Pengujian Asumsi Klasik METODE PENELITIAN

Tabel 3.2 menunjukkan seluruh nilai r-hitung variabel penelitian r-tabel, Ssehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel adalah valid. Selanjutnya untuk mendapatan instrumen yang reliabel, dilakukan uji reliabilitas. Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui instrumen dapat dipercaya sebagai alat ukur data Widodo, 2004. Dalam hal ini teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas adalah Alpha Cronbach. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60, Ghozali 2005. Untuk mengetahui reliabilitas variabel dependent dan variabel independent dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3. Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Variabel Cronbachs Alpha Keterangan Bukti fisik X 1 0,732 Reliabel Kehandalan X 2 0,874 Reliabel Ketanggapan X 3 0,826 Reliabel Jaminan X 4 0,695 Reliabel Empati X 5 0,893 Reliabel Kepuasan konsumen Y 1 0,705 Reliabel Loyalitas Konsumen Y 2 0,805 Reliabel Sumber: Pengolahan Data Penelitian 2011 Tabel 3.3 Menunjukkan bahwa nilai alpha Cronbach dari variabel penelitian 0,6, sehingga dapat disimpulkan seluruh variabel adalah reliabel.

3.9. Pengujian Asumsi Klasik

Dalam kaidah statistik ekonometrika, apabila menggunakan regresi linear berganda, perlu melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap kemungkinan pelanggaran asumsi klasik, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, dan uji Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk memastikan bahwa model regresi linear berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, alat uji statistik linear berganda dapat digunakan. 1 Uji Normalitas Data Menurut Ghozali 2005, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal, jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2 Uji Multikolinieritas Menurut Ghozali 2005, uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas adalah dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika VIF lebih kecil dari 5, maka dalam model tidak terdapat multikolinieritas. 3 Uji Heterodaskesitas Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam model regresi linear digunakan analisa residual berupa grafik sebagai dasar pengambilan keputusan. Menurut Ghozali 2005, model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi hetersokedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, dan kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.10. Model Analisis Data dan Pengujian Hipotesis