Gambar 4.1 Grafik Histogram dan Poligon Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Kelas Eksperimen
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa kurva menyebar pada nilai di atas nilai rata-rata. Siswa yang memperoleh nilai di atas nilai rata-rata lebih
banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata- rata.
2. Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelompok Kontrol
Dari data hasil tes akhir kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol dengan jumlah sampel 40 diperoleh rentangan nilai dari 24
sampai dengan nilai 83, rata-rata x 55,25, median Me 56,23, modus
Mo 57,79, varians s
2
222,50, simpangan baku s 14,92, tingkat
kemiringan sk -0,20, karena nilai sk 0, maka kurva memiliki ekor
36,5 46,5
56,5 66,5
76,5 86,5
96,5 Nilai
3 9
7
4 5
Frekuensi
1 2
6 8
10 11
12
memanjang ke kiri atau miring ke kiri, kurva menceng ke kanan, dan ketajamankurtosis
4
α 2,92 yang berarti kurang dari 3 dengan kurva
berbentuk platikurtik mendatar sehingga nilai rata-rata tersebar secara merata. lihat lampiran 11.
Berdasarkan hasil tes kemampuan komunikasi matematis pada kelas kontrol, diperoleh nilai terendah 24 dan nilai tertinggi 83. Untuk
lebih jelasnya, deskripsi data hasil tes kemampuan komunikasi matematis siswa kelas kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
histogram dan poligon sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa
Kelas Kontrol
No Interval Kelas
Titik Tengah
Frekuensi Absolut Kumulatif
Relatif Kumulatif 1
24-33 28,5
4 4
10,00 2
34-43 38,5
5 9
22,50 3
44-53 48,5
8 17
42,50 4
54-63 58,5
11 28
70,00 5
64-73 68,5
7 35
87,50 6
74-83 78,5
5 40
100,00 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 40 siswa di kelas kontrol yang
diajarkan dengan menggunakan pembelajaran konvensional mempunyai sebaran nilai sebanyak 6 kelas interval. Siswa yang memperoleh nilai
dibawah 63,5 adalah sebanyak 70,00, artinya lebih dari 42,50 dari jumlah siswa memperoleh nilai dibawah rata-rata 55,25.
Secara visual penyebaran data hasil kemampunan komunikasi matematis siswa di kelas kontrol dengan menggunakan pembelajaran
konvensional dapat dilihat pada histogram dan poligon frekuensi dibawah ini:
Gambar 4.2 Grafik Histogram dan Poligon Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa Kelas Kontrol
Gambar 4.2 menunjukkan bahwa kurva menyebar pada nilai di atas nilai rata-rata. Siswa yang memperoleh nilai di atas nilai rata-rata lebih
banyak dibandingkan dengan siswa yang memperoleh nilai di bawah rata- rata.
Untuk memperjelas uraian di atas, berikut ini disajikan tabel statistik deskriptif hasil penelitian:
1 9
7
5
3 4
2 6
8 10
11
23,5 33,5
43,5 53,5
63,5 73,5
83,5 Nilai
Frekuensi
Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Hasil Penelitian
Statistik Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Nilai Terendah
37 24
Nilai Tertinggi 92
83 Mean
64,75 55,25
Median 65,50
56,23 Modus
68,50 57,79
Varians 196,86
222,50 Simpangan Baku
14,03 14,92
Tingkat Kemiringan -0,16
-0,20 KetajamanKurtosis
2,98 2,92
Tabel 4.3 menunjukkan perbedaan tentang skor tes akhir belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing terdiri
dari 40 orang siswa. Nilai terendah dan nilai tertinggi pada kelas kontrol
lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperimen. Kemiringan kurva pada kedua kelompok bernilai kurang dari 0, maka kurva memiliki ekor
memanjang ke kiri dan dikatakan kurva menceng ke kanan, yang artinya Mo Me X , sehingga disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
memperoleh nilai diatas rata-rata. Akan tetapi, nilai rata-rata yang diperoleh pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata yang
diperoleh pada kelas kontrol. Simpangan baku pada kelas eksperimen lebih kecil daripada
simpangan baku pada kelas kontrol, ini menunjukkan bahwa nilai siswa pada kelas eksperimen lebih homogen sedangkan nilai siswa pada kelas
kontrol lebih heterogen. Kemudian ketajamankurtosis baik pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol sama-sama kurang dari 3 dengan
kurva berbentuk platikurtik mendatar sehingga nilai rata-rata pada masing-masing kelas tersebar secara merata.
B. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis