Produk Informasi Gambaran Proses Sistem Informasi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

menyediakan definisi yang komprehensif tentang data. Definisi ini meliputi informasi di bidang-bidang berikut: 1 penggunaan data dalam indikator; 2 spesifikasi metode pengumpulan yang digunakan; 3 periodisitas √ 2 5 Kode pengenal khusus tersedia untuk kabupaten untuk memfasilitasi penggabungan dari beberapa database dari sumber yang berbeda √ 2 Total Skor Rata-rata 1,8 5.6.Gambaran Output Sistem Informasi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan

5.5.1. Produk Informasi

Pada komponen produk informasi akan dinilai unsur seperti konsistensi data, intensitas pelaporan, intensitas pengukuran dan karakteristik pada informasi. Konsistensi data digambarkan melalui data yang dikumpulkan dalam SIGIZI. Berdasarkan wawancara, variabel pada SIGIZI telah mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali dibuat. Hal tersebut menyebabkan adanya beberapa data yang tidak terisi karena data tersebut tidak dikumpulkan pada tingkat Dinas Kesehatan. “…..Ada perubahan-perubahan, kalo ada yang gak sesuai gak usah kita isi…..”Informan A Dengan adanya tidak konsistensi data yang dilaporkan maka aspek tersebut dinilai ada tetapi kurang memadai. Alur pelaporan informasi kegiatan pembinaan gizi dilalui melalui beberapa tahap. Pertama, data diambil di tingkat posyandu untuk data SKDN, vitamin A, pemberian tablet Fe, kasus gizi kurang dan ASI eksklusif. Kedua, data diberikan kepada bidan desa namun khusus untuk data penggunaan garam beriodium langsung diambil oleh bidan desa. Ketiga, data direkap oleh Tenaga Pelaksana Gizi TPG Puskesmas. Terkahir, data diberikan ke Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Bagan pengiriman laporan dapat dilihat pada bagan 5.1. Bagan 5. 1 Alur Pelaporan Kinerja Pembinaan Gizi Sumber: Data Primer, hasil olah wawancara Dalam pelaporan, terdapat pelaporan bulanan dan semesteran, pelaporan bulanan mencakup data penimbangan balita, balita gizi kurang dan pemberian Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Puskesmas Bidan Desa Posyandu tablet Fe. Sedangkan data semesteran mencakup pemberian vitamin A dan pemberian ASI eksklusif. Sedangkan data yang diambil satu tahun sekali yaitu pemberian garam beriodium. Berikut hasil wawancara mengenai pengambilan data: “..pelporan ada bulanan, ada semesteran…posyandu sebulan sekali.. ”Informan A “…pelaporan tiap bulan…”Informan B “…ada pelaporan bulanan, kalo PMT biasanya tiga bulanan, garam beriodium dua kali setahun, ASI eksklusif itu februari-agustus, klo Fe cuma pengadaan..”Informan C “…Kita kan nimbang awal bulan, terus kita bikin laporan yang lain juga kan belum dikumpul akhir bulan…”Informan D “…sebulan sekali, mengumpulkan laporan pas rakor akhir bulan…”Informan E Pelaporan dinilai ada tetapi kurang memadai karena berdasarkan wawancara dan observasi, pelaporan dari posyandu dan puskesmas ke Dinas Kesehatan sudah teratur namun berdasarkan observasi, Dinas Kesehatan tidak melaporkan data secara teratur melalui SIGIZI. Pengukuran juga dilakukan setiap satu bulan sekali atau sesuai dengan jadwal posyandu sehingga aspek tersebut dinilai sangat memadai. “…denominator pake proyeksi dari data BPS…”Informan A Data cakupan yang paling baru sudah digunakan dalam memproyeksi jumlah balita sehingga aspek tersebut dinilai sangat memadai. “….data dibagi pekerjaan, pendidikan orang tua bagi gizi buruk kalo posyandu biasa engga..”Informan A Pemisahan data berdasarkan karakteristik sudah dilakukan sesuai kebutuhan sehingga aspek tersebut dinilai sangat memadai. Penilaian terhadap unsur konsistensi dinilai ada tapi kurang memadai. Hal tersebut karena vaiabel yang ada pada SIGIZI terus mengalami perubahan oleh Kementrian Kesehatan. Pelaporan juga dinilai sudah memadai karena pelaporan dilakukan sebulan satu kali. Pengumpulan data dilakukan pada kurun waktu bulanan, triwulanan dan semesteran. Hal tersebut dinilai sangat memadai karena sudah sesuai dengan kebutuhan dan prosedur yang ada. Data cakupan dari BPS mengenai jumlah balita juga menjadi dasar proyeksi sehingga penilaian terhadap cakupan dinilai sangat memadai. Kebanyakan data yang dikumpulkan dikategorikan berdasar usia dan jenis kelamin seperti data pemberian vitamin A dan data penimbangan sedangkan untuk data kasus gizi buruk akan ditelisik karakteristik ekonomi keluarga dan wilayahnya. Pada kategorisasi data dinilai sudah cukup memadai karena sesuai kebutuhan data yang diperlukan terutama untuk kasus gizi buruk. Tabel 5. 9 Penliaian Produk Informasi – Kualitas Data No. Item Sangat Memadai Memadai Ada tetapi kurang memadai Tidak adekuat sama sekali Skor 3 2 1 1 Secara sistematis ditinjau pada setiap tingkat untuk kelengkapan dan konsistensi terhadap data yang dilaporkan melalui sistem informasi gizi. √ 1 2 Dilaporkan setiap bulan √ 2 3 Diukur setiap bulan √ 3 4 Data cakupan yang paling baru menjadi dasar perkiraan √ 3 5 Estimasi data dipisahkan oleh: 1 karakteristik demografis misalnya, usia; 2 status sosial ekonomi misalnya, pendapatan, pekerjaan, pendidikan; dan 3 wilayah misalnya, urbanrural, utama geografis atau wilayah administratif √ 3 Total Skor Rata-rata 2,4

5.5.2. Diseminasi Dan Penggunaan Informasi