2.2.2 Pengertian Strategi
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk menenangkan
suatu peperangan. Strategi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani yaitu Strategos yang berarti panglima atau jenderal, ilmu kejenderalan, ilmu
kepanglimaan. Dalam Ensiklopedia Pendidikan, strategi disebut sebagai “The
art of bringing forces to the battle field in fourable position.” Mengenai hal ini Gulo memberikan komentar bahwa strategi merupakan suatu seni yaitu seni
membawa pasukan ke medan pertempuran dalam posisi yang paling menguntungkan dan Strategi dalam dunia pendidikan dapat diartikan sebagai
suatu seni dan ilmu untuk membawakan pengajaran di depan kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan
efisien Gulo, 2002, 1 – 2. Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan
dan keberhasilan dalam mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian,
penyusunan langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh
sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam
implementasi suatu strategi. Sanjaya, 2007: 123-124. Menurut Gagne dalam Sunenda Iskandarwassid, 2008:2-3 strategi adalah kemampuan internal
seseorang untuk berpikir, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Artinya bahwa proses pembelajaran akan menyebabkan peserta didik berpikir
secara unik untuk dapat menganalisis, memecahkan masalah di dalam mengambil keputusan. Peserta didik akan mempunyai executive control, atau
control tingkat tinggi yaitu membuat generalisasi dari fakta, konsep dan prinsip. Menurut Nur dalam Suprihatingrum 2013:48-49 strategi adalah
mengajarkan siswa untuk belajar atas kemauan dan kemampuan diri sendiri atau pembelajar mandiri self regulated learner yang mengacu pada pembelajar
yang dapat melakukan empat hal penting yaitu a secara cermat mendiagnosis suatu situasi pembelajaran tertentu, b memilih suatu strategi belajar tertentu
untuk menyelesaikan masalah belajar tertentu yang dihadapi, c memonitor keefektivan strategi yang digunakan, d termotivasi untuk terlibat dalam situasi
belajar sampai masalah terselesaikan. Menurut Sugito 2008:17 strategi adalah sebuah rencana yang
komprehensif yang mengintegrasikan segala resources dan capabilities yang mempunyai tujuan jangka panjang untuk menentukan kompetisi. Jadi, strategi
merupakan rencana yang mengandung cara komprehensif dan intergratif yang dapat dijadikan pegangan untuk bekerja, berjuang dan berbuat guna
memenangkan kompetisi.
Strategi adalah ilmu dan seni menggunakan kemampuan bersama sumber daya dan lingkungan secara efektif yang terbaik. Terdapat empat unsur penting
dalam pengertian strategi, yaitu : kemampuan, sumber daya, lingkungan, dan tujuan. Empat unsur tersebut sedemikian rupa disatukan secara rasional dan
indah sehingga muncul beberapa alternatif pilihan yang kemudian di evaluasi dan diambil yang terbail. Lantas hasilnya dirumuskan secara tersurat sebagai
pedoman taktik yang selanjutnya turun pada tindakan operasional. Rumusan strategi paling tidak mesti memberikan informasi apa yang akan dilakukan,
mengapa dilakukan demikian, siapa yang bertanggung jawab dan mengoperasionalkan, berapa besar biaya dan lama pelaksanaan, hasil apa yang
diperoleh. Akhirnya tidak terlupa keberadaan strategipun harus konsisten dengan lingkungan, mempunyai alternatif strategi, fokus keunggulan dan
menyeluruh, mempertimbangkan kehadiran resiko, serta dilengkapi tanggung jawab sosial. Singkatnya, strategi yang ditetapkan tidak boleh mengabaikan
tujuan, sumber daya, dan lingkungan. Pengabaian terhadap kualitas maupun kuantitas salah satunya memastikan dan membuka keberadaan titik terang
competitor Mulyono, 2007:68.
2.2.3 Pengertian Strategi Pembelajaran