Polivinil Alkohol PVA PENDAHULUAN

mengetahui kalau asbes yang digunakan sudah rusak. Dan kondisi lain yang sangat beresiko saat asbes diperbaiki atau dipotong akan mengeluarkan serpihan yang berupa serbuk yang sangat berbahaya bagi paru-paru. Adapun beberapa penyakit yang ditimbulkan karena asbes antara lain yaitu : 1. Asbestosis, yaitu luka pada paru-paru hingga kesulitan bernafas dan dapat mengakibatkan kematian. 2. Mesothelioma, sejenis kanker yang menyerang selaput pada perut dan dada, muncul gejalanya setelah 20-30 tahun sejak pertama kali menghirup serat asbes. 3. Kanker paru-paru, biasanya asbes putih penyebab utama kanker paru-paru. Sejak tahun 2001 pemerintah sudah melarang penjualan dan penggunaan asbes sebagai atap rumah. Sehingga banyak yang sekarang menggunakan triplek ataupun papan gipsum plafon Anonim. 2009. Plafon adalah bagian konstruksi, merupakan lapis pembatas antara rangka bangunan di bawah rangka atapnya. Sedangkan papan gipsum plafon merupakan papan yang digunakan untuk konstruksi bangunan, khususnya pada dinding-dinding langit yang bahan dasarnya menggunakan gipsum. Dimana kelebihan dari pada papan gipsum yaitu mudah didesain dan enak dipandang artistik, ruangan menjadi lebih sejuk karena dapat menahan panas, dapat sebagai peredam suara yang baik terutama untuk air hujan yang jatuh dari atap.

2.3 Polivinil Alkohol PVA

Polivinil alkohol dihasilkan dari hidrolisis sempurna atau sebagian dari Vinyl Acetate Monomer VAM dengan ratio berkisar antara 87 - 99. Polivinil asetat adalah suatu polimer karet sintetis. Polivinil asetat dibuat dari monomernya, vinil asetat vinyl acetate monomer . Senyawa ini ditemukan di Jerman oleh Dr. Flitz Klatte pada 1912. Universitas Sumatera Utara Polivinil alkohol merupakan bahan yang tepat sebagai bahan pengemulsian dan adhesi. Polivinil alkohol juga tahan terhadap minyak pelumas dan pelarut tanpa bau dan tidak beracun. Polivinil alkohol kuat dan fleksibel, merupakan pelarut cepat, memiliki titik lebur 230°C dan pada suhu 180-190°C akan terhidrolisis sempurna atau sebagian. Beberapa kegunaan polivinil alkohol antara lain: 1. Sebagai bahan percetakan 2. Bahan textil 3. Merekatkan dan mempertebal bahan pada cat latex, hairspray, shampo dan lem. 4. Sebagai larutan yang digunakan untuk packing 5. Sebagai penguat fiber 6. Untuk membuat PCB 7. Digunakan dengan polivinil asetat untuk membuat lem elmers. Tabel 2.1 Komposisi Bahan PVA Bahan CAS No. Jumlah Metil Alkohol 67-56-1 1 Polivinil Alkohol 9002-89-5 95 Massa jenis PVA = 1,19 – 1,31 gcm³ dengan melting point = 230°C. PVA dijual dalam bentuk emulsi di air, sebagai bahan perekat untuk bahan-bahan berpori, khususnya kayu. PVA adalah lem kayu yang paling sering digunakan, baik sebagai lem putih atau lem tukang kayu lem kuning. Lem kuning tersebut juga digunakan secara luas untuk mengelem bahan-bahan lain seperti kertas, kain, dan rokok. Polivinil Alkohol juga umum dipakai dalam percetakan buku karena fleksibilitasnya dan tidak bersifat asam seperti banyak polimer lain. Polivinil Alkohol juga sering dijadikan kopolimer bersama akrilat yang lebih mahal, digunakan pada kertas dan cat. Kopolimer ini disebut vinil akrilat. Polivinil Alkohol juga bisa digunakan untuk melindungi keju dari jamur dan kelembaban. Universitas Sumatera Utara Polivinil Alkohol bereaksi perlahan dengan basa membentuk asam asetat sebagai hasil hidrolisis. Senyawa boron seperti asam borat atau boraks akan terbentuk sebagai endapan. Tabel 2.2 Kelarutan PVA Dalam Air Safonifikasi Penyabunan Air Dingin Air panas 95 atau diatas Membengkak Larut 80 Larut Tidak Larut 50 atau dibawah Tidak larut Tidak Larut PVA dipergunakan untuk membuat serat kimia pada saat ini terutama dipakai untuk benang ban mobil dan industri lainnya. Bahan ini juga sering dipakai pengepakan, bahan pewarna , bahan kimia pupuk yang dapat segera larut dalam air. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan polivinil alkohol dalam penelitian ini adalah sebagai perekat untuk menyambung serat yang terputus sehingga menimbulkan gaya adhesif yang tinggi dan akan menambah kekuatan material campuran dan fleksibel Anonim, 2010.

2.4 Batang Kelapa Sawit