5.5. Gambaran Proses Sistem Informasi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
5.4.1. Indikator
Indikator merupakan salah satu komponen yang dinilai dari sistem informasi gizi. Dalam sistem informasi gizi, masih terdapat variabel yang tidak
diidentifikasi hingga tingkat puskesmas dan posyandu. Hal tersebut dikarenakan adanya perubahan pengukuran indikator pada SIGIZI. Atas dasar tersebut,
penilaian mengenai poin satu dalam aspek indikator dinilai sudah memadai karena beberapa indikator telah diidentifikasi hingga tingkat puskesmas maupun
posyandu. Indikator pada SIGIZI dinilai sudah mengacu pada Millenium
Development Goals MDG’s karena indikator yang diukur berkaitan dengan
penekanan angka kematian anak dan peningkatan kesehatan ibu sebagai tujuai nomor empat dan lima dalam MDG’s. Atas dasar tersebut, pada poin dua
penilaian indikator, indikator dinilai sudah memadai karena beberapa indikator sudah sesuai dengan MDG’s.
Dalam hal pelaporan, kegiatan tersebut belum dilakukan secara teratur. Hal terebut dikarenakan kurangnya tenaga yang tersedia terutama pada bidan
desa. Sehingga aspek tersebut dinilai ada tetapi kurang memadai karena pelaporan tidak dilakukan secara teratur.
Berikut hasil wawancara mengenai indikator yang berada di sistem informasi gizi:
“…..Ngikutin indikator nasional seperti ASI eksklusif, Fe, pelaporan LB3, keterlambatan karena mereka bilang sudah dikirim tapi ga
ada….Ada perubahan-perubahan, kalo ada yang gak sesuai gak usah kita isi
…..” Informan A “….SKDN, BGM, 2T, Gizi kurang, Gizi buruk, MP asi gakin, asi
eksklusif, Vitamin A…” Informan B “…..Indikator yang dilaporkan itu jumlah sasaran balita SKDN, BGM,
2T, vitamin A, MP ASI, PMT, yang PMT pemulihan 3 bulanan, PMT penyuluhan tidak ada pelaporan….Klo SKDN F5 Posyandu, setiap data
ada formatnya masing- masing…..Kalo gizi buruk ada bgm ….Asi eks feb-
agt nyebar form… Di kadernya telat ngumpulin..kita dengan kata-kata halus….”Informan C
“….Yang dicatet paling berat badan, tinggi badan, vitamin A, fe ibu hamil
– nifas, ASI eksklusif iya, tapi garem engga….Ada F1 ibu hamil, F2 bayi, F3 balita, F4 , F5 rangkuman…Harusnya ngitung rame-rame,
karena faktor usia jadi ga cepet ngitungnya….”Informan D “…….Fe, pokoknya yang ada di kertas lah ibu hamil, ibu menyusui,
resiko tinggi… Kita ga punya puskesmas di jurang mangu barat jadi bidan desa ngurusin satu kelurahan… Jurang mangu barat 26 posyandu
dan bidan desanya 1 kelurahan satu ….” Informan E
Berdasarkan alat penilaian WHO, penilaian terhadap indikator yang sudah diidentifikasi hingga tingkat posyandu dan mengacu terhadap MDG’s
dinilai sudah cukup memadai karena sudah mengacu pada MDG’s namun dalam
hal pelaporan dinilai ada tapi kurang memadai karena masih adanya keterlambatan pelaporan oleh puskesmas kepada Dinas Kesehatan. Penilaian
dapat dilihat pada tabel 5.6.
Tabel 5. 6 Penilaian Indikator
No. Item
Sangat Memadai
Memadai Ada tetapi
kurang memadai
Tidak adekuat
sama sekali Skor
3 2
1
1 Indikator inti minimum
Nasional telah diidentifikasi untuk
tingkat daerah, meliputi semua kategori indikator
kinerja pembinaan gizi √
2
2 Indikator yang terdapat
dalam sistem informasi gizi mengacu pada
indikator MDG’s Millenium Development
Goals √
2
3 Pelaporan indikator
terjadi secara teratur √
1
Total Skor Rata-rata 1, 7
5.4.2. Sumber Data