yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain; c memaparkan kekhasan atau sosok pengarang; d memaparkan keunikan buku; e
merumuskan tema buku; f mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku; g mengungkapkan kesan terhadap buku; h memerkenalkan penerbit; i mengajukan
pertanyaan; j membuka dialog, 4 tubuh atau isi pernyataan resensi buku. Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini: a sinopsis atau isi
buku; b ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya; c keunggulan buku; d kelemahan buku; e rumusan kerangka buku; f tinjauan bahasa mudah atau berbelit-
belit; g adanya kesalahan cetak, 5 penutup resensi buku. Bagian penutup, biasanya
berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Dari uraian mengenai pokok penilaian atau sasaran resensi buku tersebut dapat disimpulkan sasaran resensi yaitu judul, latar belakang buku, jenis buku, keunggulan
dan kelemahan buku.
2.2.2.6 Langkah- Langkah Menulis Resensi
Dalam menulis resensi terdapat langkah-langkah yang dapat diikuti untuk mempermudah peresensi dalam meresensi buku.
Soewandi dalam Stanleywush 2007: 1 mengemukakan langkah-langkah praktis membuat resensi sebuah buku sebagai berikut: 1 melakukan penjajakan atau
pengenalan buku yang diresensi, meliputi tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku; siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal
jumlah bab dan halaman, format hingga harga; siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis
sampai alasan mengapa ia menulis buku itu; penggolongan bidang kajian buku itu: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau
lainnya, 2 membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan akurat, 3
menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan, 4 membuat sinopsis atau
intisari dari buku yang akan diresensi, 5 menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini: organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antar
bagian satu dengan lainnya, bagaimana sistematika, dan dinamikanya; isi pernyataan; bagaimana bobot idenya, seberapa kuat analisisnya, bagaimana kelengkapan
penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas pemikirannya; bahasa: bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana penggunaan kalimat dan ketepatan
pilihan kata di dalamnya, terutama untuk buku-buku ilmiah; aspek teknis: bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana kerapian dan kebersihan, dan kualitas
cetakannya apakah ada banyak salah cetak. Sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar outline dari resensi itu.
Outline ini akan sangat membantu kita ketika menulis, 6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar- dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita
tentukan sebelumnya. Bond dalam Ekawati 2008:3 mengungkapkan langkah-langkah yang harus
ditempuh agar menghasilkan resensi buku nonfiksi yang bagus. Pertama, mengadakan orientasi terhadap pengarang dengan memenuhi rasa ingin tahu pembaca
tentang buku-buku lain yang pernah ditulis oleh pengarang. Apakah buku itu sejalan dengan pekerjaan penulis dan apakah buku itu merupakan karya baru.
Kedua, mengadakan orientasi terhadap subjeknya dengan menentukan apakah buku itu tergolong sebagai hasil penelitian terbaru dalam bidangnya, atau justru
pemula dibidangnya. Hal lain yang perlu dipertimbangkan ialah indikasi kemajuan dari karya pengarangnya yang lalu.
Langkah-langkah menulis resensi menurut Manshur 2008:1 adalah 1 baca isi buku dengan pemahaman keilmuan yang dimiliki. Seorang yang tidak menguasai
teori sastra sama sekali, jelas akan kesulitan menganalisa buku sastra. Apakah peresensi harus seorang ahliilmuan? Tentu tidak. Tetapi, minimal menguasai dasar-
dasar suatu ilmu pengetahuan yang ada dalam isi buku tersebut, 2 peresensi yang baik sebaiknya membaca isi buku secara lengkap, jka perlu berulang-ulang dan
membandingkan dengan beberapa buku serupa. Tetapi ini akan merepotkan dan menghabiskan energi. Peresensi yang demikian biasanya untuk penulisan jenis
resensi kritik. Untuk jenis resensi informatif atau deskriptif, kita hanya mencari bagian-bagian point of view dari tema buku, termasuk kata pengantar dan epilog.
Namun demikian, hanya bisa diterapkan untuk mengulas buku ilmiah yang mana bab per babnya disusun secara baku dan teratur. Untuk buku jenis novel jelas tidak bisa
diterapkan, dan 3 pilih tema pokok yang ingin dijelaskan dalam resensi. point of view, atau angle tidak boleh lebih dari satu. Hal ini untuk menghindari melebarnya
pembahasan dari tema pokok.
Berdasarkan uraian mengenai langkah-langkah meresensi buku tersebut dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah menulis resensi yaitu 1 mengadakan orientasi
kepada pengarang; 2 membaca buku yang akan diresensi secara mendalam dan kritis; 3 membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis.
2.2.3 Teknik Cuplik dan Rangkai Kalimat