Review Kajian Terdahulu PENDAHULUAN

3. Untuk ilmu Pengetahuan : memberikan sumbangan khususnya bidang ilmu politik sehingga berfungsi untuk mengetahui tentang pandangan hukum Islam mengenai sosialisme dan pemikiran tokoh khususnya Muammar Qadhafi. 4. Untuk masyarakat : skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang sistem ekonomi yang dianut oleh negara-negara di wilayah Timur Tengah, khususnya Libya.

D. Review Kajian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian ini penulis telah melakukan kajian terhadap buku-buku yang ada kaitannya dengan Islam dan sosialisme, peneliti juga telah meninjau karya ilmiah dalam bentuk buku-buku dan skripsi. Buku yang pertama berjudul “Islam and The Third Of Universal Theory penulis Mahmoud Ayyoub yang diterbitkan oleh New York and London: 1987, Kegan Paul Internasional dalam buku ini Ayyoub lebih menekankan pada pemikiran keagamaan Qadhafi, walaupun Ayyoub menyertakan pemikiran Qadhafi dalam The Green Book, kajiannya dalam hal ini tidak begitu mendalam dan tidak tuntas. Meski demikian, buku Ayyoub ini menjadi sumber informasi bagi penulis dalam menelusuri sumber-sumber mengenai kajian pemikiran Qadhafi. 12 Selain itu, buku Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al- Tsalitsah , Tripoli al-Munsha’ah al-ammah lil nasyr wa al-tauzi wa al-‘illan, 12 . Mahmoud Ayyoub, Islam and The Third Of Universal Theory New York and London:, Kegan Paul Internasional,1987, h. 6-8. 1983 karangan Ahmad Abdul Hamid Al-Khallidy mengenai ketatanegaraaan Libya juga sangat bermanfaat, dalam buku ini dapat dicermati bagaimana cita-cita Qadhafi dalam The Green Book dapat diimplementasikan dalam sebuah negara Libya. Dari sisi ini telah melahirkan citra Qadhafi, bukan hanya sebagai pemikir tetapi juga sebagai seorang praktisi. 13 Kemudian didalam buku “Islam Musuh bagi Sosialisme dan Kapitalisme” oleh Syamsuddin Ramadlan yang diterbitkan pada tahun 2003 oleh penerbit Wahyu Press. Dalam buku tersebut diterangkan bahwa ideologi kapitalisme dan sosialisme merupakan ideoligi yang bertentangan dengan ideologi ajaran Islam, penyebab perbedaan yang ada adalah perbedaan ‘aqidah atau pemikiran yang mendasar, yakni jika dilihat lebih mendalam, perbuatan yang dilakukan kaum sosialis dan kapitalis lebih mengarah kepada materialisme dan kedunian semata walaupun seakan-akan sama dalam perbuatan tetapi kaum sosialis dan kapitalis menolong orang lain karena manfaat tertentu. 14 Selain itu Syamsuddin juga menjelaskan dalam bukunya bahwa Islam dengan kapitalisme dan sosialisme tidak mungkin berdampingan. Menurutnya kondisi itu disebabkan adanya kaedah-kaedah yang harus dimiliki oleh umat Islam yang pertama , semua negara yang mengemban ideoligi kapitalisme dan sosialisme adalah musuh Islam dan kaum muslimin, kedua, sistem kapitalis itu bersikap 13 . Ahmad Abdul Hamid Al-Khallidy, Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al- ‘Alamiyah Al-Tsalitsah , Tripoli al-Munsha’ah al-ammah lil nasyr wa al-tauzi wa al-‘illan, 1983,h. 29-31. 14 . Syamsuddin Ramadlan, “Islam Musuh bagi Sosialisme dan Kapitalisme” Jakarta: Wahyu Press, 2003, h. 7 resisten terhadap ideoligi maupun gerakan yang bertentangan dengan ideologinya. Ketiga , Islam adalah agama lurus. Tidak dinamakan Islam, jika bersinkretis dengan kapitalisme dan sosialisme-komunisme. Keempat, umat Islam harus dapat membedakan antara pemikiran-pemikiran yang bebas dari nilai dengan pemikiran-pemikiran yang tidak bebas dari nilai. 15 Didalam buku Negara Hukum buah karya Prof. Dr.H. Muhammad Tahir Azhary, SH. Menambahkan bahwa paham Sosialis atau socialist legality merupakan watak negara komunissosialis yang diwarnai oleh doktrin komunis bahwa agama adalah candu bagi rakyat. 16 Di dalam bukunya Dr. Mansour Fakih “Jalan Lain” Manifesto Intelektual Organik Yogyakarta: Insist Press 2000 diuraikan mengenai pemikiran Karl Heinrich Marx yang pada intinya adalah pikiran dan analisis Marx tersebut didasarkan pada pemikiran epistemologi yang terkenal dengan “ dialectical and historical materialisme . Pemikiran filosofi epistemologi tersebutlah yang membuat ia lebih dikenal sebagai ‘anti-tuhan’. Padahal, pemikiran tentang dialektika dan materialisme sejarah sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan ada atau tidaknya Tuhan. Karena Marxisme bukanlah sebuah agama, melainkan sebagai salah satu aliran pemikiran sosialis dalam rangka mencari sistem sosial yang adil. Itulah makanya Marxisme berkembang, dan melahirkan banyak tafsiran. Analisis tersebut berwatak radikal karena mencoba membuka relasi 15 . Ibid., h.8 16 . Muhammad Tahir Azhary, SH, Negara Hukum, Jakarta: UI bekerjasama dengan Fakultas Hukum, 1991, h. 91. sosial yang paling dasar dari hubungan produksi manusia antara yang memiliki modal kapital dan yang bermodal tenaga kerja, itulah mula dari analisis kelas. Namun dalam perkembangan tafsiran selanjutnya, teori kelas justru melihat lebih luas dari sekedar hubungan buruh-kapitalis tetapi telah melibatkan negara, civil society, dan semua sektor masyarakat non buruh lainnya. Masyarakat tanpa kelas, dengan begitu bukanlah ‘masyarakat sama tara dan sama harta,’ seperti yang sering dipahami orang, melainkan suatu masyarakat tanpa aksploitasi. Eksploitasi juga tidak seperti yang sering dipahami banyak orang, dalam definisi Marx ekspoloitasi terjadi melalui pengambilan surplus value yang seharusnya hak buruh 17 Setelah melakukan tinjauan terhadap buku-buku diatas penulis juga mencoba untuk mengkaji karya ilmiah yang berupa skripsi yang ada di Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan judul Perkembangan Islam dan Sosialisme di Timur Tengah ” oleh Syukri Rahmatullah, tahun 1425 H2004 M. Dalam skripsi tersebut diuraikan dan di jelaskan mengenai konsep-konsep Islam dan sosialisme dimana diantara keduanya memiliki persamaan-persamaan yang signifikan, yaitu dalam hal menjunjung kesejahteraan rakyat dan terciptanya kedamaan dalam sebuah bangsa dan negara. Dan didalam skripsi tersebut juga dibahas tentang perkembangan sosialisme pasca runtuhnya Uni Soviet sampai kepada perkembangan yang terjadi setelah perang Iraq tahun 2003. didalamnya 17 . Mansour Fakih “Jalan Lain” Manifesto Intelektual Organik Yogyakarta: Insist Press 2000, h. juga di sebutkan beberapa tokoh-tokoh gerakan yang mendukung sosialisme diantaranya Gamal Abdul Naseer di Mesir dan gerakan revolusi iran serta perkembangan sosialisme yang terjadi di Indonesia, yaitu dengan konsepnya Hos Cokroaminoto, Soekarno dan Hatta. Dari buku-buku atau pun skripsi di atas penulis ingin menegaskan bahwa skripsi yang ditulis ini memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat signifikan pertama , dalam hal objek kajian, penulis lebih menekankan pada pemikiran Qadhafi dalam The Green Book hal ini berbeda dengan karya Mahmoud Ayoub yang lebih menekankan pada pemikiran keagamaan Qadhafi. Kedua, dari segi subtansi, penulis berusaha memberikan informasi tentang pandangan Islam mengenai sosialisme dari segi fositifnya, hal ini jelas berbeda dengan karya Abdul Hamid Al-Khalidy dalam bukunya Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al- Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al-Tsalitsah yang sekedar memberikan gambaran perjalanan ketatanegaraan Libya dan cita-cita Qadhafi, demikian juga dengan karyanya Syamsudin Ramadlan yang menyoroti sosialisme dari segi negatifnya saja. Ketiga , dari segi pembatasan spesifikasi kajian, penulis berusaha memfokuskan penelitiannya hanya pada negara Libya dan hal ini pun kemudian lebih di khususkan lagi mengenai pemikiran politik Muammar Qadhafi dan pandangannya terhadap sosialisme, sehingga, skripsi ini berbeda dengan skripsi yang dibuat oleh Syukri Rahmatullah, tahun 1425 H2004 M yang isi kajianya mengenai Perkembangan Islam dan Sosialisme di Timur Tengah , dalam pandangan analisis penulis skripsi ini terlalu luas yaitu dalam hal objek pembatasannya, sehingga, informasi yang diberikan masih secara global dan bersifat pengantar atau pengenalan tentang sosialisme. Adapun data tambahan mengenai perkembangan mutakhir Libya dan aksi politik Qadhafi penulis mendapatkan berita dari jurnal yang diterbitkan Libya dan situs internet yang memuat informasi mengenai Libya secara keseluruhan .

E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian