Keadilan Ekonomi Sosialisme dalam Perspektif Islam 1. Sosialisme dalam Islam

sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling taqwa, sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” Al- Hujurat13 Ayat ke-10 menegaskan persaudaraan antar orang-orang beriman yang senantiasa menghendaki adanya suasana damai dan menghindari segala bentuk perpecahan. Sedangkan pada ayat ke-13 Allah menegaskan kembali bahwasannya manusia merupakan umat yang satu, dimana mereka dalam segala keragamannya harus tetap menyadari hal itu dan senantiasa melaksakan ajaran Tuhan sebagai bentuk ketaqwaan agar menggapai derajat kemuliaan. Pengakuan terhadap persamaan dan persaudaraan merupakan konsep yang paling revolusioner pada saat wahyu ini turun, bahkan sampai sekarang, sehingga PBB menegaskan dalam piagam deklarasi Hak-Hak Azasi Manusia tentang persamaan manusia terlepas dari perbedaan kasta, kepercayaan dan warna kulit. Nabi dengan jelas manunjukkan bahwa harkat manusia melampaui segala hal. Sungguh suatu ajaran yang membebaskan. 51

b. Keadilan Ekonomi

P -. Xj d ‚ g L| M JA U[K }ƒ-. ‚ G A Xj„v U[K XjS H K L=QIJ F SK L=K L|? c vj-„ {Z PJ h …u-  = Q O P 5K•W† vCPJ X CPJ - P ‚ 51 . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006. h.65-66 P?‡-. vCPJ w ˆ  5 T E WB -. X T U[ \ T [ \ h \ ‰ -[ +K ? D . Artinya “Apa saja harta rampasan perang pai yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari berbagai penduduk suatu daerah, maka adalah untuk Allah, Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang- orang miskin dan orang yang dalam perjalanan supaya harta itu tidak hanya beredar dikalangan orang-orang kaya diantara kalian saja. Apapun yang diberikan Rasul kepada kalian, harus kalian terima dan apapun yang ia larang hendaklah kalian meninggalkannya. Takutlah kalian kepada Allah karena sesungguhnya Allah mempunyai siksa yang sangat keras.” Al-Hasyr: 7 Ayat tersebut dengan jelas melarang menumpukan dan perputaran harta hanya pada sekelompok orang oligopoli, apalagi penumpukan itu hanya pada seseorang monopoli. Jika hal itu terjadi, kesenjangan dan pengelompokan masyarakat menjadi kelas yang miskin dan kelas yang kaya akan menjadi hak yang terelakan. Untuk itulah Al- Qur’an dalam surat Al-Takatsur dan Al-Humazah melarang manusia bergaya hidup mewah dan menumpuk-numpuk harta. Dalam hal menumpuk harta tanpa mengeluarkannya di jalan Allah, termasuk memberikan bagian orang miskin, Al-Qur’an dengan jelas mengecamnya: w6ur h =8 \ T ~ P [ m Š{€ 6‹ a  cg W† L , MŒ +GP .u ?- K  5 L| • cK O 6Ž•• h L|? c‚ J 678 \ 6ŽŒ yJ h FGM\ - Y’ VK {Z w ˆ U[ V h j = L|? c‚ C+M mI:“ ,-. ‰ ?+ O ” Eﺏ F . Artinya: “Hai orang- orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar- benar memakan harta oang lain dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Mereka menimbun emas dan perk, dan tiada menafkahkannya di jalan Allah, peringatkanlah mereka dengan adzab yang pedih dan menyakitkan” Al-Taubah; 34. Menurut Asghar Ali Engineer, Al- Qur’an juga mewajibkan kepada seseorang untuk memberikan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan apabila ia telah mempu mencukupi kebutuhan pokoknya, jadi harta yang diluar kebutuhan pokok harus diinfaqkan. Sesuai firman Allah. 52 Benarlah apa yang yang dikatakan Gibb seorang Islamolog yang senada dengan komentar Taha Husain, bahwa seandainya Islam hanya mengajarkan konsep Tuhan yang satu dan ibadah ritual, tanpa memperbincangkan kepincangan ekonomi dan perbedaan sistem sosial, ia tidak akan menghadapi tantangan hebat dari orang-orang kafir Makkah penentangan itu sebagai resistensi terhadap ajaran Muhammad mengenai sistem ekonomi dan sosial politik yang lebih adil, karena ajaran itu akan merusak hegemoni mereka terhadap kekayaanekonomi dan kekuasaan oligarki yang mereka nikmati selama ini dengan demikian, salah satu 52 . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.67. ajaran Islam adalah protes tehadap ketimpangan sosial dan ketidakadilan ekonomi. 53 Beberapa praktik ekonomi Islam yang mencerminkan kebersamaan adalah yang kini dipraktikan dalam sistem ekonomi syari’ah, seperti: 54 a. Mudarabah, atau lebih dikenal dengan istilah bagi hasil dalam sistem ini prinsip kerja sama dilakukan antara si pemilik modal dan pekerja, yang kemudian mereka akan membagi hasilnya sesuai dengan perjanjian, dan kerugian pun akan ditanggung bersama, sistem seperti ini memungkinkan orang kecil mengoptimalkan kreatifitasnya tanpa dihantui oleh hutang yang akan menjeratnya, karena semuanya akan ditanggung dan dinikmati bersama. b. Muzara’ah, adalah sistem berekonomi di mana si pemodal memberikan lahannya untuk digarap oleh petani, selanjutnya hasil panennya akan dinikmati bersama dalam sistem ini kerugian hanya ditanggung oleh pemilik modal. c. Musyarakah, dalam sistem ini semua pihak bekerja sama dengan pemilik modal dan mereka masing-masing mempunyai tanggung 53 . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h. 69. 54 . Mulana Mufthi Muhammad Shafi, Distribution Of Walth in Islam, Islamabad; Internasional Islamic University , 1990, h.13. jawab dan hak yang sama baik dalam kerugian maupun keuntungan. 55 Dengan demikian, dalam proses produksi a la Islam hubungan berlangsung dua arah yang harmonis, yaitu antara orang-orang yang terlibat langsung dalam proses produksi primary Right dan mereka yang tidak terlibat langsung. Mereka semua mendapat bagian dari hasil produksi Secondary Right. 56

c. Pembelaan Terhadap Kaum Tertindas Perjuangan Kelas