Teknik Scanning Perintah Bersyarat

2.2.7 Teknik Scanning

Teknik scanning adalah teknik baca sepintas atau teknik baca tatap. Teknik ini merupakan teknik membaca sekilas cepat, tetapi teliti dengan maksud menemukan dan memperoleh informasi tertentu atau fakta khusus dari sebuah bacaan Harjasujana dan Mulyati 1997:65 dan Tarigan 1994:31. Dalam penggunaannya, pembaca langsung mencari informasi tertentu atau fakta khusus yang diinginkan tanpa memperhatikan atau membaca bagian-bagian lain dalam bacaan yang tidak dicari. Setelah yang dicari diremukan, pembaca membaca dengan teliti untuk memperoleh informasi atau fakta yang dicari. Dalam teknik scanning ini terjadi dua proses, yaitu proses mencari atau menemukan dan proses memperoleh informasi atau fakta. Kedua proses tersebut dilakukan dengan sekilas dan teliti.tujuan dari teknik ini adalah mendapatkan informasi tertentu atau fakta khusus. Dalam membaca scanning harus mempunyai prinsip cepat menemukan informasi yang dicari.

2.2.8 Perintah Bersyarat

Perintah bersyarat ini merupakan suatu permainan bahasa. Permainan ini biasa disebut dengan permainan “Simon Says”. Dalam permainan ini para pemain harus mengikuti perintah yang diberikan oleh guru dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya suatu perintah harus dilaksanakan apabila didahului dengan ucapan “Simon says”, “Saiman berkata”, “Saya menyuruh”, dan sebagainya. Perintah yang tidak didahului dengan ucapan yang telah ditentukan tadi tidak boleh dilaksanakan. Materi ini dapat dikomunikasikan secara mudah dan praktis. Langkah-langkah permainan ini adalah sebagai berikut : 1. Guru menjelaskan permainan 2. Kelas dibagi menjadi dua kelompok 3. Guru mengucapkan kalimat perintah yang pertama, misalnya : Saiman berkata, “Carilah nomor telepon Chery Sihombing pada buku telepon Sihombing adalah nama keluarga”. Perintah guru harus dilaksanakan karena didahului dengan kata “Saiman berkata”. Bagi yang tidak melaksanakannya dinyatakan bersalah. 4. Siswa yang melakukan kesalahan dari setiap kelompok maka dihitung dan dicatat di papan tulis. 5. Begitu sebaliknya, bagi yang melaksanakan perintah tapi tidak didahului dengan kata “Saiman berkata” maka dinyatakan bersalah. 6. Demikian seterusnya guru memberikan perintah sebanyak kurang lebih sepuluh kali dengan kalimat perintah yang didahului atau tidak didahului dengan ucapan “Saiman berkata”. 7. yang dinyatakan sebagai pemenang adalah yang paling sedikit membuat kesalahan. Untuk memperlancar jalannya permainan, guru perlu dibantu oleh beberapa siswa sebagai penghitung kesalahan dan sebagai pencatat nilai dipapan tulis. Dengan permainan ini siswa akan merasa gembira dan tertantang karena semua siswa terlibat didalamnya. 2.2.9. Pembelajaran Membaca Memindai Buku Telepon Untuk Menemukan Informasi Dengan Teknik Scanning Melalui Perintah Bersyarat Pembelajaran membaca memindai buku telepon untuk menemukan informasi dengan teknik scanning melalui perintah bersyarat adalah suatu proses pembelajaran membaca sekilas melompati bagian yang dianggap tidak penting untuk menemukan informasi dari buku telepon dengan menggunakan teknik scanning. Teknik scanning adalah teknik membaca sekilas dan cepat tetapi teliti dengan maksud untuk menemukan informasi yang dicari. Selain teknik scanning, agar siswa lebih tertarik dan tertantang di sini guru menggunakan sebuah permainan yaitu perintah bersyarat. Dalam permainan ini para pemain harus mengikuti perintah yang diberikan oleh guru dengan syarat-syarat tertentu. Misalnya suatu perintah harus dilaksanakan apabila didahului dengan ucapan “Simon says”, “Saiman berkata”, “Saya menyuruh”, dan sebagainya. Perintah yang tidak didahului dengan ucapan yang telah ditentukan tadi tidak boleh dilaksanakan. Materi ini dapat dikomunikasikan secara mudah dan praktis. 2.2.10. Penilaian Membaca Memindai Buku Petunjuk Telepon Untuk Menemukan Informasi Dengan Teknik Scanning Melalui Perintah Bersyarat Penilaian Membaca Memindai Buku Petunjuk Telepon dengan Teknik scanning melalui Perintah Bersyarat disini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh hasil tes membaca memindai buku petunjuk telepon secara kuntitatif dan kualitatif. Penilaian di sini ada dua penilaian yaitu penilaian Tes dan Penilaian Nontes. Selain Penilaian aspek tes juga ada aspek ketepatan waktu. Tiap aspek bernilai 100 skor, nilai akhir diperoleh dari jumlah skor dibagi dua. Aspek yang dinilai oleh peneliti meliputi dua aspek yang sama penting kedudukannya, yaitu aspek kesesuaian jawaban dengan informasi dan ketepatan waktu ketika membaca memindai. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa siswa harus mampu menemukan informasi dalam buku petunjuk telepon dengan tepat. Sedangkan ketepatan waktu merupakan strategi yang digunakan oleh peneliti agar siswa mampu menemukan informasi dari petunjuk buku telepon dengan cepat. Kriteria penilaian dari membaca memindai antara aspek kesesuaian jawaban dengan aspek ketepatan waktu sama yaitu pedoman untuk setiap pertanyaan, sehingga untuk memperoleh skor maksimal maka jumlah skor dari setiap skor pertanyaan di kali 10. berdasarkan pedoman penilaian tersebut penilaian ketepatan waktu memindai dan ketepatan jawaban memiliki skor maksimal 100 dan skor terendah 10. Siswa dikatakan mencapai kategori sangat baik jika memperoleh nilai antar 85-100, kategori baik nilai 75-84, kategori cukup nilai 60-74, dan kategori kurang nilai 0-59.

2.3 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN WACANA MELALUI PENERAPAN TEKNIK MEMBACA MEMINDAI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 KERAJAAN KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

0 4 32

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DALAM MENEMUKAN INFORMASI PADA WACANA MELALUI KEGIATAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DALAM MENEMUKAN INFORMASI PADA WACANA MELALUI KEGIATAN MERANGKUM DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL KOMPONEN INQUIRY A

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BERDASARKAN KEINDAHAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERIUR KATA PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KARANGTENGAH DEMAK TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MENEMUKAN GAGASAN UTAMA DALAM TEKS BACAAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 KUDUS.

2 19 159

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF UNTUK MENEMUKAN INFORMASI SEBAGAI BAHAN DISKUSI DENGAN MODEL MEMBACA BAWAH ATAS DAN TEKNIK SKEMA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 9 PEKALONGAN.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF UNTUK MENEMUKAN INFORMASI SEBAGAI BAHAN DISKUSI DENGAN MODEL MEMBACA BAWAH ATAS DAN TEKNIK SKEMA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 9 PEKALONGAN.

0 7 200

Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif untuk Menemukan Informasi Bahan Diskusi dengan Penggunaan Metode PQRST dan Teknik Close Reading pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 16 Semarang.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENEMUKAN INFORMASI UNTUK BAHAN DISKUSI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 1 WEDARIJAKSA KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 150

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI PUISI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL ELEMEN MASYARAKAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIIB SMP N 2 KARANGTENGAH DEMAK.

0 0 153

PENINGKATAN PROSES DAN KOMPETENSI MEMBACA MEMINDAI DALAM MENEMUKAN INFORMASI SECARA CEPAT DAN TEPAT DARI BUKU TELEPON MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIII PKBM SAHABAT KARANGANYAR TAHUN AJARAN 20162017

0 0 17