20
b. Pentingnya Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi
Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena dalam melaksanakan tugasnya, guru memiliki
peranan secara umum yang sangat penting pula. Adapun peranan guru menurut Sukmadinata 2009: 251-254 yaitu sebagai berikut.
1 Guru sebagai pribadi Guru mendidik dan membimbing para siswa tidak hanya
dengan materi yang ia sampaikan atau dengan metode-metode penyampaian yang digunakannya, tetapi juga dengan seluruh
kepribadiannya. Pribadi guru merupakan satu kesatuan antara sifat-sifat pribadinya serta peranannya sebagai pendidik,
pengajar, dan pembimbing. 2 Guru sebagai pendidik dan pengajar
Guru sebagai pendidik memiliki tugas utama dalam membantu mendewasakan anak secara psikologis, sosial, dan
moral. Tugas utama guru sebagai pengajar adalah membantu perkembangan intelektual, afektif, dan psikomotor melalui
penyampaian pengetahuan, pemecahan masalah, serta latihan- latihan afektif dan keterampilan.
3 Guru sebagai pembimbing Guru sebagai pembimbing memiliki tugas utama
membantu anak mengatasi kesulitan atau hambatan yang dihadapi dalam perkembangannya. Guru perlu memiliki
21 pemahaman yang seksama tentang para siswanya, memahami
segala potensi dan kelemahannya, serta memahami masalah dan kesulitan-kesulitannya beserta segala latar belakangnya.
c. Indikator Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru wajib memiliki kesiapan. Kesiapan seorang guru dapat diukur dengan kompetensi
yang dimilikinya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dijelaskan ada
empat kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu sebagai berikut. 1 Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik. 2 Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian
yang mantap, berakhlak mulia, arif dan berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik.
3 Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam.
4 Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien
dengan peserta didik, sesama guru, orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
Kompetensi guru tersebut menjadi indikator variabel Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi dan acuan dalam penyusunan angket
penelitian menggunakan indikator esensial dari kompetensi guru menurut Kunandar 2011: 75-77, yaitu sebagai berikut.
1 Memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip pengembangan kognitif; memahami peserta didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian; dan
22 mengidentifikasikan bekal ajar awal peserta didik merujuk pada
Kompetensi Pedagogik. 2 Memahami landasan pendidikan; menerapkan teori belajar dan
pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang akan dicapai, dan
materi ajar;
serta menyusun
rancangan pembelajaran
berdasarkan strategi yang dipilih merujuk pada Kompetensi Pedagogik.
3 Merancang dan melaksanakan evaluasi assessment proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode;
menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar master learning; dan
memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum merujuk pada
Kompetensi Pedagogik. 4 Memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai
potensi akademik dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi non-akademik merujuk pada
Kompetensi Pedagogik. 5 Bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan
norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma merujuk pada Kompetensi
Kepribadian.
23 6 Menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik
dan memiliki etos kerja sebagai guru merujuk pada Kompetensi Kepribadian.
7 Menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat; serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan bertindak merujuk pada Kompetensi Kepribadian.
8 Bertindak sesuai dengan norma religius iman, takwa, jujur, ikhlas, suka menolong dan memiliki perilaku yang diteladani
peserta didik merujuk pada Kompetensi Kepribadian. 9 Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah;
memahami struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami
hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari merujuk
pada Kompetensi Profesional. 10 Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam pengetahuan atau materi bidang studi merujuk pada Kompetensi Profesional.
11 Berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik merujuk pada Kompetensi Sosial.
24 12 Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama
pendidik dan tenaga kependidikan merujuk pada Kompetensi Sosial.
13 Berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar merujuk pada
Kompetensi Sosial.
d. Pengukuran Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi
Untuk mengetahui tingkat Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi yang dimiliki oleh Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Angkatan 2013
FE UNY, perlu dilakukan pengukuran tinggi rendahnya Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi. Pengukuran tersebut bertujuan untuk
mengetahui seberapa siap mahasiswa calon guru Akuntansi menjalankan tugas dan peranannya sebagai guru Akuntansi.
Kesiapan Menjadi Guru Akuntansi diukur dengan indikator yang meliputi
kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian,
kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Acuan dalam penyusunan angket penelitian menggunakan indikator esensial dari
masing-masing kompetensi guru menurut Kunandar yang meliputi: memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip
pengembangan kognitif;
memahami peserta
didik dengan
memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasikan bekal ajar awal peserta didik; memahami landasan pendidikan;
menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi