Standar Kompetensi Mata Pelajaran

b. Pendekatan Fungsional, yakni pandangan yang menyatakan bahwa bahasa adalah alat untuk menyatakan suatu makna fungsional atau komunikatif. Pandangan inti lebih mengutamakan makna dan fungsi dari pada struktur. Metode yang dilandasi oleh pendekatan ini adalah ―metode komunikatif‖. c. Pendekatan Interaksional, yakni pandangan bahwa bahasa adalah alat interaksi sosial antar individu sebagai makhluk sosial. Menurut pandangan ini pengajaran bahasa tidak diberikan secara terperinci melalui buku teks, tetapi diberikan kepada kecenderungan siswa untuk belajar sebagai interaktor. Salah satu pembelajaran yang didasari oleh pendekatan ini adalah ―community language learning‖. d. Pendekatan Alamiah, yakni pandangan yang berpendapat bahwa penguasaan suatu bahasa lebih banyak dilandasi oleh acquisition pemerolehan bahasa tersebut secara alamiah dari pada learning pembelajaran kaidah-kaidah bahasa yang dipelajari secara satu per satu. Tujuan pokok dari pendekatan alamiah ini adalah agar siswa memiliki kemampuan berkomunikasi yang mengerti apa yang dikatakan penutur asli dan dimengerti apabila ia berkomunikasi dengan penutur asli. Metode yang didasari oleh pendekatan ini adalah ―metode alamiah ‖. 3 Metode Pembelajaran Bahasa Arab Istilah metode method atau ةقيرط secara etimologi berarti cara atau jalan. Dalam kaitannya dengan pembelajaran, metode berarti cara yang digunakan guru dan siswa dalam mengolah informasi, konsep, dan fakta. Adapun secara terminologi, metode adalah ―seperangkat rencana yang menyeluruh mengenai penyajian materi pengajaran bahasa secara teratur yang didasarkan atas suatu pendekatan‖.

a. Metode Tata Bahasa - Terjemahan ةمحرتلا دعا قلا ةقيرط

Metode Tata Bahasa dan Terjemahan محرتلا دعا قلا قيرط untuk pengajaran bahasa sejalan dengan pandangan ahli psikologi yang menyatakan bahwa disiplin mental sangat penting untuk meningkatkan kekuatan pikiran. Tujuan utama pengajaran bahasa menggunakan metode ini adalah untuk memungkinkan siswa menjelajahi kedalaman sastra terkenal seperti ارظنلا karya al Manfaluti dalam pengajaran bahasa Arab, di samping membantu mereka memahami bahasa ibu bahasa Indonesia dengan lebih baik melalui analisis yang lebih mendalam tentang tata bahasa dari bahasa target bahasa Arab dan latihan menerjemah. Metode ini memiliki karakteristik sebagai berikut: 1 Siswa pertama mempelajari kaidah tata bahasa dan daftar bilingual dari kosakata yang berhubungan dengan bacaan atau bacaan-bacaan dalam pelajaran. Tata bahasa dipelajari secara deduktif dengan cara penjelasan panjang dan seksama dari guru. Semua kaidah tata bahasa dipelajari secara rinci dan dijelaskan dalam istilah-istilah tata bahasa. 2 Ketika kaidah-kaidah tata bahasa dan kosakata telah dipelajari, siswa diberikan latihan menerjemahkan teks yang diikuti dengan penjelasan tata bahasa. 3 Pemahaman siswa tentang kaidah-kaidah tata bahasa dan membaca dievaluasi melalui penerjemahan dari bahasa target ke bahasa ibu atau sebaliknya. Siswa dianggap telah memiliki kompetensi berbahasa, bila sudah mampu menerjemahkan teks dengan baik.