87
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Situasi ramai pada saat wawancara terhadap informan menyebabkan suasana
pengambilan data kurang kondusif sehingga dapat mempengaruhi kejelasan informasi yang diberikan informan.
2. Data yang didapatkan melalui wawancara dapat dipengaruhi oleh kejujuran dan motivasi informan.
6.2 Ruang Lingkup Sistem Informasi Gizi
Ruang lingkup sistem informasi gizi telah mengakomodir pelaksanaan surveilans gizi sehingga pelaporan dapat dilaksanakan lebih cepat dari
pemerintah daerah kepada pemerintah pusat. Sistem informasi gizi termasuk dalam sistem informasi manajemen dimana fungsi dari sistem informasi
manajemen adalah untuk membandingkan kinerja dengan target atau harapan dari sebuah organisasi Sutabri, 2005. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan
penggunaan sistem informasi gizi, salah satu tujuan sistem informasi gizi adalah untuk menyediaan informasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kinerja
pembinaan gizi masyarakat. Atas dasar tersebut, sistem informasi gizi dinilai sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan dalam memantau, mengevaluasi
serta merencanakan kegiatan pembinaan gizi masyarakat di KotaTangerang Selatan maupun tingkat Nasional.
Apabila tidak ada sistem informasi gizi maka dapat dipastikan data yang dilaporkan dari posyandu, puskesmas maupun tingkat Dinas Kesehatan
akan memakan waktu yang cukup lama mengingat kondisi geografis Indonesia yang berstruktur kepulauan dan sangat luas.
Dalam pelaksanaannya, pelaporan melalui SIGIZI dirasa belum cukup optimal. Hal tersebut ditujukan dari masih adanya data yang tidak tersedia.
Saat ini, data semesteran bulan Agusutus 2012 mengenai cakupan pemberian Vitamin A, cakupan pemberian ASI eksklusif serta cakupan penggunaan
garam beriodium belum tersedia. Hal tersebut menandakan masih adanya masalah di berbagai bidang sehingga menghambat pelaporan kinerja
pembinaan gizi melalui SIGIZI.
6.3 Input Sistem Informasi Gizi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan