Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran Pendidikan Agama Islam PAI

keterampilan guru yang memegang peran penting dalam pengajaran adalah keterampilan memilih metode. 18 Menurut Sanjaya, metode pembelajaran adalah “upaya mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan pembelajaran yang telah disusun tercapai secara optimal. ” 19 Sedangkan menurut Masitoh dan Dewi, metode pembelajaran adalah “cara yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. ” Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru kepada siswa dalam upaya mengimplementasikan rencana yang telah disusun agar tercapainya tujuan pembelajaran. e. Media Pembelajaran Media merupakan kata jamak dari “medium” , yang berarti perantara atau pengantar. Istilah media dapat digunakan dalam dunia pendidikan sehingga istilahnya menjadi media pembelajaran. Menurut Rossi dan Breidle mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah “seluruh alat atau bahan yang dapat pakai untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, Koran, majalah, dan sebagainya ”. Namun demikian, media bukan hanya alat atau bahan saja, tetapi hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. 20 Menurut Daryanto media adalah “salah satu komponen komunikasi”. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran merupakan sarana perantara dalam proses pembelajaran. 21 Sedangkan menurut Gerlanch dan Ely, media pembelajaran memiliki cangkupan yang sangat luas, yaitu “termasuk manusia, materi atau kajian yang 18 Pupuh Fathurrahman dan Sobry Suntikno, Strategi belajar mengajar, Bandung: Refika Aditama,2007, h.55 19 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana,2007, h. 145 20 Ibid., h. 161 21 Daryanto, Media Pembelajaran, Bandung: Saran Tutorial Nurani Sejahtera,2011, cet.1, h. 4 membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap ”. 22 Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dari suatu sumber secara terencana sebagai sarana proses pembelajaran, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.

4. Evaluasi Pembelajaran

a. Pengertian Evaluasi Pembelajaran Istilah evaluasi bukan lagi merupakan suatu kata yang asing dalam kehidupan masa sekarang, apalagi bagi orang yang terlibat dalam dunia pendidikan. Aktivitas evaluasi ini sudah dilaksanakan manusia sejak zaman dahulu, sejak manusia mulai berpikir. Istilah evaluasi sekarang sudah mempunyai padanan kata dalam bahasa Indonesia, yaitu penilaian. 23 Evaluasi menurut Guba dan Lincoln yaitu “suatu proses memberikan pertimbangan mengenai nilai dan arti sesuatu yang dipertimbangkan ”. Sesuatu yang dipertimbangkan itu bisa berupa orang, benda, kegiatan, keadaan, atau sesuatu kesatuan tertentu. 24 Pengertian lain mengenai evaluasi menurut Edwin Wandt dan Gerald W. Brown yaitu “suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai dari sesuatu”. Sedangkan evaluasi menurut Ten Brink dan Terry D adalah “proses mengumpulkan informasi dan menggunakannya sebagai bahan untuk pertimbangan dalam membuat keputusan. ” 25 Dari pendapat yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi yaitu suatu proses untuk menentukan nilai dan menggunakannya sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan. b. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran 22 Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, Jakarta: Gaung Persada, 2011, cet.1, h. 7-8 23 Sudaryono, dasar-dasar evaluasi pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 35 24 Wina Sanjaya, op. cit., cet. 3, h. 241 25 Sudaryono, op. cit., h.38 Tujuan utama melakukan evaluasi pembelajaran adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peserta didik sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya. 26 Ada beberapa fungsi evaluasi, yakni: 1 Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik bagi siswa 2 Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian siswa dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan 3 Evaluasi dapat memberikan informasi untuk mengembangkan program kurikulum 4 Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara individual dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan sehubungan dengan pemilihan bidang pekerjaan serta pengembangan karier 5 Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam menentukan kejelasan tujuan khusus yang ingin dicapai 6 Evaluasi berfungsi sebagai umpan balik untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pendidikan di sekolah. Melalui evaluasi dapat dijadikan bahan informasi tentang evektifitas program sekolah. 27

5. Pendidikan Agama Islam PAI

Pendidikan agama islam adalah “usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, danatau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional ”. 28 Dari pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu berikut ini: a. Pendidikan agama islam sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan pendidikan bimbingan, pengajaran danatau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai 26 Sobry Sutikno, Pembelajaran Efektif, Mataram: NTP Press, 2005, h. 59 27 Wina Sanjaya, op. cit., h. 244 28 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung:PT Rosdakarya, 2004, Cet. 3, h. 75 b. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan dalam arti ada yang dibimbing, diajari danatau dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran agama islam c. Pendidik atau guru pendidikan agama islam GPAI yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran, danatau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam d. Kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama islam dari peserta didik, yang di samping untuk membentuk kesalehan atau kualitas pribadi, juga sekaligus untuk membentuk kesalehan sosial. 29 Secara umum, pendidikan agama islam bertujuan untuk “ meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ” 30

B. Hakikat Autis

1. Pengertian Autis Secara etimologis kata “autisme” berasal dari kata “auto”dan “isme”. Auto artinya diri sendiri, sedangkan isme berarti suatu aliran atau paham. Dengan demikian autisme diartikan sebagai suatu paham yang hanya tertarik pada dunianya sendiri. 31 Sehubungan dengan pengertian gangguan autistic dan penyandang autism beberapa tokoh mengemukakan berbagai macam rumusan definisi. Sutadi 2002 menjelaskan bahwa autistic adalah “gangguan perkembangan neorobiologis berat 29 Ibid., h. 75 30 Ibid 31 Joko Yuwono, memahami anak autistic Bandung: Alfabeta, 2009, h. 20 yang mempengaruhi cara seseorang untuk berkomunikasi dan berelasi berhubungan dengan orang lain ”. 32 Pengertian lain mengenai autistic menurut sunartini bahwa autistic diartikannya sebagai “gangguan perkembangan perpasif yang ditandai oleh adanya abnormalitas dan kelainan yang muncul sebelum anak berusia 3 tahun ”. 33 Definisi yang lebih operasional dinyatakan oleh The individuals with disabilities education act, autistic berarti “gangguan perkembangan yang secara signifikan mempengaruhi komunikasi verbal dan non-verbal dan interaksi sosial, yang pada umumnya terjadi sebelum usia 3 tahun, dan dengan keadaan ini sangat mempengaruhi performa pendidikannya ”. 34 Berdasarkan paparan definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa autistik adalah gangguan perkembangan neurobiologis yang sangat komplek atau berat dalam kehidupan yang panjang, yang meliputi gangguan pada aspek perilaku, interaksi sosial, komunikasi dan bahasa, serta gangguan emosi dan persepsi sensori bahkan pada aspek motoriknya dan gejala ini terjadi pada usia sebelum 3 tahun. 2. Ciri-ciri Anak Autis Beberapa ciri-ciri anak autis sebagai berikut: a. Perilaku 1 Cuek terhadap lingkungan 2 Perilaku tak terarah, mondar-mandir, lari-lari, manjat-manjat, berputar-putar, lompat-lompat dan sebagainya 3 Kelekatan terhadap benda tertentu 4 Perilaku tak terarah 5 Terpukau terhadap benda yang berputar dan bergerak b.Interaksi sosial 1 Tidak mau menatap mata 2 Dipanggil tidak menoleh 32 Yosfan Azwandi, Mengenal dan membantu penyandang autism Jakarta: Departemen pendidikan nasional, 2005, h.15 33 Ibid.,, h.14 34 Ibid