6  Jika terdapat  kosa kata yang  sulit,  guru memaknainya mula-mula dengan isyarat  atau  gerakan,  atau  gambar  atau  yang  lainnya.  Jika  tidak  mungkin
ini semua, guru menerjemahkannya ke dalam bahasa pelajar. 7  Guru mengenalkan beberepa struktur yang penting dalam teks bacaan, lalu
membahasnya seperlunya. 8  Guru  menyuruh  para  pelajar  menelaah  kembali  bacaan,  lalu
mendiskusikan isinya. 9  Sebagai  penutup,  jika  diperlukan,  evaluasi  akhir  berupa  pertanyaan-
pertanyaan tentang isi bacaan yang telah dibahas. Pelaksanaannya bisa saja secara  individual  atau  kelompok,  sesuai  dengan  situasi  dan  kondisi.  Jika
tidak memungkinkan, misalnya karena waktu, guru dapat menyajikannya berupa tugas  yang harus dikerjakan di rumah masing-masing pelajar.
c.  Kelebihan dan Kekurangan Metode Gabungan
Telah  dikemukakan  sebelumnya  bahwa  tak  ada  metode  yang  terbaik dan  terburuk.  Menggunakan  metode  apapun,  khususnya  dalam  pengajaran
bahasa  asing,  di  dalamnya  akan  ada  masalah  yang  harus  diatasi.  Termasuk menggunakan metode gabungan ini.
Walaupun  terlihat  kegiatannya  lebih  variatif,  kemampuan  para  pelajar dalam menggunakan bahasa asing lebih merata, namun menggunakan metode
gabungan  nampaknya  akan  bermasalah  dengan  kesedian  guru,  siswa  dan alokasi waktu.
Belum  tentu  semua  guru  sanggup  melakukan  serangkaian  kegiatan mengajar  yang  begitu  banyak  dan  bervariasi.  Penggunaan  metode  ini
nampaknya menuntut adanya guru yang segala bisa dan energik. Begitu juga dipihak  pelajar.  Biasanya  kegiatan  yang  terlalu  banyak  malah  akan
menimbulkan  kejenuhan  belajar,  apalagi  jika  materi  dibawakan  secara monoton.  Waktu  yang  diperlukan  juga  relatif  lebih  banyak  dibandingkan
dengan  menggunakan  metode  yang  lain,  padahal  umumnya  alokasi  waktu pelajaran  bahasa  Arab  di  sekolah-sekolah  di  Indonesia  teratas,  kecuali  di
sekolah-sekolah  tertentu  yang  memberikan  perhatian  lebih  kepada  bidang studi bahasa Arab.
2.  Hasil Belajar Bahasa Arab
Di  dalam  kegiatan  belajar  terdapat  tiga  faktor  yaitu  input  masukan, transformasi  proses,  dan  output  hasil  atau  keluaran.
3
Masukan  menyangkut pebelajar  dengan  berbagai  latar  belakangnya.  Proses  belajar  adalah  mekanisme
atau  atau  proses  terjadinya  perubahan  kemampuan  pada  diri  pebelajar,  dan keluaran  adalah  hasil  belajar  itu  sendiri,  yang  terdiri  dari  kemampuan  baru  atau
perubahan baru pada diri pebelajar. Calon siswa pebelajar sebagai pribadi yang utuh,  dapat  ditinjau  dari  beberapa  segi  aspek  yang  menghasilkan  bermacam-
3
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2005, p. 20.