membaca memindai buku poetunjuk elepon untuk menemukan informasi dari buku petunjuk telepon dengan teknik scanning melalui perintah bersyarat.
2.2.1 Pengertian Membaca
Dalam hal ini banyak sekali tokoh-tokoh yang berpendapat tentang pengertian membaca dengan berbagai kekhasan masing-masing. Namun semua
pengertian itu mengacu pada titik yang sama yaitu mengenai pengertian membaca.
Hodgson dalam Tarigan 1983:7 berpendapat bahwa kegiatan membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata bahasa tulis.
Soedarso 1988:4 mengemukakan kegiatan membaca adalah suatu aktivitas yang kompleks yang mengerahkan sejumlah besar tindakan yang
terpisah-pisah, aktivitas yang kompleks menurut beliau adalah aktivitas yang meliputi kegiatan seseorang yang harus menggunakan pengertian dan khayalan,
pengamatan dan mengingat-ingat. Subyakto 1993:164 mengemukakan Kegiatan membaca adalah suatu
aktivitas yang rumit kompleks karena bergantung pada keterampilan berbahasa pelajar, dan pada tingkat penalarannya. Sedangkan menurut Kridalaksana 1993:
135 dalam Haryadi dan Zamzami 1996:2 menyatakan bahwa membaca adalah keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-
lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna dalam bentuk pemahaman diam-diam atau pengujaran keras-keras.
Hal ini sejalan dengan pendapat Harjasudjana dan Mulyati 1997:5 mengungkapkan bahwa membaca adalah kemampuan yang kompleks, artinya
membaca bukanlah kegiatan memandangi lambang-lambang tertulis semata, melainkan juga interaksi pembaca dan penulis. Interaksi tersebut tidak bersifat
langsung namun bersifat komunikatif. Menurut Kustaryo dalam Depdiknas 2004:1 Membaca adalah suatu
kombinasi dari pengenalan huruf, intellek, emosi yang dihubungkan dengan swi pembaca back knowledge untuk memahami suatu pesan yang tertulis.
Hal ini sejalan dengan pendapat Allen dan Vallete dalam depdiknas 2004:1 bahwa membaca berarti mengenali simbol-simbol dari sebuah bahasa.
Pemahaman mengenai bacaan secara bertahap akan dikuasai setelah tahap word recognition ini dikuasai. Tentunya setelah mengadopsi strategi-strategi membaca
yang sesuai dengan tujuan. Membaca menurut Nurhadi 2005:29 yaitu bahwa membaca bukan saja
proses mengingat, melainkan juga proses kerja mental yang melibatkan aspek- aspek berpikir kritis dan kreatif, sepeti yang telah disinggung-singgung dimuka.
Menurut pendapat Haryadi 2006:4 membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang termasuk di dalam retorika seperti keterampilan
berbahasa lainnya berbicara dan menulis. Dalam kegiatan membaca, pembaca memerlukan dasar pengetahuan yang tersusun baik dan kemahiran yang telah
dikuasai. Pengetahuan yang diperlukan adalah pengetahuan yang berkaitan dengan kebahasaan dan nonkebahasaan. Pengetahuan kebahasaan meliputi
pengetahuan tentang huruf, suku kata, frase, klausa, kalimat, wacana , semantik
dan intonasi. Pengetahuan nonkebahasaan meliputi pengetahuan, tema, judul, setting, suasana, alur, organisasi tulisan, dan sebagainya.
Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa membaca adalah aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang rumit dan
kompleks mencakup pengubahan tulisan atau lambang-lambang yang menjadi bunyi bermakna yang melibatkan kemampuan fisik dan psikis, kemampuan
kebahasaan dan nonkebahasaan, juga interaksi antara pembaca dan penulis dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang disampaikan oleh penulis.
2.2.2 Tujuan Membaca