Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis di kalangan siswa, terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain: 28 1 Pengetahuan prasyarat Prior knowledge. Pengetahuan prasyarat merupakan pengetahuan yang telah dimiliki siswa sebagai hasil dari proses belajar sebelumnya. Hasil belajar yang diperoleh siswa bervariasi sesuai dengan kemampuan siswa itu sendiri. Jenis kemampuan yang dimiliki siswa sangat menentukan hasil pembelajaran selanjutnya. 2 Kemampuan membaca, diskusi, dan menulis. Dalam komunikasi matematis, kemampuan membaca, diskusi, dan menulis dapat membantu siswa memperjelas pemikiran dan dapat mempertajam pemahaman. Diskusi dan menulis adalah dua aspek penting dari komunikasi untuk semua tingkatan kelas. 3 Pemahaman matematik Mathematical knowledge. Merujuk pada pengertian komunikasi matematis di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam mengekspresikan atau menyampaikan ide-ide matematika mathematical thinking mereka dengan bahasa matematika secara benar, baik dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, grafik, maupun simbol, dimana dengan kemampuan komunikasi matematis yang dimiliki, siswa dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan khususnya permasalahan-permasalahan yang menuntut untuk diselesaikan secara matematis .

c. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis

Ada beberapa indikator dalam kemampuan komunikasi matematis yang dapat dicermati. Standar kurikulum NCTM tentang komunikasi matematis, menyatakan bahwa indikator kemampuan komunikasi matematis dapat dilihat dari: 29 28 Algoritma, Volume 1 No.1, ..., h. 111. 29 Mumun Syaban, Mengembangkan Daya Matematis Siswa, dari http:educare.e- fkipunla.netindex.php?option=com_contenttask=viewid=62Itemid=7, 19 Juli 2010, 19:32. 1 Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual. 2 Kemampuan memahami, menginterpretasikan dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan maupun dalam bentuk visual lainnya. 3 Kemampuan dalam menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan model-model situasi. Sumarmo mengemukakan bahwa indikator kemampuan komunikasi matematis siswa meliputi: 30 1 Menghubungkan benda nyata, gambar dan diagram kedalam idea matematika. 2 Menjelaskan idea, situasi dan relasi matematika, secara lisantulisan dengan benda nyata, grafik dan aljabar. 3 Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasasimbol matematika. 4 Mendengarkan, berdiskusi dan menulis tentang matematika. 5 Membaca dengan pemahaman suatu prosentase matematika tertulis. 6 Membuat konjektur, mengurus argumen, merumuskan definisi dan generalisasi. 7 Menjelaskan dan membuat pertanyaan matematika yang telah dipelajari. Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa kemampuan komunikasi matematis meliputi kemampuan komunikasi lisan dan tulisan. Untuk melihat kemampuan komunikasi tertulis, Ross mengemukakan sebagai berikut: 31 1 Menggambarkan situasi masalah dan menyatakan solusi masalah menggunakan gambar, bagan tabel dan secara aljabar. 2 Menyatakan hasil dalam bentuk tertulis. 3 Menggunakan representasi menyeluruh untuk menyatakan konsep matematika dan solusinya. 4 Membuat situasi matematika dengan menyediakan ide dan keterangan dalam bentuk tertulis. 30 Prosiding Seminar Nasional Matematika, Permasalahan Matematika dan Pendidikan Matematika Terkini, Bandung: UPI, 2007, h. 71. 31 Prosiding Seminar Nasional Matematika, Permasalahan Matematika..., h. 71. Adapun indikator kemampuan komunikasi matematis yang dikemukakan oleh Satriawati, yaitu: 32 1 Written Text, yaitu memberikan jawaban dengan menggunakan bahasa sendiri, membuat model situasi atau persoalan menggunakan lisan, tulisan, konkret, grafik dan aljabar, menjelaskan dan membuat pertanyaan tentang matematika yang telah dipelajari, mendengarkan, mendiskusikan, dan menulis tentang matematika, membuat konjektur, menyusun argumen dan generalisasi. 2 Drawing, yaitu merefleksikan benda-benda nyata, gambar dan diagram ke dalam ide-ide matematika. 3 Mathematical Expression, yaitu mengekspresikan konsep matematika dengan menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika. Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa kemampuan komunikasi matematis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis dalam bentuk tertulis yang meliputi written text, drawing dan mathematical expression.

2. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share TPS