sedangkan stra tegi pembelajaran adalah “batu bata dan adukan”. Hal tersebut
menunjukan bagaimana guru sebenarnya mengajar siswa.
2.3 Motivasi Belajar
2.3.1 Pengertian Motivasi
Istilah motivasi memiliki akar kata dari bahasa latin movere, yang berarti gerak atau dorongan untuk bergerak. Atau bisa disebut dengan motif
yang diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat guna mencapai suatu
tujuan. Berbagai ahli memberikan definisi tentang motivasi, motivasi menurut Sumadi Suryabrata di dalam Djali 2011:11 motivasi merupakan
keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan tertentu. Dan
Menurut Rifai dan Anni, 2012:134 kebanyakan para pakar psikologi menggunakan kata motivasi dengan mengaitkan belajar untuk menggambarkan
proses yang dapat: a memunculkan dan mendorong perilaku, b memberikan arah atau tujuan perilaku, c memberikan peluang terhadap perilaku yang sama,
dan d mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu. Pengertian lain dari motivasi menurut Mc Donald di dalam Soemanto 1998:206, motivasi sebagai
perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan.
Motivation Stimulate the enjoyment, motivation and engagement in experiencing and learning from close to real situations, otherwise too
costly, difficult or impractical to implement Increase students’
motivation, and ability to explore, experiment and collaborate by testing hypotheses and investigation “what if” scenarios. Menurut
Elizabeth Clarke dalam Emerald Insight Education Training 2009:450
yang artinya, Motivasi Merangsang kenikmatan, motivasi dan keterlibatan dalam mengalami dan belajar dari dekat untuk situasi nyata, jika tidak terlalu
mahal, sulit atau tidak praktis untuk menerapkan Meningkatkan motivasi belajar siswa, dan kemampuan untuk mengeksplorasi, percobaan dan berkolaborasi
dengan menguji hipotesis dan investigasi bagaimana jika skenario Motivasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan anak di dalam belajar. Begitu urgennya peran motivasi peran motivasi tersebut, terdapat banyak ahli yang membahas bagaimana motivasi
tersebut muncul, bagaimana dapat mengembangkan motivasi, apakah macam- macam motivasi tersebut menentukan prestasi yang dicapai anak dan bagaimana
pendidik dalam memberikan penghargaan hingga dapat meningkatkan motivasi tersebut. Rifai dan Anni, 2012:133.
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2006:80 “Motivasi dipandang sebagai
dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk perilaku belajar”. Sejalan dengan itu, Ratumanan 2002:72
mengatakan bahwa; “Motivasi adalah sebagai dorongan dasar yang menggerakka
n seseorang bertingkah laku”. Sedangkan motivasi belajar adalah “Keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah
pada kegiatan belajar itu demi mencapai sua tu tujuan Tadjab, 1994:102”. Dari
beberapa pengertian di atas dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki 3 komponen, yaitu: a kebutuhan, kebutuhan terjadi bila individu merasa ada
ketidak seimbangan antara apa yang dimiliki dari apa yang ia harapkan; b dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan suatu.; dan c tujuan,
tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh individu. Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan suatu pekerjaan, maka ia akan melakukan
pekerjaan tersebut dengan penuh semangat. Para pakar psikologi telah mengorganisir dan menyederhanakan
pengetahuan yang di peroleh dari penelitian berkenaan dengan motivasi peserta didik, dan pendidik telah memperoleh beberapa saran praktis tentang kohesivitas
dan konsistensi penggunaan motivasi di dalam pembelajaran namun pengetahuan tentang motivasi itu kadang-kadang saling bertentangan. Alhasil,
sebagian pendidik ada yang mendasarkan kepada apa yang secara tradisional digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, seperti: intuisi,
akal sehat, dan coba-coba trial and error Rifai dan Anni, 2012:134. Menurut Robert C. Beck dalam Prayitno, 1989:9 mengemukakan bahwa motivasi adalah
tidak lepas dari adanya suatu rangsangan, rangsangan dalam bentuk hadiah atau hukuman yang diberikan oleh tutor, motivasi juga menyangkut kebiasaan yang
telah dimiliki oleh warga. Untuk memahami dan mengembangkan motivasi hendaknya mampu mengembangkan motivasi siswa secara efektif, dan guru
hendaknya mampu membangkitkan kebutuhan dan prestasi. Dalam hal ini tutor harus membangun dan mengembangkan kebiasaan yang baik dan perasaan ingin
tahu warga belajar. Hal senada menurut Sardiman 2004:75 motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Sedangkan menurut Winardi
2008:66 memotivasi memotivating adalah proses manajemen dimana perilaku orang-orang dipengaruhi yang didasarkan atas pengetahuan tentang apa yang
menyebabkan orang-orang melakukan sesuatu tindakan. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud motivasi dalam penelitian ini adalah berhubungan erat dengan tingkah laku seseorang sebab motivasi merupakan suatu dorongan kehendak
yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu serta kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk didalamnya adalah kegiatan belajar.
2.3.2 Motivasi Belajar