Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep Islam sebagai al-din, yang bersumber dari Al-Qur’an meliputi semua aspek kehidupan manusia, baik pengaturan hubungan makhluk dengan khalik habl min Allah, maupun pengaturan hubungan antar makhluk habl min Al- nash , konsep Din al-Islam mencakup hukum tentang sistem keyakinan ahkam I’tiqadiyyah , hukum yang berhubungan dengan pengaturan ucapan, perbuatan, dan hubungan antar manusia ahkam ‘amaliyah dan hukum yang berhubungan dengan keutamaan, kesempurnaan dan keindahan bagi diri manusia ahkam khuluqiyah . Esensi kandungan Din al-Islam tidak hanya mengatur masalah ibadah ritual saja, yaitu ibadah dalam bentuk pengaturan hubungan manusia dengan tuhannya, namun juga ia mengatur kepentingan hubungan manusia dalam hidup bermasyarakatnya seperti masalah kehidupan rumah tangga, pendidikan, ekonomi, ketatanegaraan, politik dan hukum 1 Runtuhnya Uni Soviet serta berbagai perubahan di negara-negara Sosialis Timur satu dekade yang lalu, hingga saat ini dipahami sebagai berakhirnya Perang Dingin, suatu perang ideologi setelah berakhirnya era kolonialisme, di mana penjajahan dilakukan secara fisik, dunia memasuki era peperangan ideologi 1 .Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia , Jakarta: Gaya Media Pratama.2002, Cet kedua, h.12. ketika negara-negara kolonialisme masih ingin melanjutkan cengkraman mereka pada bangsa-bangsa yang baru merdeka, peperangan tersebut terjadi antara blok kapitalisme Barat yang dipimpin Amerika Serikat dengan blok sosialis yang dipimpin Uni Soviet Rusia, yang sama-sama ingin menanamkan pengaruh di negara-negara Selatan yang baru merdeka. 2 Dengan demikian perang dingin merupakan perang ideologi untuk memperebutkan hegemoni ke negara-negara yang dikenal sebagai dunia ketiga atau pun dunia Selatan tersebut. Karena itulah runtuhnya Uni Soviet yang disusul negara-negara satelitnya, Eropa Timur, sering dianggap dan dirayakan sebagai berakhir atau gagalnya sosialisme, Lebih lanjut runtuhnya Uni Soviet juga dianggap akan membawa dampak bagi berakhirnya berbagai percobaan negara- negara transisi menuju sosialisme di dunia ketiga. Selain telah melahirkan pemimpin revolusi, negara-negara transisi menuju sosialisme dunia ketiga juga telah mewariskan berbagai model sosialisme maupun eksperimen sosialisme dunia ketiga, namun, dengan runtuhnya negara-negara sosialis Eropa Timur, eksistensi mereka juga di perkirakan terancam. Warisan model sosialisme dunia ketiga tersebut diantaranya adalah rintisan Fidel Castro dan Che Guevcars yang mempelopori suatu model sosialisme yang dikenal ‘Sosialis Kuba’. Gerakan sosialisme Amerika latin maupun Amerika Selatan yang mengikuti jejak Kuba adalah gerakan Sandinista yang melahirkan Daniel Ortega di Nikaragua, Salvador 2 . Mansour Fakih, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik.Yogyakarta:Insist Press, 2002, h. 151. Allende di Chile dan Camilo Torres di Kolumbia, demikian halnya di belahan benua Asia, berbagai model sosialisme pernah diperjuangkan, juga telah melahirkan pemimpin dan pemikir, seperti Ho Chi minh di Cina, di Timur Tengah, usaha dan percobaan tersebut juga telah melahirkan sosialisme Arab Ba’athisme di Syiria dan Irak. Di benua Afrika, perjuangan sosialisme telah melahirkan Nkrumah di Ghana, Yulius Nyrere dengan Ujama sebagai model sosialisme di Tanzania, dan Amilcar Cabral di Guinea Bisau bahkan, gerakan Kibut di Israel sering disebut sebagai percobaan sosialisme generasi muda bangsa Yahudi. 3 Versi lain menyatakan bahwa sebenarnya sosialisme sudah ada sejak Islam bersemai di negara Arab. Sosialisme ini nampak dalam ajaran Islam yang disampaikan kepada warga Mekkah, nabi Muhammad SAW menganjurkan sebuah alternatif tatanan sosial yang adil dan tidak eksploitatif serta menentang penumpukan kekayaan di tangan segelintir orang. Pada ranah ini, Nabi mengajukan adanya distribusi kekayaan yang berlebih kepada kelompok masyarkat yang membutuhkan dengan istilah infaq fi sabilillah. Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi mengutuk penumpukan dan mengancamnya dengan hukuman yang berat. 4 Riba yang biasa diterjemahkan dengan bunga juga dilarang. Selain itu, gaya hidup nabi Muhammad juga sangat sederhana. Beliau 3 . Mansour, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik, h.152-153. 4 . Amiruddin ar-Rany terjemahan dari Asghar Ali Engineer, Islam and its Relevance to Our Age , , Yogyakarta: LKSIS Yogyakarta bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 1993, cetakan pertama, h.8 menjahit bajunya sendiri, tinggal diruangan yang sempit, dan melakukan pekerjaan sebagai mana umumnya orang lakukan pada zamannya. Hartanya didayagunakan untuk kepentingan umum. 5 Tidak mengherankan jika Nabi dijadikan acuan sosialisme bagi pemikir-pemikir dan gerakan-gerakan sosio- politik Muslim Sementara itu, di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, gagasan sosialisme yang mendapat bimbingan semangat Islam, yang pada dasarnya Islam sendiri juga meletakkan keadilan sosial bagi pilar utamanya, selain memudahkan perkawinannya dengan gagasan sosialisme, juga telah melahirkan gerakan keagamaan maupun teologi yang praksis yang lebih bercorak sosialistik, 6 seperti salah satu pengaruh dan propaganda tentang perlawanan terhadap kolonialisme dan persatuan wilayah Islam atau Panislamisme di Timur Tengah adalah Said Jamaludin Al-Afgani yang merupakan gerakan kultural anti kolonialisme di zaman sebelum Perang Dunia II, Nasserisme di Mesir, Ben Bella di Aljenia, dan akhirnya sosialisme Libya yang ditegakkan oleh Muammar Qadhafi. Muammar Qadhafi adalah sosok yang menjadi salah satu warisan dari kekayaan sejarah bangsa ataupun masyarakat yang berjuang untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih adil bagi masyarakatnya. Sebagai usaha untuk 5 . Amiruddin ar-Rany terjemahan dari Asghar Ali Engineer, Islam and its Relevance to Our Age ,., h.89. 6 . Mansour, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik., h.153-154 menciptakan ruang guna mewujudkan cita-cita, pandangan, dan keyakinan yang terbaik bagi mereka sendiri, perjuangan yang dipimpin oleh Qadhafi menarik untuk dikaji dan direnungkan. Qadhafi adalah salah satu tokoh yang berhasil bertahan hingga saat ini. Dari banyak tokoh yang mencoba menciptakan ruang untuk membangun dan menerapkan cita-cita tersebut. Sebagian usaha mengalami kegagalan, bahkan sebelum dimulai atau sebelum berkembang, sungguhpun demikian Qadhafi adalah tokoh yang kontroversial, juga seorang yang paling sedikit mendapat perhatian kajian studi ilmiah kalangan Universitas tentang perubahan sosial. 7 Libya menganggap ideoligi yang dianutnya sebagai jalan tengah antara kutub sosialisme Komunisme dan Kapitalisme. Hal ini diungkapkan Muammar Qadhafi, bahwa buah pikirannya yang terangkum dalam The Green Book Al- kitab Al-Ahdhar Buku hijau merupakan jalan tengah dari dua ideologi besar yang “bermasalah”, yaitu Sosialisme dan Kapitalisme. Istilah The Green sendiri pada bukunya merupakan simbol dari jalan tengah antara soslialisme yang diasosiasikan dengan The Red Merah dan Kapitalisme yang diasosiasikan dengan The White Putih. 8 Muammar Qadhafi menghendaki bangsanya mempunyai pemikiran dan ideologi yang orisinal tanpa harus berkiblat kesalahsatu kutub ideoligi asing. 7 . Mansour Fakih, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik.., h. 148-149. 8 . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006. h.6. Keorisinilan yang dimaksud adalah bahwa ideologi bangsa Libya harus berasal dari akar tradisi yang memengaruhi dan berlaku dalam kehidupan mereka. Tradisi tersebut bagi rakyat Libya adalah Islam. 9 Libya yang diklasifikasikan sebagai negara Islam karena mayoritas atau kebanyakan rakyatnya menganut Islam menjadi sebuah sosok negara yang menarik untuk dikaji karena memposisikan dirinya sebagai negara yang secara diametral bertentangan dengan negara-negara Barat yang kapitalis dan cenderung bersahabat dengan ide negara-negara sosialis. Bahkan negara ini dengan terang- terangan menamakan dirinya Republik Rakyat Sosialis Arab Libya. Namun, meski Qadhafi menyatakan negaranya dibangun atas dasar ide jalan tengah sebagai mana yang dirangkum dalam The Green Book, ia menolak sosialisme Barat ataupun kapitalisme. Ide-ide yang dituangkan dalam The Green tampak sarat nilai dan ide besar sosialisme. Hanya saja, kalaupun pemikiran Muammar sarat dengan ide besar sosialisme, tampak juga perpedaan-perbedaan yang spesifik dan mendasar dengan ide-ide sosialisme yang berkembang di Barat. Seperti diakuinya peranan agama dalam kehidupan bernegara dan menjadi landasan hukum nasional. Oleh karena itu Qadhafi menyebutnya sebagai bentuk Neo-Sosialisme, dimana agama Islam menjadi watak dasar dan mempunyai peranan yang sangat menentukan. 10 9 . Ibid., h.6 10 . Ibid., h. 7 Sebagai contoh, Qadhafi mengatakan bahwa sosialisme yang dianutnya mengakui hak waris dan hak milik lainnya. Selain itu, ia menawarkan sebuah sistem demokrasi langsung yang mirip dengan konsep demokrasi Yunani kuno dengan berbagai modifikasinya, dimana rakyat dalam mengontrol negara tidak berdasarkan perwakilan tetapi memakai sistem demokrasi langsung. Selanjutnya, ia juga menolak sistem kepartaian yang diangggap hanya menguntungkan sebagian kecil elit politik dan mereduksi kepentingan rakyat yang sebenarnya. Dalam hal ini Qadhafi dengan tegas menolak definisi demokrasi yang ditawarkan Barat modern yang sarat manipulasi politik. Sehingga makna demokrasi menjadi sebuah makna yang interpretable dan kondisional dalam prakteknya. Oleh karena itulah Esposito dan Voll berpendapat bahwa demokrasi yang ditawarkan Barat belum tentu sesuai dengan situasi lokal, sosial dan budaya suatu bangsa atau negara. Maka dengan demikian, makna demokrasi tidaklah tunggal tetapi plural. Sebagaimana pengalaman demokratisasi di Barat sendiri, ia beberapa kali mengalami proses pencarian makna dan bentuk demokrasi dari sejak revolusi Perancis hingga sekarang. 11 Maka disini penulis merasa tertantang untuk mengkaji hal-hal atau nilai-nilai yang dapat menjadikan Islam dan sosialisme sebagai motivasi kemerdekaan di berbagai negara, Indonesia juga tidak jauh berbeda, seperti pernyataan Hos Cokroaminoto, asas perjuangan Syarekat Islam adalah sosialisme Islam, Hatta 11 . Jhon l. Esposito dan Jhon O. Voll, Demokrasi di Negara-negara Muslim, Bandung: Mizan, 1999. H. 19. dengan sosialisme religius, Soekarno dengan NASAKOM-nya. Pertanyaan mendasar yang insyaallah akan dijawab dalam penelitian ini apakah Islam dan sosialisme adalah dua hal yang kontradiktif? sehingga sosialisme harus dihadapkan dengan Islam, seperti pertarungan Gamal Abdul Naser dengan raja Arab Saudi , tentang Islam dan sosialisme dengan dukungan masing-masing ulama, kalau memang Islam dan sosialisme kontradiktif dimana letak kontradiktifnya? Atau barangkali Islam dan sosialisme adalah hal yang dapat dipertemukan menjadi asas dasar perjuangan melawan Imperialisme ataupun asas membangun sebuah negara yang tidak anti terhadap kesejahteraan masyarakat atau kesetaraan kedudukan, mungkin juga Islam dan sosialisme menjadi dasar analisis tentang kemasyarakatan di berbagai masyarakat belahan dunia. Berdasarkan latar belakang ini penulis sangat tertarik dan optimis untuk melakukan penelitian dengan judul ” Pemikiran Politik Mu’ammar Qadhafi” yaitu sebuah kajian tentang pemikiran Qadhafi yang dituangkan dalam sebuah buku hijau The green book penelitian ini bersifat historis dan teoritis yakni mengenai sejarah Sosialisme, kemudian pola pemikiran seorang Muammar Qadhafi dalam menjalankan pemerintahannya di Libya yang sampai sekarang ini tetap bertahan dengan sosialismenya.

B. Batasan dan Rumusan Masalah