Tinjauan Pustaka Akibat Hukum Privatisasi BUMN Terhadap Kewenangan Negara

13 skripsi lain yang terdapat di lingkungan perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Berdasarkan pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian yang ada, penelitian mengenai “Akibat Hukum Privatisasi BUMN terhadap Kewenangan Negara” belum pernah ada dilakukan penelitian dalam topik dan permasalahan yang sama. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah murni hasil pemikiran sendiri yang didasarkan pada pengertian-pengertian, teori-teori dan aturan hukum yang diperoleh melalui referensi media cetak maupun media elektronik. Penelitian ini disebut asli sesuai dengan asas keilmuan yaitu jujur, rasional, objektif dan terbuka serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Berikut adalah beberapa penelitian yang pernah dilakukan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara dengan topik yang sama: 1. Maria Sevia L. Perangin-angin dengan judul “Analisis Hukum terhadap Kepemilikan Saham Pemerintah di BUMN setelah Privatisasi BUMN di Indonesia.” 2. Wafdansyah Anggi Husaini dengan judul “Analisis Kedudukan Keuangan Negara dalam Badan Usaha Milik Negara Yang Sudah di Privatisasi. ”

E. Tinjauan Pustaka

1. Badan Usaha Milik Negara BUMN Badan Usaha Milik Negara BUMN merupakan salah satu perwujudan dari peran pemerintah di bidang ekonomi, yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Idealnya, peran pemerintah dalam Universitas Sumatera Utara 14 bidang ekonomi hanya dijalankan dalam hal mekanisme pasar tidak bisa menyelenggarakannya market failure, sehingga peran tersebut lebih mengarah kepada penyedianbarangjasa publik. 19 Pengertian dari Badan Usaha Milik Negara BUMN menurut UU BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. BUMN adalah suatu badan usaha yang berbaju kekuasaan pemerintah, tetapi mempunyai fleksibilitas dan inisiatif sebagai perusahaan swasta. 20 Suatu gejala universal, hampir semua negara mengenal adanya perusahaan dengan modal milik negara yang ditanamkan kedalamnya. Umumnya perusahaan d emikian inilah yang dinamakan “perusahaan negara” yang sekarang dikenal sebagai Badan Usaha Milik Negara BUMN atau yang didalam kepustakaan dinamakan pula sebagai “Government Enterprise” atau “Public Enterprise ” atau “State Enterprise”. 21 Pendirian BUMN sendiri di dasari oleh Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. 3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 19 RiantNugroho D dan Ricky Siahaan, BUMN Indonesia :Isu, Kebijaka n, danStrategi , Jakarta: Elex Media Komputindo, 2005, hlm. 65. 20 Mubyarto, Ekonomi Kerakyatan Yogyakarta: BFE UGM, 1993, hlm. 89. 21 Rudhi Prasetya, Perseroan Terbatas : Teori dan Praktek Jakarta: Sinar Grafika, 2011, hlm. 75-76. Universitas Sumatera Utara 15 Bedasarkan pasal inilah maka negara mendirikan suatu badan usaha yang mengambil peran penting dalam perekonomian bangsa dengan menguasai bidang- bidang perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak. Namun pendirian BUMN bukan hanya karena adanya ketentuan dalam Pasal 33 UUD 1945 tetapi juga didasarkan pada pertimbangan sebagai usaha perintisan kegiataan ekonomi yang belum dapat diselenggarakan oleh usaha swasta dan koperasi. 22 Pasal 33 UUD 1945 telah memberikan suatu jangkauan yang lebih luas bagi BUMN untuk lebih berperan dalam kegiatan ekonomi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kebijaksanaan pemeritah dalam mengembangkan BUMN sebagai perusahaan pioneer yang ditujukan untuk memulai kegiatan ekonomi pada bidang-bidang usaha yang bermanfaat bagi pembangunan nasional. 23 2. Privatisasi BUMN Perihal privatisasi, banyak yang memberikan definisi yang berbeda-beda. Tenri Abeng memberi pengertian bahwa privatisasi adalah peningkatan penyebaran kepemilikan kepada masyarakat umum dan swasta asing maupun domestik untuk akses pendanaan, pasar, teknologi, serta kapabilitas untuk bersaing di tingkat dunia. 24 Di Indonesia, istilah privatisasi sebelumnya dikenal dengan nama “swastanisasi”, baru setelah berdiri Kantor Menteri Negara BUMN, istilah ini menjadi sangat popular. Istilah ini berkenaan dengan gagasan, kebijakan dan program yang sangat luas cakupannya. Secara makro, privatisasi berarti pengurangan peran negara dalam kegiatan bisnis. Dalam sisi mikro, privatisasi 22 Aminuddin Ilmar, Op.Cit ., hlm. 75. 23 Ibid. 24 RiantNugroho D dan Ricky Siahaan, Op.Cit .hlm. 4. Universitas Sumatera Utara 16 berarti transfer kepemilikan negara kepada masyarakatnya. Alasan dilakukannya privatisasi adalah karena pudarnya keyakinan terhadap teori negara kesejahteraan seperti yang diperkenalkan oleh John Maynard Keyness 1883-1987 yang juga merupakan arsitek Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional. Premis dasarnya adalah bahwa menyerahkan kepemilikan dan pengelolaan sebagai kegiatan ekonomi, apalagi yang strategis, kepada Negara adalah sia-sia. Privatisasi seluruh kegiatan ekonomi adalah jawaban untuk meningkatkan jaminan kesejahteraan masyarakat, karena dengan demikian mereka akan menjadi lembaga yang harus bersaing. 25 Privatisasi adalah kebijakan yang multifaset atau banyak muka. Secara ideologis, bermakna meminimalisir peran negara. Secara manajemen bermakna meningkatkan efisiensi pengelolaan usaha dan meningkatkan nilai perusahaan. Secara anggaran, privatisasi dapat berarti mengisi kas negara yang sedang “bolong.” 26 Hal-hal mengenai privatisasi diatur dalam UU BUMN Pasal 74 sampai dengan Pasal 86. Kemudian mengenai hal-hal yang belum tertuang dalampasal tersebut, diatur secara spesifik didalam peraturan pemerintah. 3. Kewenangan negara Kewenangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah KBBI adalah kekuasaan membuat keputusan memerintah dan melimpahkan tanggungjawab kepada orang lain. 27 Secara umum, kewenangan adalah suatu hak 25 https:www.linkedin.compulsepemerintahan-megawati-privatisasi-bumn-ke-tangan- ahmad-noormuhammad diakses pada tanggal 04 Juli 2015 26 Riant Nugroho Dwidjowijoto dan Randy R. Wrihatnolo, Manajemen Privatisasi BUMN Jakarta: Elex Media Komputindo, 2012, hlm. vii. 27 http:www.negarahukum.comhukumpengertian-kewenangan.html diakses pada tanggal 28 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara 17 yang dimiliki oleh seseorang atau badan hukum atau bahkan negara untuk melakukan atau tidak melakukan atau bahkan melimpahkan sesuatu hal yang menjadi pokok dari kewenangan tersebut. Negara adalah lanjutan dari keinginan manusia yang hendak bergaul antara seorang dengan orang lainnya dalam rangka menyempurnakan segala kebutuhan hidupnya. Semakin luas pergaulan manusia dan semakin banyak kebutuhannya, maka bertambah besar kebutuhannya kepada sesuatu organisasi negara yang akan melindungi dan memelihara keselamatan hidupnya. Plato mengatakan bahwa negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi, terdiri dari orang- orang individu-individu. 28 Bilamana rumusan tersebut diatas dikaitkan dengan konsep penguasaan negara, khususnya penguasaan negara dalam bidang ekonomi, maka dapat pula dirumuskan bahwa penguasaan oleh negara adalah suatu kewenangan atau wewenang formal yang ada pada negara dan memberikan hak kepada negara untuk bertindak baik secara aktif maupun pasif dalam bidang pemerintahan negara. Dengan kata lain, wewenang negara tidak hanya berkaitan dengan wewenang pemerintah semata, akan tetapi meliputi pula semua wewenang dalam rangka melaksanakan tugasnya. 29

F. Metode Penulisan