Uji Multikonearitas Uji HeteroSkedastisitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Gambar 4.2. Uji Normalitas Dimana data menyebar sepanjang garis diagonal sehingga disimpulkan data terdistribusi secara normal

b. Uji Multikonearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah model regresi linier berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolinieritas. Untuk uji multikolinieritas pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Menurut Ghozali 2005 nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15. Uji Multikolinearitas Constant Tolerance VIF x1 .948 1.691 x2 .948 1.691 x3 .993 1.037 x4 .945 1.058 x5 .950 1.053 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Dari Tabel 4.15 diatas menunjukkan nilai Variance Inflation Factor VIF yang diperoleh dapat menjelaskan variabel yang mempunyai persoalan multikolinieritas. Menurut Santoso 2002, jika angka VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai masalah multikolinieritas dengan variabel lainya. Hasil pengujian multikolinieritas dari penelitian ini diperoleh angka VIF variabel saluran distribusi dan kualitas produk masih dibawah angka 5, demikian juga dengan nilai Tolerance yang mendekati 1 maka dapat disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas pada hipotesis pertama.

c. Uji HeteroSkedastisitas

Uji heteroSkedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjaadi heterokedastisitas. Untuk uji heterokedastisitas pada penelitian ini dengan uji Glejser. Tabel 4.16 Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta Universitas Sumatera Utara 1 Constant .486 .182 2.668 .009 Kepuasan -.048 .051 -.105 -.943 .349 a. Dependent Variabel: ABS1 Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Tabel 4.16 menunjukkan nilai signifikan variabel bebas adalah 0,349 lebih besar dari tingkat kepercayaan 5, sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Atau dapat juga dilihat dari diagram pencar berikut ini Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Dimana tidak terbentuk pola pola tertentu sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat herterosedastisitas.

4.1.7.2. Hipotesis Kedua a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi linier berganda, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk Universitas Sumatera Utara mendeteksi apakah variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal atau tidak, dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel 4.17. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 81 Normal Parameters Mean a,b .0000000 Std. Deviation .49035645 Most Extreme Differences Absolute .158 Positive .119 Negative -.158 Kolmogorov-Smirnov Z 1.424 Asymp. Sig. 2-tailed .347 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan Data 2011 Tabel 4.17 menunjukkan nilai Asymp. Sig. 2-tailed variabel penelitian sebesar 0,442 lebih besar bila dibandingkan dengan nila i α penelitian sebesar 0,05 atau 5 maka dapat disimpulkan bahwa variabel untuk hipotesis kedua terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikonearitas