25 pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi
yang akan dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih; merancang dan
melaksanakan evaluasi assessment proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil
evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar master learning; dan memanfaatkan hasil
penilaian pembelajaran
untuk perbaikan
kualitas program
pembelajaran secara umum; memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik dan memfasilitasi peserta
didik untuk mengembangkan berbagai potensi non-akademik; bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan
norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma; menampilkan kemandirian dalam
bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru; menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta
didik, sekolah, dan masyarakat; serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak; bertindak sesuai dengan norma
religius iman, takwa, jujur, ikhlas, suka menolong dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik; memahami materi ajar yang
ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar;
memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan
26 menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari;
menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi; berkomunikasi
secara efektif dengan peserta didik; berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan;
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi
Ketika seseorang dalam kondisi siap maka ia akan memberikan respons dengan cara tertentu. Menurut Slameto 2013: 113, kondisi
mencakup tiga aspek, yaitu: 1 kondisi fisik, mental, dan emosional;
2 kebutuhan-kebutuhan, motif, dan tujuan; 3 keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang
telah dipelajari. Dalyono 2009: 166 mengemukakan beberapa faktor yang
secara bersama-sama membentuk kesiapan, yaitu: 1 perlengkapan dan pertumbuhan fisiologis, ini menyangkut
pertumbuhan terhadap kelengkapan pribadi seperti tubuh pada umumnya, alat-alat indra, dan kapasitas intelektual;
2 motivasi yang menyangkut kebutuhan, minat serta tujuan- tujuan
individu untuk
mempertahankan serta
mengembangkan diri. Motivasi berhubungan dengan sistem kebutuhan dalam diri manusia serta tekanan-
tekanan lingkungan.
Soemanto 2006: 198 mengemukakan bahwa lingkungan atau kultur dapat membentuk readiness kesiapan. Perkembangan anak
27 tergantung pada pengaruh lingkungan dan kultur, selain dikarenakan
tumbuhnya pada pola jasmaniah. Stimulasi lingkungan dan hambatan-hambatan
mental individu
dapat mempengaruhi
perkembangan mental, kebutuhan, minat, tujuan, perasaan, dan karakter individu tersebut yang pada akhirnya merupakan
penyumbang terpenting bagi pembentukan readiness kesiapan. Slameto 2013: 115 menyebutkan prinsip-prinsip kesiapan,
yaitu sebagai berikut. 1 Semua aspek perkembangan berinteraksi saling pengaruh
mempengaruhi. 2 Kematangan jasmani dan rohani adalah perlu untuk
memperoleh manfaat dari pengalaman. 3 Pengalaman-pengalaman mempunyai pengaruh yang
positif terhadap kesiapan. 4 Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam
periode tertentu selama masa perkembangan. Soemanto 2006: 192 menyebutkan prinsip-prinsip bagi
perkembangan readiness kesiapan, yaitu: 1 semua aspek pertumbuhan berinteraksi dan bersama
membentuk readiness; 2 pengalaman seseorang ikut mempengaruhi pertumbuhan
fisiologis individu; 3 pengalaman
mempunyai efek
kumulatif dalam
perkembangan fungsi-fungsi kepribadian individu, baik yang jasmaniah maupun yang rohaniah; dan
4 apabila readiness untuk melaksanakan kegiatan tertentu terbentuk pada diri seseorang, maka saat-saat tertentu
dalam kehidupan seseorang merupakan masa formatif bagi perkembangan pribadinya.
Dari pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi Kesiapan Menjadi Guru
Akuntansi. Faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi
28 faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi Minat
Menjadi Guru, motivasi, kapasitas intelektual, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan faktor eksternal antara lain meliputi
informasi tentang dunia kerja, pengaruh dari berbagai lingkungan Lingkungan Keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan teman
sebaya, serta pengalaman-pengalaman yang didapatkan dari berbagai kegiatan yang menunjang terbentuknya kesiapan untuk
menjadi seorang guru Akuntansi, seperti Praktik Pengalaman Lapangan PPL.
2. Tinjauan tentang Minat Menjadi Guru a. Pengertian Minat Menjadi Guru
Menurut Slameto 2013: 57, minat adalah kecenderungan yang konsisten untuk memperhatikan beberapa kegiatan yang
diminati, diperhatikan terus-menerus, dan disertai dengan rasa senang. Kemudian menurut Anderson dalam Suharsimi 1980: 103,
“Minat atau perhatian di dalam pengertian umum menunjuk pada kecenderungan manusia untuk mencari atau menolak suatu
kegiatan ”. Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa minat adalah kecenderungan seseorang terhadap sesuatu untuk memperhatikan kegiatan yang ia senangi dan pada akhirnya
melakukan kegiatan tersebut. Menurut Sardiman 2014
: 125, “Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar
”. Guru