitian, pemikiran, atau analisis terhadap objek
kajian. Oleh karena itu, diperlukan adanya model pembelajaran yang baik dengan metode yang tepat dari seorang guru agar dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Keberhasilan pengajaran kemampuan menulis sangat ditentukan oleh proses pengajaran menulis itu sendiri. Strategi yang dipilih harus dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Tujuan pengajaran menulis yaitu mengharapkan siswa Sekolah
Menengah Pertama SMP memiliki kemampuan menulis berkomunikasi secara tertulis.
Menulis resensi buku merupakan salah satu kompetensi dasar dari keterampilan menulis untuk jenjang SMP. Dalam kompetensi tersebut, indikator menulis resensi
buku yang harus dikuasai adalah 1 mampu mengidentifikasi bentuk fisik dan isi buku, serta menunjukkan kelebihan serta kekurangannya; 2 mampu merangkum isi
buku; 3 mampu menuliskan pendapat pribadi sebagai tanggapan atas isi buku; 4 mampu meresensi buku pengetahuan; 5 mampu menyunting resensi.
Siswa kelas IX A SMP N 3 Ungaran belum mampu menulis resensi dengan baik karena kesalahan siswa dalam tahap penyusunan resensi. Faktor lain yaitu model
pembelajaran yang digunakan oleh guru masih konvensional dan tidak kreatif, yaitu guru menggunakan metode ceramah dan pemberian contoh secara lisan. Hal ini
menyebabkan siswa tidak memiliki contoh yang konkret, sehingga siswa kesulitan dalam menentukan arah dan gambaran dalam membuat resensi.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan teknik cuplik dan rangkai kalimat untuk memecahkan problematika rendahnya kemampuan menulis
resensi buku pada siswa SMP. Dengan menerapkan teknik cuplik dan rangkai kalimat diharapkan dapat memotivasi siswa dalam menulis resensi buku sehingga
hasil belajar siswa akan meningkat karena dalam penerapan teknik cuplik dan rangkai kalimat siswa didudukkan sebagai subjek belajar, sedangkan guru memfasilitasi
belajar siswa, berperan sebagai mediator.
Bagan kerangka berpikir digambarkan sebagai berikut.
Bagan 1. Tahap Kerangka Berpikir Penggunaan Teknik Cuplik dan Rangkai Kalimat
dalam Kegiatan Menulis Resensi Buku
2.4 Hipotesis Tindakan