perilaku sebanyak 13 siswa atau 44,83. Sebaliknya, perilaku negatif siswa dalam meresensi buku mengalami penurunan sebanyak 13 siswa atau 44,38.
4.2.3.2 Jurnal
Jurnal siswa menunjukkan terjadi peningkatan pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I hanya 21 siswa yang menyatakan senang dengan pengajaran menulis resensi
menggunakan teknik cuplik dan rangkai kalimat, sedangkan pada siklus II keseluruhan siswa menyatakan senang dengan pengajaran yang diberikan oleh guru.
Pada siklus I, hanya 20 siswa yang dapat memahami contoh resensi yang diberikan oleh guru. Pada siklus II mengalami peningkatan, seluruh siswa
menyatakan dapat memahami contoh resensi yang diberikan oleh guru. Pada siklus I, 23 siswa menyatakan senang dengan pelaksanaan kerja kelompok
dalam meresensi buku. Hal ini meningkat pada siklus II, seluruh siswa menyatakan senang dengan pelaksanaan kerja kelompok dalam meresensi buku.
Pada siklus I, 23 siswa menyatakan lebih paham menulis resensi setelah menggunakan teknik cuplik dan rangkai kalimat. Pada siklus II mengalami
peningkatan, sebanyak 25 siswa menyatakan lebih paham menulis resensi setelah menggunakan teknik cuplik dan rangkai kalimat.
Pada siklus I, 26 siswa memberikan saran yang mendukung terhadap pengajaran menulis resensi buku dengan menggunakan teknik cuplik dan rangkai
kalimat. Hal ini mengalami peningkatan pada siklus II, sebanyak 27 siswa memberikan saran yang mendukung terhadap pengajaran menulis resensi buku
dengan menggunakan teknik cuplik dan rangkai kalimat.
Jurnal guru menunjukkan terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, siswa belum tertarik dengan pembelajaran karena peneliti menggunakan
teknik cuplik dan rangkai kalimat yang baru mereka kenal. Minat siswa terhadap pengajaran menulis resensi buku dengan menggunakan teknik cuplik dan rangkai
kalimat belum tinggi. Respon siswa terhadap contoh resensi yang diberikan oleh guru cukup baik, masih ada beberapa siswa yang tidak paham karena mereka tidak tertarik
dengan buku yang digunakan sebagai media contoh. Situasi dan suasana kelas ketika pembelajaran belum kondusif, masih ada siswa yang berbicara sendiri.
Pada siklus II terjadi perubahan perilaku. Suasana kelas sangat tenang, dan siswa merespon penjelasan guru dengan antusias, karena siswa tertarik dengan
pengajaran menulis resensi buku menggunakan teknik cuplik dan rangkai kalimat yang sudah pernah mereka gunakan pada siklus I. Respon siswa terhadap contoh hasil
resensi dengan menggunakan teknik cuplik dan rangkai kalimat yang diberikan oleh guru baik. Siswa dapat memahami contoh resensi yang diberikan oleh guru.
Penggunaan teknik cuplik dan rangkai kalimat dalam meresensi buku sangat efektif dan efisien, karena memermudah siswa dalam meresensi buku, tanpa harus bingung
membuat kalimat dengan menggunakan kata-kata sendiri. Saat diskusi berlangsung, siswa antusias dan bekerjasama meresensi buku. Serta tidak ada siswa yang berbicara
sendiri.
4.2.3.3 Wawancara