Sikap Kebutuhan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

2.3.9.1 Sikap

Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang dihasilkan di dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Misalnya, peserta didik baru yang akan mengikuti pelajaran tertentu. Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap itu membantu peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada perilaku yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap merupakan produk dari kegiatan belajar. Sikap diperoleh melalui proses seperti pengalaman, pembelajaran, identifikasi, perilaku peran pendidik- murid, orang tua-anak, dan sebagainya.

2.3.9.2 Kebutuhan

Kebutuhan merupakan koondisi yang dialami oleh individu sebagai sesuatu kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk mencapai tujuan. Peroleh tujuan merupakan kemampuan melepaskan atau mengakhiri perasaan kebutuhan dan tekanan. Dahaga Suatu Kebutuhan memandu pada pencairan air tujuan. Kebutuhan itu berada di dalam jaringan atau memori manusia, dan kebutuhan itu dapat bersifat fisiologis, seperti lapar, atau kebutuhan itu merupakan hasil belajar, seperti kebutuhan untuk berprestasi. Semua orang merasakan kebutuhan yang tidak pernah berakhir. Beberapa kebutuhan tampak lebih dominan dan berkesinambungan untuk istirahat dan rasa aman, sementara kebutuhan lainnya kurang dapat diprediksikan untuk dipahami dan dikelola. Pendekatan yang paling terkenal terhadap konsep kebutuhan adalah yang dikembangkan oleh maslow dalam Rifai dan Anni, 2012:140. Teori holistic dan dinamik ini mengasumsikan bahwa pemenuhan kebutuhan merupakan prinsip yang paling penting yang mendasari perkembangan manusia. Maslow mengorganisir hirarki kebutuhan yang disusun sesuai dengan prepotensi. Prepotensi berarti bahwa apabila kebutuhan dipenuhi pada satu tingkatan, maka tingkatan kebutuhan yang lebih tinggi akan menjadi penentu di dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Peserta didik yang mengalami kesepian kebutuhan cinta dan ingin memiliki akan memiliki kesulitan untuk menjadi kompeten kebutuhan penghargaan.

2.3.9.3 Rangsangan