2.4.1 Karakteristik Batang Kelapa Sawit
Pada umur peremajaan, pada pengukuran 1,5 m dari atas tanah, tinggi batang kelapa sawit dapat mencapai 7-13 m dan diameternya berkisar antara 45-65 cm.
Batang berbentuk
taper
terhadap tajuk yang umumnya memiliki 41 helai daun pada saat dewasa Choon, 1991.
Balfas 2003 menyatakan bahwa batang kelapa sawit pada dasarnya adalah bahan berkayu yang memiliki struktur relatif tidak seragam dan memiliki kesan
struktur seperti batang kelapa dengan konfigurasi serat lebih pendek. Dalam keadaan segar batang kelapa sawit berwarna putih cerah dengan penampakan permukaan
cenderung berbulu
fuzzy grain
. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batang kelapa sawit secara umum memiliki karakteristik fisik, mekanik, keawetan dan pemesinan
yang kurang baik dibandingkan dengan kayu biasa. a Anatomi Batang Kelapa Sawit
Kelapa sawit adalah jenis monokotil yang tidak memiliki kambium, pertumbuhan sekunder, lingkaran tahun, kayu muda dan kayu dewasa, cabang, dan
mata kayu. Pertumbuhan dan pertambahan diameter batang berasal dari pembelahan sel secara keseluruhan dan pembesaran sel pada jaringan dasar parenkim, juga berasal
dari pembesaran serat dari berkas pembuluh Choon, 1991. b Sifat Fisik Batang Kelapa Sawit
Kerapatan Batang Kelapa Sawit. Karena sifat dasarnya yang merupakan jenis monokotil, kerapatan batang kelapa sawit memiliki nilai yang sangat bervariasi pada
bagian yang berbeda dari batang kelapa sawit. Nilai kerapatan tersebut berkisar antara 200-600 kgm
3
dengan rata-rata 370 kgm
3
. Kerapatan batang kelapa sawit menurun terhadap ketinggian dan kedalaman bagian batang.
Kadar Air Batang Kelapa Sawit. Kadar air KA batang kelapa sawit bervariasi antara 100-500. Kenaikan KA yang bertahap ini diindikasikan terhadap
ketinggian dan kedalaman posisi batang, yang bagian terendah dan luar batang memiliki nilai yang sangat jauh dengan 2 bagian batang lainnya. Kecenderungan
Universitas Sumatera Utara
kenaikan KA ini dapat dijelaskan dengan mempertimbangkan distribusi jaringan parenkim yang berfungsi menyimpan atau menahan lebih banyak air daripada
jaringan pembuluh. Ketersediaan jaringan parenkim ini akan semakin berlimpah pada bagian puncak batang dan juga semakin berlimpah dari bagian luar batang ke bagian
dalam pusat batang. c Sifat Mekanik Batang Kelapa Sawit
Sifat mekanik kayu menggambarkan variasi kerapatan batang baik pada arah radial maupun vertikal. Tabel 2.3 membandingkan beberapa sifat mekanik batang
kelapa sawit dengan beberapa spesies kayu dan 2 jenis monokotil Choon, 1991. Tabel 2.3 Perbandingan Sifat Kayu Kelapa Sawit Dengan Beberapa Jenis Kayu
Spesies Kerapatan
MOE MOR
Tekan Kekerasan kgm³
MPa MPa MPa
N
Kelapa sawit 220-550
800-8000 8-45
5-25 350-2450
Kayu kelapa 250-850
3100-11400 26-105
19-49 520-4400
Cengal 820
19600 149
75 9480
Kapur 690
13200 73
39 5560
Kayu karet 530
8800 58
26 4320
Menurut Bakar 1999, untuk bahan konstruksi, kayu dituntut memiliki sifat- sifat mekanik yang memenuhi persyaratan struktural dan keamanan. Selain itu kayu
yang digunakan disyaratkan memiliki penyusutan yang kecil, tidak mudah pecah, berserat lurus, ringan dan tidak bercacat. Kelebihan lain dari batang kelapa sawit
yang mendukung persyaratan-persyaratan di atas adalah kelapa sawit mempunyai umur relatif pendek, mudah tumbuh, tidak mengandung cacat mata kayu, berserat
lurus, berdiameter cukup besar, serta bentuk batang lurus dan silinder.
Universitas Sumatera Utara
Dari penelitian Bakar 2003 diketahui bahwa batang kelapa sawit mempunyai sifat sangat beragam dari bagian luar ke pusat batang dan sedikit bervariasi dari
bagian pangkal ke ujung batang. Beberapa sifat penting dari batang kelapa sawit untuk setiap bagian batang dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Sifat – Sifat Fisik Bagian Dalam Batang Sawit
Sifat Bagian Dalam Batang
Tepi Tengah
Pusat
Berat Jenis,gcm
3
0,35 0,28
0,2 Kadar Air,
156 257
365 MOE, kgfcm
2
29996 11421
6980 MOR, kgfcm
2
295 129
67 Kelas Awet
V V
V Kelas Kuat
III-V V
V
Dalam hal ini yang dipergunakan dalam penelitian yaitu bagian tengah dalam batang sawit. Menurut Balfas 2003, secara umum terdapat beberapa hal yang
kurang menguntungkan dari batang kelapa sawit dibandingkan dengan kayu biasa, di antaranya adalah :
1. Kandungan air pada kayu segar sangat tinggi dapat mencapai 500. 2. Kandungan zat pati sangat tinggi pada jaringan parenkim dapat mencapai 45.
3. Keawetan alami sangat rendah. 4. Kadar air keseimbangan relatif lebih tinggi.
5. Dalam proses pengeringan terjadi kerusakan parenkim disertai dengan perubahan dan kerusakan fisik secara berlebihan terutama pada kayu berkerapatan rendah.
6. Dalam pengolahan mekanik batang kelapa sawit lebih cepat menumpulkan pisau, gergaji, dan ampelas.
7. Kualitas permukaan kayu setelah pengolahan relatif sangat rendah. 8. Dalam proses pengerjaan akhir
finishing
memerlukan bahan lebih banyak.
Universitas Sumatera Utara
2.5 Karakterisasi Papan Gipsum Plafon