Uji Koefisien Determinasi Uji F Uji Serempak

Tabel 4.19 menunjukkan nilai signifikan variabel bebas adalah 0,090 lebih besar dari tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. 4.1.8. Uji Hipotesis 4.1.8.1. Uji Hipotesis Pertama Hasil estimasi data penelitian memberikan model untuk hipotesis penelitian pertama adalah sebagai berikut: Y = 0.073 + 1.412X 1 + 1.476X 2 + 0.236X 3 + 0.317X 4 +0,292 X dimana : Y 5 1 X = kepuasan konsumen 1 X = bukti fisik 2 X = keandalan 3 X = ketanggapan 4 X = jaminan 5 b = empathy b = konstanta 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 ,b 5 e = error term = koefisien regresi variabel independen

1. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur kemampuan variabel independen menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen, seperti terlihat pada Tabel 4.20 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Uji Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .877 a .769 .708 .37781 a. Predictors: Constant, x b. Dependent Variabel: y Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Tabel 4.20 diatas menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi R square sebesar 0,769 atau 76,9. Hal ini berarti variabel independen yaitu bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap Kepuasan siswa sebesar 76,9 sedangkan sisanya sebesar 23,1 dijelaskan oleh variabel yang tidak diteliti. Hal ini sesuai dengan penelitian Ningsih 2008 yang menyatakan seluruh variabel service quality mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap kepuasan siswa

2. Uji F Uji Serempak

Hasil uji serempak dapat dilihat pada Tabel 4.21. dibawah ini Tabel 4.21. Uji F Uji Serempak Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression .052 5 .052 12.364 .005 a Residual 11.276 76 .143 Total 11.326 81 a. Predictors: Constant, Empati, Ketanggapan, Keandalan, Jaminan, Bukti Fisik Tabel 4.21 menunjukkan nilai F hitung 12,364 lebih besar dari nilai F tabel 2,036 dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari α = 5, sehingga dapat disimpulkan bukti fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan, empati secara serempak berpengaruh terhadap kepuasan siswa Bimbingan Belajar Avins, hal ini sesuai dengan penelitian Ginting 2006 dan penelitian Ningsih 2008. Hasil ini juga sesuai dengan teori Universitas Sumatera Utara Kotler 2000 yang mengemukakan bahwa jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun, ini berarti bahwa kualitas pelayanan jasa harus dilakukan secara keseluruhan, karena sifat jasa yang tidak berwujud maka keseluruhan bagian dari kualitas jasa tersebut harus terus ditingkatkan agar tercapai kepuasan konsumen. Hasil uji parsial dapat dilihat pada Tabel 4.22 dibawah ini. Tabel 4.22. Uji Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant .073 .034 2.148 .035 Bukti Fisik 1.412 .447 .486 3.158 .003 Keandalan 1.476 .454 .106 3.252 .018 Ketanggapan .242 .105 .023 2.309 .030 Jaminan .317 .099 .114 3.201 .023 Empati .292 .093 .014 3.149 .002 a. Dependent Variabel: Kepuasan Sumber: Data primer yang diolah, 2011 Tabel 4.22 Menunjukkan: 1. Bukti Fisik berpengaruh terhadap kepuasan siswa bimbingan belajar avins, dilihat dari nilai t-hitung 3.158 t-tabel 2.287 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Fasilitas-fasilitas bimbingan belajar Avins berpengaruh terhadap kepuasan siswa, artinya kalau bukti fisik terus mendapat perhatian ke arah yang lebih baik maka siswa akan merasa puas dan sebaliknya siswa tidak akan merasa puas bila bukti fisik tidak mendapat perhatian dengan serius. Hal ini sesuai dengan Penelitian ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Parasuraman, et. al Universitas Sumatera Utara dalam Lupiyoadi 2001 ”Bukti Fisik, yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Seperti fasilitas gedung atau gudang, perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan, serta penampilan karyawannya” 2. Keandalan berpengaruh terhadap kepuasan siswa bimbingan belajar avins, dilihat dari nilai t-hitung 3.252 t-tabel 2.287 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Keandalan sangat penting sekali dalam mewujudkan kepuasan sebuah lembaga bimbingan belajar, sebab bimbingan belajar adalah sebuah usaha yang menjual jasa. Keandalan merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan siswa Bimbingan Belajar Avins,siswa menganggap pengajar sangat siap ketika diperlukan,ketepatan waktu pelayanan dan tidak merasa dibedakan dalam menerima pelayanan serta pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan. 3. Ketanggapan berpengaruh terhadap kepuasan siswa bimbingan belajar avins, dilihat dari nilai t-hitung 2.309 t-tabel 2.287 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ningsih 2008 yang menyatakan ketanggapan dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan siswa.Sesuai juga penelitian Ginting 2006 yang menyatakan ketanggapan dalam kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Ketanggapan dalam dimensi kualitas pelayanan merupakan yang paling dinamis, dimana harapan Universitas Sumatera Utara pelanggan terhadap kecepatan pelayanan hampir dapat dipastikan akan berubah dengan kecenderungan naik dari waktu ke waktu, tetapi ketanggapan ini harus benar benar bukan hanya sekedar tanggap tetapi juga harus memberi solusi dari setiap permasalahan. 4. Jaminan berpengaruh terhadap kepuasan siswa bimbingan belajar avins, dilihat dari nilai t-hitung 3.201 t-tabel 2.287 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ningsih 2008 yang menyatakan bahwa jaminan dalam kualtias pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan siswa. Seperti juga dalam penelitian Ginting 2006 jaminan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. Jaminan ini adalah bahwa apa yang dijanjikan sesuai dengan apa yang didapatkan siswa atau terlaksana, tanpa ada jaminan akan sulit bagi bimbingan Belajar Avins untuk memenangkan persaingan ataupun eksis dalam persaingan bimbingan belajar di kota Medan. Lembaga yang baru berdiri memberikan jaminan merupakan daya tarik tersendiri, jaminan yang sering dijanjikan adalah meluluskan siswa di perguruan tinggi negeri, atau tingkatan dibawahnya masuk SMP atau SMA yang diinginkan. 5. Empati berpengaruh terhadap kepuasan siswa bimbingan belajar avins, dilihat dari nilai t-hitung 3.149 t-tabel 2.287 dan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Bimbingan belajar yang baik dapat diukur keberhasilannya dalam menyajikan pelayanan yang bermutu kepada siswa nya. Semakin baik pelayanan maka semakin tinggi penghargaan yang diberikan kepada Bimbingan Belajar tersebut. Pelayanan diberikan bukan hanya karena tugas pengajar atau pegawai Universitas Sumatera Utara tetapi merupakan empati dari hati sang pelaku sehingga adanya ketulusan dalam pelayanan akan memberikan hasil yang terbaik demi tercapainya kepuasan siswa.Hal ini sesuai dengan penelitian Ningsih 2008 yang menyatakan variabel empati berpengaruh terhadap kepuasan siswa. Sesuai juga dengan penelitian Ginting 2006 yang menyatakan variabel empati berpengaruh terhadap kepuasan nasabah. 4.1.8.2. Uji Hipotesis Kedua Hasil estimasi data penelitian memberikan model untuk hipotesis kedua adalah sebagai berikut: Y = 3.496 + 0.662 X dimana : Y 1 1 X = loyalitas 1 b = kepuasan konsumen b = konstanta 1 e = error term = koefisien regresi variabel independen

1. Uji Koefisien Determinasi