- Kelompok lain mengunjungi dan belajar dari kelompok lain
berkeliling sehingga semuahasil kerja kelompok lain sempat dikunjungi dan dipelajari.
5 Presentasi Videomultimedia tentang PAKEM -
Instruktur memberikan informasi kepada peserta pelatihan untuk memperhatikanrekaman ideomultimedia secara cermat dan
memberikan bentuk tagihannya, yakni,memperbaiki hasil diskusi kelompok sebelumnya.
- Instruktur
menampilkan rekaman
videomultimedia yang
memperlihatkan pelaksanaanpembelajaran yang PAKEM. -
Setiap kelompok diminta melaporkan hal-hal yang dapat ditambahkan pada hasil kerjasebelumnya, dan kelompk lain
menambahkan hala-hal lain yang tidak disebutkan olehkelompok sebelumnya.
6 Diskusi kelompok Pada tahap ini kembali ke kelompok masing-masing danmengidentifikasi
ciri-ciri PAKEMsecara lebih lengkap.
7 Presentasi penguatan hasil diskusi PAKEM Instruktur menyajikan transparansi tentang PAKEM sebagai penguatan
terhadap proses danhasil kerja para peserta pelatihan.
b. Apa, Mengapa PAKEM 1 Pengertian PAKEM
PAKEM merupakan salah satu pilar dari program MBS Menciptakan masyarakatyang peduli pendidikan anak dan program ini merupakan
program UNESCO dengan bekerja sama dengan Depdiknas. PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakansuasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan,
dan mengemukakan
gagasan. Belajar
harus merupakan
suatu proses aktif dari siswadalam membangun
pengetahuannya, bukan hanya proses pasif yang hanya menerima penjelasan dari guru tentang pengetahuan. Pendapat ini sejalan dengan
pendapat Vigotsky bahwa ada keterkaitan antara bahasa dan pikiran. Dengan aktif berbicara diskusi anak lebih mengerti konsep atau materi
yang dipelajari. Pendapat yang senada juga dikemukakan oleh Katz dan Chard bahwa anak perluketerlibatan fisik untuk mencegah mereka dari
kelelahan dan kebosanan. Siswa yang lebih banyak duduk diam akan menghambat perkembangan motorik, akademik, dan kreativitasnya.
Anak usia TK dan SD lebih cepat lelah jika duduk diam dibandingkan kalau sedangberlari, melompat, atau bersepeda Akan tetapi,dengan
belajar yang aktif, motorikhalus dan motorik kasar mereka akan berkembang dengan baik. Melalui belajar aktifsegala potensi anak dapat
berkembang secara optimal dan memberikan peluang siswa untuk aktif berbuat sesuatu sambil mempelajari berbagai pengetahuan. Sowars,
2000: 3-10 Oleh karena itu, proses belajar harus melibatkan semua aspek
kepribadian manusia,yaitu mulai dari aspek yang beruhubungan dengan pikiran, perasaan, bahasa tubuh,pengetahuan, sikap, dan keyakinan.
Menurut Magnesen dalam Dryden bahwa dalambelajar siswa akan memperoleh 10 dari apa yang dibaca, 20 dari apa yang didengar,30
dari apa yang dilihat, 50 dari apa yang dilihat dan didengar, 70 dari apa yang dikatakan dan 90 dari apa yang dikatakan dan dilakukan.
Dryden,2000: 100 Unsur kedua dari PAKEM adalah kreatif. Kreatif artinya memiliki daya
cipta, memiliki kemampuan untuk berkreasi. Silberman, 1996: 9. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran akan menghasilkan generasi yang
kreatif, artinya generasi yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain. Kreatif juga dimaksudkan agar
guru menciptakan kegiatan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menurut Semiawandaya
kreatif tumbuh dalam diri seseorang dan merupakan pengalaman yang paling mendalam dan unik bagi seseorang. Untuk menimbulkan daya
kreatif tersebutdiperlukan suasana yang kondusif yang menggambarkan kemungkinan tumbuhnyadaya tersebut.1999 : 66.
Suasana kondusif yang dimaksud dalam PAKEM adalah suasana belajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktifdan
memberi kesempatan pada siswa untuk dapat mengemukakan gagasan dan ide tanpa takut disalahkan oleh guru. Adapun pembelajaran yang
efektif terwujud karena pembelajaran yang dilaksanakan dapat menumbuhkan daya kreatif bagi siswa sehingga dapat membekali siswa
dengan berbagai kemampuan. Setelah proses pembelajaran berlangsung, kemampuan yang diperoleh siswa tidak hanya berupa pengetahuan yang
bersifat verbalisme namun diharapkan berupa kemampuan yang lebih bermakna. Artinya siswan dapat mengembangkan berbagai potensi yang
ada dalam diri siswa sehingga menghasilkan kemampuan yang beragam. Belajar yang efektif dapat dicapai dengan tindakan nyata learning by
doing
dan untuksiswa kelas rendah SD dapat dikemas dengan bermain. Bermain dan bereksplorasidapat membantu perkembangan otak,
berbahasa, bernalar, dan bersosialisasi.Menyenangkan adalah suasana pembelajaran
yang menyenangkan
sehinggasiswa memusatkan
perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya perhatian siswa
terbuktidapat meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif
yang tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa secara proses pembelajaran berlangsung, sebab siswa memiliki sejumlah tujuan
pembelajaran yang harus dicapai,. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tidak
ubahnya seperti bermain biasa. Kelas yang sunyi, anak sebagai pendengar pasif, tidak adaaktivitas konkrit membosankan dan belajar
tidak efektif tidak kritis, tidak kreatif,komunikasi buruk, apatis. Kondisi yang menyenangkan, aman, dan nyaman akan mengaktifkan
bagian neocortex otak berpikir dan mengoptimalkan proses belajar dan meningkatkankepercayaan diri anak. Suasana kelas yang kaku, penuh
beban, guru galak akanmenurunkan fungsi otak menuju batang otak dan anak tidak bisa berpikir efektif,reaktif atau agresif.Pancamegawani,
2006 Berdasarkan uraian di atas dapat dideskripsikan bahwa dalam
pembelajaranAktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan siswa terlibat dalam berbagai kegiatanpembelajaran yang dapat mengembangkan
pemahaman dan kemampuan merekamelalui berbuat atau melakukan. Kemudian dalam PAKEM guru menggunakanberbagai alat bantu atau
media dan berbagai metode. Dengan kata lain dapatdikatakan bahwa dalam PAKEM guru menggunakan multi media dan multi metode,
sehingga kegiatan pembelajaran yang tecipta dapat membangkitkan semangatsiswa dan dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada
dalam diri siswa. Yangtidak kalah pentingnya adalah PAKEM menggunakan lingkungan sebagai sumberbelajar untuk menjadikan
siswan menarik, menyenangkan, dan cocok bagi siswa.Untuk penataan kelas dalam PAKEM guru mengatur kelas dengan memajang buku-
bukudan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan pojok baca. Dengandemikian siswa dapat memanfaatkan sumber belajar yang ada
dalam kelas sehinggakemampuan anak dapat bekembang lebih optimal.Dalam strategi pembelajaran guru menerapkan cara mengajar
yang lebih kooperatifdan interaktif termasuk cara belajar kelompok. Guru mendorong siswa untukmenemukan caranya sendiri dalam
pemecahan suatu masalah, untuk mengungkapkangagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
Landasan yuridis PAKEM adalah Proses pembelajaran pada satuan pendidikandiselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang,memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, danperkembangan fisik serta psikologis peserta didik PP 192005: Standar Nasional Pendidikan, ps
19, ayat 1
2 Landasan PAKEM - Landasan Yuridis
Landasan yuridis PAKEM adalah Proses pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yangcukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik PP 192005:
Standar Nasional Pendidikan, ps 19, ayat 1
- Asumsi Dasar tentang Belajar Asumsi dasar belajar adalah belajar merupakan proses individual,
belajar merupakan proses social, belajar adalah proses yang menyenangkan, belajar adalah aktivitas yang tidak pernah berhenti,
belajar adalah membangun makna Constructivism Perubahan Paradigma Mengajar
– Pembelajaran Teaching – Learning Penilaian– Perbaikan terus menerus Testing
–Continuous improvement Perkembangan IPTEK, POLITIK, SOSBUD semakin lama semakin
cepat; TeknologiInformasisumber belajar sangat beragam; Bekal memenuhi kebutuhan manusiamodern
–mandiri, bekerjasama, berpikir kritis, memecahkan masalah; Persainganinternasional Globalisasi
Belajar lebih efektifpendalaman; Anak lebih kritis; Anak menjadi lebih
kreatif; Suasana
dan pengalaman
belajar bervariasi;
Meningkatkankematangan emosionalsosial; Produktivitas siswa tinggi; Siap menghadapi perubahan dan berpartisipasi dalam proses
perubahan;
- Cara Anak Belajar Piaget 1950 menyatakan bahwa setiap anak memiliki cara tersendiri
dalam menginterpretasikan dan beradaptasi dengan lingkungannya teori perkembangan kognitif. Menurutnya, setiap anak memiliki
struktur kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil pemahamanterhadap objek yang ada
dalam
lingkungannya. Pemahaman
tentang objek
tersebut berlangsung melalui proses asimilasi menghubungkan objek dengan
konsep yang sudah ada dalam pikiran dan akomodasi proses memanfaatkan konsep-konsep dalam pikiran untuk menafsirkan
objek. Kedua proses tersebut jika berlangsung terus menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi
seimbang. Dengan cara seperti itu secara bertahap anak dapat membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya.
Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam dirinya dan lingkungannya.
Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisa kankarena memang proses belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan
lingkungannya. Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret. Pada
rentang usia tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: 1 Mulai memandang dunia secara objektif, bergeser
dari satu aspek situasi ke aspeklain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, 2 Mulai berpikir secara operasional, 3
Mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, 4 Membentuk dan mempergunakan keterhubungan
aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan 5 Memahami konsep substansi, volume
zat cair,panjang, lebar, luas, dan berat. Memperhatikan tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar anak usia
sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu: a Konkrit
Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal yang konkrit yakni yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba,
dan diotak atik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan lingkungan akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan
yang sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya lebih dapat
dipertanggungjawabkan.
b Integratif Pada tahap usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang
dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dariberbagai disiplin ilmu, hal ini
melukiskan cara berpikir anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian.
c Hierarkis Pada tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang
secarabertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks. Sehubungan dengan hal tersebut, maka perlu
diperhatikan mengenai urutanlogis, keterkaitan antar materi, dan cakupan keluasan serta kedalaman materi.
c. Pembelajaran yang Efektif