Sumber Data Gambaran Proses Sistem Informasi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

hal pelaporan dinilai ada tapi kurang memadai karena masih adanya keterlambatan pelaporan oleh puskesmas kepada Dinas Kesehatan. Penilaian dapat dilihat pada tabel 5.6. Tabel 5. 6 Penilaian Indikator No. Item Sangat Memadai Memadai Ada tetapi kurang memadai Tidak adekuat sama sekali Skor 3 2 1 1 Indikator inti minimum Nasional telah diidentifikasi untuk tingkat daerah, meliputi semua kategori indikator kinerja pembinaan gizi √ 2 2 Indikator yang terdapat dalam sistem informasi gizi mengacu pada indikator MDG’s Millenium Development Goals √ 2 3 Pelaporan indikator terjadi secara teratur √ 1 Total Skor Rata-rata 1, 7

5.4.2. Sumber Data

Penilaian sumber data dihasilkan dari telaah dokumen dan wawancara mengenai data yang tersedia dan kegiatan pertemuan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pada posyandu terdapat pengukuran perkembangan anak dan pembinaan gizi pada anak serta ibu. Data yang diukur pada kegiatan posyandu adalah cakupan DS, Pemberian Vitamin A, ASI eksklusif, pemberian tablet Fe dan pelaporan kasus gizi buruk dan penggunaan garam beriodium yang diambil setiap satu tahun sekali. Berdasarkan telaah dokumen juga ditemukan bahwa sistem informasi gizi mengukur enam indikator yang mencakup cakupan DS, cakupan pemberian vitamin A, cakupan pemberian ASI Eksklusif, cakupan pemberian tablet Fe, cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan serta cakupan penggunaan garam beriodium sehingga sistem informasi gizi dinilai sangat memadai karena dapat mengukur kegiatan pembinaan gizi. Dalam hal memproyeksikan kematian ibu dan anak, dilakukan oleh seksi kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan wawancara, kematian ibu dan anak dilaporkan melalui laporan puskesmas, rumah sakit dan saryankes swasta. Angka kematian yang dibutuhkan oleh seksi gizi hanya terkait dengan kematian akibat gizi buruk. Berikut hasil wawancara mengenai cara dalam memproyeksikan kematian: “…..Kematian anak di seksi KIA mengetahui laporan puskesmas, rumah sakit dan saryankes swasta, gizi butuh kematian akibat gizi buruk saja…”InformanA Dikarenakan sistem informasi gizi telah dapat mengukur kematian akibat gizi buruk maka aspek tersebut dinilai sangat memadai berdasarkan kerangka penilaian WHO. Pertemuan rencana tahunan juga dilakukan untuk merencanakan waktu pengumpulan data. Berikut adalah hasil wawancara mengenai waktu pengumpulan data: “…….Kita ada kesepakatan ngumpulin laporan…Informan A “…….perencanaan diawal tahun terus klo setiap ada kegiatan, tidak ada peraturan karena hanya rutinan.. ” Informan B Dalam aspek pertemuan dinilai sudah cukup memadai karena sudah dapat mengkoordinasikan waktu pengumpulan serta membahas indikator kegiatan pembinaan gizi. Data yang tersedia dalam sistem informasi gizi telah menggambarkan atau telah representatif menggambarkan hasil kegiatan pembinaan gizi atau sesuai dengan tujuan pembuatannya. Hal tersebut dinilai telah sangat memadai. Sistem informasi gizi juga telah menggambarkan kematian balita akibat gizi buruk. Oleh karena itu, sistem informasi tersebut dinilai sangat memadai. Perencanaan juga sudah dilakukan di awal tahun untuk mengkoordinasikan indikator yang diukur sehingga aspek tersebut dinilai memadai. Penilaian mengenai sumber data dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5. 7 Penlaian Sumber Data: Surveilans Gizi No. Item Sangat Memadai Memadai Ada tetapi kurang memadai Tidak adekuat sama sekali Skor 3 2 1 1 Terdapat surveilans yang representatif dalam mengukur kegiatan pembinaan gizi √ 3 2 Terdapat surveilans yang representatif dalam perkiraan mengenai kematian akibat gizi buruk. √ 3 3 Ada pertemuan dan rencana tahunan untuk mengkoordinasikan waktu, variabel yang diukur dari daerah √ 2 Total Skor Rata-rata 2,7

5.4.3. Manajemen Data