Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian Teknik Pengumpulan Data Hipotesis Statistik

Desain penelitian yang digunakan adalah Two Group Randomized Subject Posttest only, dengan desain sebagai berikut: 1 Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Tes Eksperimen R X E T Kontrol R X K T Keterangan: X E : Perlakuan terhadap objek berupa kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think pair Share X K : Perlakuan terhadap objek berupa kegiatan belajar dengan tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think pair Share T : Tes yang diberikan pada kedua kelompok R : Pengambilan sampel secara random Rancangan ini terdiri atas dua kelompok, satu kelompok eksperimen diberikan perlakuan dan satu kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Kedua kelompok ini diberikan tes yang sama di akhir pembelajaran dan hasilnya dibandingkan.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMPN 3 Tangerang Selatan dan populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII pada semester Genap tahun ajaran 20102011 yang terbagi dalam 10 kelas. Penempatan siswa SMPN 3 Tangerang Selatan di kelas VII dilakukan secara merata dalam kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen, sedangkan karakteristik dalam kelas cukup 1 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 85. heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Sampel dalam penelitian diambil dari populasi terjangkau. Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan maka pemilihan sampel dilakukan dengan teknik Cluster Random Sampling, dengan mengambil dua kelas secara acak dari 10 kelas yang memiliki karakteristik yang sama. Satu kelas akan menjadi kelas eksperimen sebanyak 40 orang yang berasal dari kelas 7.6 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dan satu kelas menjadi kelas kontrol sebanyak 40 orang yang berasal dari kelas 7.2 dengan menggunakan pembelajaran konvensional.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes berbentuk uraian sebanyak 6 butir soal untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis siswa pada pokok bahasan himpunan. Soal-soal tersebut mengacu pada aspek kemampuan komunikasi tertulis yang meliputi written text, drawing dan mathematical expression. Tes ini diberikan setelah kedua kelompok kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diberi perlakuan. Untuk mengetahui apakah 6 soal tersebut memenuhi syarat soal yang baik, maka dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas interrater.

1. Uji Validitas

Validitas adalah “suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen”. 2 Suatu instrumen kemampuan komunikasi matematis dikatakan valid jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium. Tes yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji validitas agar ketepatan penilaian terhadap konsep yang dinilai sesuai, sehingga betul-betul menilai apa yang harus dinilai. Dalam hal ini, peneliti 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 168. menggunakan validitas isi content validity untuk mengukur valid atau tidaknya suatu instrumen. Suatu tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Karena materi yang diajarkan tertera dalam kurikulum maka “validitas isi ini sering juga disebut validitas kurikuler”. 3 Validitas isi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menyusun tes yang bersumber dari kurikulum standar kompetensi pokok bahasan. Kemudian diberikan kepada para rater untuk dinilai. Berikut ini perincian kisi-kisi tes yang akan diujikan kepada kedua kelompok: Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Aspek Kemampuan Komunikasi Matematis Indikator Instrumen Tes Kemampuan Komunikasi Matematis No. Butir Soal Written Text Menyatakan himpunan dengan menggunakan bahasa sendiri dalam bentuk penulisan secara matematis. 1 Membuat contoh himpunan kosong, himpunan berhingga dan himpunan tak berhingga, kemudian menjelaskannya dengan menggunakan bahasa sendiri dalam bentuk penulisan secara matematis. 3 Drawing Menyatakan himpunan bagian dan banyaknya himpunan bagian dari suatu himpunan yang disajikan dalam bentuk gambar. 2 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, h. 67. Menyatakan komplemen dari irisan dua himpunan dengan diagram Venn. 4 Mathematical Expression Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan himpunan yang disajikan dengan diagram Venn. 5 Membentuk model matematika dari masalah sehari-hari yang melibatkan himpunan dengan menggunakan diagram Venn, kemudian menyelesaikannya secara lengkap dan benar. 6

2. Reliabilitas Interrater

Koefisien reliabilitas interrater atau antar penilai ditentukan berdasarkan hasil penilaian ketepatan butir mengukur indikator. Interrater atau penilai adalah pakar substansi dalam pembelajaran matematika. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrument tes kemampuan komunikasi matematis, digunakan rumus sebagai berikut: 4 e e e b b b k e b db JK RJK db JK RJK RJK RJK RJK r = = − = ; ; Keterangan: = r reliabilitas kesesuaian penilai = i nomor butir; 1, 2, 3, ..., 6 = j respoden; A, B, C, dan D 4 Djaali dan Pudji Mulyono, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: Grasindo, 2008, h. 95. Adapun prosedur pengujiannya sebagai berikut: a. Menentukan JK total dengan rumus: JK total = N x X JK i ij T 2 2 − ∑ = b. Menentukan JK baris dengan rumus: JK baris = N x X nk JK i b 2 .. 2 . 1 − ∑ = c. Menentukan JK kolom dengan rumus:JK kolom = N x X nb JK j k 2 .. 2 . 1 − ∑ = d. Menentukan eror JK dengan rumus: JK eror = k b T e JK JK JK JK − − = db b = b – 1 ; db e = b – 1k – 1 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien reliabilitas interrater adalah 0,62. Dengan demikian soal tes kemampuan komunikasi matematis memiliki 62 kesamaan antara materi yang diajar dengan kurikulum.

E. Teknik Pengumpulan Data

Cara yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan jenis tes sebagai instrumen penelitian. Tes tersebut diberikan secara langsung kepada dua kelompok sampel setelah peneliti memberikan perlakuan pada kedua kelompok tersebut. Jadi tes ini diberikan setelah siswa yang dimaksud mempelajari materi yang telah dipelajari dengan menggunakan aspek kemampuan komunikasi matematis siswa dalam proses dan hasil belajarnya.

F. Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yaitu suatu teknik analisis yang penganalisisannya dilakukan dengan perhitungan, karena berhubungan dengan angka, yaitu dari hasil tes kemampuan komunikasi matematis yang diberikan. Penganalisisannya dilakukan dengan membandingkan hasil tes kelas kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional dengan kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share. Dari data yang telah didapat, kemudian dilakukan perhitungan statistik deskriptif dengan membuat distribusi frekuensi, hitungan mean, median, modus, varians, simpangan baku, ketajaman dan kemiringan kurtosis. Kemudian dilakukan uji prasyarat analisis dengan perhitungan statistik sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan Analisis

Persyaratan atau asumsi yang harus dipenuhi untuk melakukan uji perbedaan dua rata-rata adalah normalitas dan homogenitas varians. Uji normalitas digunakan rumus Chi-Kuadrat dan uji homogenitas digunakan rumus uji Fisher.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan uji Chi-kuadrat sebagai berikut: 5 Keterangan: = harga kai kuadrat chie square = frekuensi observasi = frekuensi ekspektasi Kriteria pengujian: i. apabila , maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. ii. apabila , maka sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 5 Subana dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia, 2001, h. 149-150. Apabila data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji kesamaan varians uji homogenitas, tetapi apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa sebaran data tidak berdistribusi normal maka untuk menguji kesamaan dua rata-rata digunakan statistik nonparametik yang salah satunya menggunakan uji Mann Whitney. Rumus statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut: dengan: U = statistik uji Mann Whitney n 1, n 2 = ukuran sampel pada kelompok 1 dan 2 R 1 = jumlah ranking yang diberikan pada kelompok yang ukuran sampelnya n 1

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Uji homogenitas yang digunakan yaitu uji Fisher dengan rumus sebagai berikut: 6 terkecil Varians terbesar Varians S S F = = 2 2 2 1 dimana 1 2 2 2 − ∑ − ∑ = n n x x n S i i Dengan kriterian pengujian sebagai berikut: i. Apabila F hitung F tabel , maka kedua varians populasi homogen. ii. Apabila F hitung F tabel , maka kedua varians populasi tidak homogen.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian populasi data yang menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas, maka selanjutnya melakukan uji 6 Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, h. 249. hipotesis dengan menggunakan uji “t”. Rumus uji t yang digunakan adalah:

a. Untuk sampel yang homogen:

7 2 1 2 1 1 1 n n S X X t gab hitung + − = dengan 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − = n n S n S n S gab Keterangan : 1 X = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen 2 X = nilai rata-rata hitung data kelompok eksperimen 1 n = jumlah siswa kelompok eksperimen 2 n = jumlah siswa kelompok kontrol 2 1 S = varians kelompok eksperimen 2 2 S = varians kelompok kontrol Setelah harga t hitung didapat, maka peneliti menguji kebenaran kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya t hitung dengan t tabel , dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan dengan rumus: dk = 2 2 1 − + n n . Dengan diperolehnya dk, maka dapat dicari harga t tabel pada taraf signifikansi 5. Dengan kriteria pengujiannya sebagai bertikut: Jika t hitung t tabel maka H diterima. Jika t hitung t tabel maka H ditolak.

b. Untuk sampel yang tak homogen heterogen:

8 1 Mencari nilai t hitung dengan rumus: 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X t + − = 7 Sudjana, Metoda Statistika ..., h. 239. 8 Sudjana, Metoda Statistika ..., h. 241. 2 Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 −         + −                 + = n n S n n S n S n S dk 3 Mencari t tabel dengan taraf signifikansi 5 4 Kriteria pengujian hipotesis: Jika t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima. Jika t hitung t tabel maka H diterima dan H 1 ditolak. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut: H : rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata- rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok kontrol H 1 : rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok kontrol

G. Hipotesis Statistik

Berdasarkan uji prasyarat analisis di atas, maka kriteria pengujian hipotesis yang digunakan pada penelitian ini sebagai berikut: 2 1 1 2 1 : : µ µ µ µ ≤ H H Keterangan: 1 µ = rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok eksperimen 2 µ = rata-rata kemampuan komunikasi matematis siswa pada kelompok kontrol 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data