Motivasi Belajar Motivasi Belajar

tahu warga belajar. Hal senada menurut Sardiman 2004:75 motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Sedangkan menurut Winardi 2008:66 memotivasi memotivating adalah proses manajemen dimana perilaku orang-orang dipengaruhi yang didasarkan atas pengetahuan tentang apa yang menyebabkan orang-orang melakukan sesuatu tindakan. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi dalam penelitian ini adalah berhubungan erat dengan tingkah laku seseorang sebab motivasi merupakan suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu serta kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk didalamnya adalah kegiatan belajar.

2.3.2 Motivasi Belajar

Definisi Motivasi belajar menurut Gintings 2008:86 adalah Sesuatu yang menggerakkan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya. Dimyati dan Mudjiono 2009:80 mengemukakan definisi motivasi belajar sebagai kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar atau dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia perilaku belajar. Jadi motivasi belajar merupakan motivasi dorongan internal dan eksternal siswa untuk belajar guna memperoleh prestasi yang baik. Uno 2015:23 mengemukakan bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Teteapi harus ingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat, Sedangkan Menurut Rifai dan Anni, 2012:136 motivasi adalah penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi. Hal ini dapat diketahui dari pengalaman dan pengamatan sehari-hari. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa apabila anak tidak memiliki motivasi belajar, maka tidak akan terjadi kegiatan belajar pada diri anak tersebut. Walaupun begitu, hal itu kadang-kadang menjadi masalah, karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi peserta didik anak itu rendah, umumnya di asumsikan bahwa prestasi peserta didik anak yang bersangkutan akan rendah. Motivasi adalah suatu dorongan untuk melakukan sesuatu baik secara perbuatan maupun perkataan. Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, terutama saat yang dibutuhkan atau dalam keadaan mendesak Sardiman 2009: 73. Pendapat tersebut didukung oleh Oemar Hamalik 2009: 51 menyampaikan bahwa “Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu”. Berdasarkan beberapa pengertian motivasi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu daya untuk mendorong dan penggerak untuk melakukan esuatu dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud motivasi belajar adalaha Motivasi bukan saja penting karena menjadi faktor penyebab belajar, namun juga memperlancar belajar dan hasil belajar. Secara historic, pendidik selalu mengetahui kapan peserta didik perlu dimotivasi selama proses belajar, sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancer, menurunkan kecemasan peserta didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar. Pembelajaran yang diikuti oleh peserta didik yang termotivasi akan benar-benar menyenangkan, terutama bagi pendidik. Peserta didik yang menyelesaikan pengalaman belajar dan menyelesaikan tugas belajar dengan perasaaan termotivasi terhadap materi yang telah dipelajari, mereka akan lebih mungkin menggunakan materi yang telah dipelajari. Hal ini juga logis untuk mengasumsikan bahwa semakin anak memiliki pengalaman belajar yang termotivasi, maka semakin mungkin akan menjadi peserta didik sepanjang hayat.

2.3.3 Ciri-Ciri Motivasi