34
sangat mendasar. Seperti dikemukakan oleh Mar’ie Muhammad dan Astar Siregar 1985,  bahwa  peran  penting  dari  BUMN  sangat  ditentukan  oleh  sifat,  maksud,
dan tujuan pendirian BUMN tersebut.
47
C. Bentuk-Bentuk BUMN
Badan Usaha Milik Negara adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar  modalnya  dimiliki  oleh  negara  melalui  penyertaan  secara  langsung  yang
berasal  dari  kekayaan  negara  yang  dipisahkan.
48
Bentuk-bentuk  BUMN mengalami  beberapa  perubahan  dan  perkembangan.  Menurut  Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 1960; Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983; dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2000, ada 3 jenis bentuk BUMN, yaitu:
49
1. Perusahaan Jawatan Perjan. Perjan sebetulnya merupakan kepanjangan dari
suatu  departemen  pemerintah,  dan  merupakan  organ  dari  departemen  yang bersangkutan. BUMN jenis ini seluruh modalnya terdiri dari kekayaan negara
yang  tidak  dipisahkan.  Karena  merupakan  suatu  bagian  dari  departemen, maka pada praktiknya memperoleh pula  fasilitas-fasilitas departemen. Perjan
berusaha  di  bidang  penyediaan  jasa-jasa  masyarakat  termasuk  pelayanan kepada  masyarakat  public  service  yang  sifatnya  tidak  mencari  laba  non-
commercia l  corpora tion ,  bahkan  ada  penyediaan  subsidi-subsidi  bila
diperlukan.
47
Ibid., hlm. 78.
48
Pasal  1  ayat  1  Undang-Undang  Nomor  19  Tahun  2003  tentang  Badan  Usaha  Milik Negara.
49
A. Habibullah,
Op.Cit
., hlm. 75-76.
Universitas Sumatera Utara
35
2. Perusahaan  Umum  Perum.  Perum  adalah  BUMN  yang  seluruh  modalnya
terdiri  dari  kekayaan  negara  yang  dipisahkan.  Oleh  karena  itu,  Perum merupakan  badan  hukum  publik.  Perum  ini  bergerak  dalam  bidang-bidang
usaha  tertentu  yang  penting  bagi  negara  dan  menguasai  hajat  hidup  orang banyak.  Dalam  Peraturan  Pemerintah  Nomor  13  Tahun  1998  dan  Undang-
Undang  Nomor  19  tahun  2003  ditegaskan  bahwa  tugas  dan  tujuan  untuk kemanfaatan  umum  berupa  penyediaan  barang  yang  bermutu  tinggi  dan
sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Disini  terlihat suatu pola hubungan  yang  meskipun  cukup bersifat  pelayanan
sosial tetapi bersifat business like bisa pula profit making. 3.
Perusahaan  Perseroan  Persero.  Persero  adalah  BUMN  yang  seluruh  atau sebagian  besar  modalnya  terdiri  dari  kekayaan  negara  yang  dipisahkan.
Perseroan  ini  berbentuk  Perseroan  Terbatas  yang  seluruh  atau  paling  sedikit 51  saham  yang  dikeluarkannya  dimiliki  oleh  negara  melalui  penyertaan
modal secara langsung. Aminuddin  Ilmar  membagi  usaha  BUMN  menjadi  tiga  bentuk  usaha
negara, sebagai berikut:
50
1. Semua perusahaan yang didirikan dan diatur menurut ketentuan IBW dengan
stbl. 1972 Nomor 419 dinamakan Perusahaan Jawatan disingkat “Perjan.” 2.
Semua perusahaan yang modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara  yang  dipisahkan  dan  yang  tidak  dibagi  atas  saham-saham  yang
didirikan  dan  diatur  berdasarkan  ketentuan  Undang-Undang  Nomor  19  Prp Tahun 1960 dan telah diganti dengan PP Nomor 13 Tahun 1998, perusahaan
ini dinama kan Perusahaan Umum disingkat “Perum.”
3. Semua  Perusahaan  yang  berbetuk  perseroan  terbatas  yang  diatur  menurut
kitab Undang-Undang Hukum Dagang KUHD dengan stbl. 1847 Nomor 23 telah  diganti  melalui  UU  Nomor  1  Tahun  1995  tentang  Perseroan  Terbatas
50
Aminuddin Ilmar,
Op.Cit
., hlm. 84.
Universitas Sumatera Utara
36
PT,  baik  yang  sahamnya  untuk  seluruhnya  maupun  untuk  sebagiannya dimiliki  oleh negara yang  dipisahkan,  perusahaan ini dinamakan  Perusahaan
Persero atau disingkat dengan nama “Persero.” Akan  tetapi  sejak  keluarnya  UU  BUMN,  maka  semua  peraturan
perundang-undangan  yang  telah  ada  sebelumnya  dinyatakan  tidak  berlaku  lagi. UU  BUMN  telah  mengatur  segala  hal  yang  berkaitan  dengan  Perusahaan
negaraBUMN.  Jenis  perusahaan  yang  terdapat  didalam  Undang-undang  BUMN hanya tinggal dua bentuk yakni Perum dan Persero.
Lahirnya  UU  BUMN  menyebabkan  keberadaan  Perjan  dihapuskan. Undang-undang tersebut memberikan waktu selama dua tahun sejak diberlakukan
kepada  semua  BUMN  yang  berbentuk  Perjan  harus  diubah  menjadi  Perum  atau Persero. Dalam praktiknya, sebelum keluarnya UU BUMN sudah banyak BUMN
yang  mengalami perubahan  status  dari Perjan  menjadi  Perum atau Persero. Pada tahun 1989 saja, BUMN  berstatus  Perjan  tinggal  berjumlah  dua buah.Pada tahun
berikutnya,  yakni 1990 Perjan  sudah  tidak ada.
51
Didalam  UU BUMN  dikatakan bahwa, BUMN terdiri dari Persero dan Perum.
52
Persero,  pendiriannya  diusulkan  oleh  menteri  kepada  presiden  disertai dengan  dasar  pertimbangan  setelah  dikaji  bersama  dengan  menteri  teknis  dan
menteri keuangan.  Pelaksanaan  pendirian  persero  dilakukan oleh  menteri  dengan memperhatikan  peraturan  perundang-undangan.  Terhadap  persero  berlaku  segala
ketentuan  dan  prinsip-prinsip  yang  berlaku  bagi  perseroan  terbatas  sebagaimana
51
A. Habibullah,
Op.Cit
., hlm. 76.
52
Pasal 9 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Universitas Sumatera Utara
37
diatur  dalam  Undang-Undang  Nomor  1  Tahun  1995  tentang  Perseroan  Terbatas sekarang Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
53
Pengkajian  yang dimaksudkan dalam pasal  diatas untuk  menetukan layak tidaknya perseroan tersebut didirikan,  melalui kajian atas  perencanaan  bisnis  dan
kemampuan  untuk  mandiri  serta  mengembangkan  usaha  di  masa  mendatang. Pengkajian  dalam  hal  ini  melibatkan  menteri  teknis  sepanjang  yang  menyangkut
kebijakan  sektoral.  Pelaksanaan  pendirian  persero  dilakukan  oleh  menteri mengingat menteri merupakan wakil negara selaku pemegang saham pada persero
dengan  berpedoman  pada  peraturan  perundang-undangan.  Mengingat  persero pada  dasarnya  merupakan  perseroan  terbatas,  semua  ketentuan  Undang-Undang
Nomor  1  Tahun  1995  tentang  Perseroan  Terbatas  sekarang  Undang-Undang Nomor  40  Tahun  2007  tentang  Perseroan  Terbatas,  termasuk  pula  segala
peraturan pelaksananya, berlaku juga bagi persero.
54
Tujuan  pendirian  persero  adalah  menyediakan  barang  danatau  jasa  yang bermutu  tinggi  dan  berdaya  saing  kuat,  serta  mengejar  keuntungan  guna
meningkatkan  nilai  perusahaan.
55
Persero  sebagai  salah  satu  pelaku  ekonomi nasional  dituntut  untuk  dapat  memenuhi  permintaan  pasar  melalui  penyediaan
barang  danatau  jasa  yang  bermutu  tinggi  dan  berdaya  saing  kuat,  baik  di  pasar dalam negeri maupun internasional. Hal tersebut dapat meningkatkan keuntungan
dan  nilai  persero  yang  bersangkutan  sehingga  akan  memberikan  manfaat  yang
53
Pasal  10  dan  Pasal  11  Undang-Undang  Nomor  19  Tahun  2003  tentang  Badan  Usaha Milik negara.
54
Abdulkadir Muhammad,
Op.Cit
., hlm. 178-179.
55
Pasal 12 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Universitas Sumatera Utara
38
optimal  bagi  pihak-pihak  yang  terkait.  Organ-organ  persero  terdiri  atas  Rapat Umum Pemegang Saham RUPS, Komisaris Persero dan Direksi Persero.
Ciri-ciri Badan Usaha Perseroan Persero:
56
1. Dalam pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden.
2. Pelaksanaan pendirian  yang dilakukan oleh  menteri berdasarkan Perundang-
undangan. 3.
Modal berbentuk saham. 4.
Status perseroan terbatas diatur berdasarkan perundang-undangan. 5.
Sebagian  atau  keseluruhan  modal  merupakan  milik  negara  dari  kekayaan negara yang dipisahkan.
6. Tidak mendapatkan fasilitas dari negara.
7. Pegawai persero berstatus pegawai perusahaan.
8. Pemimpin berupa direksi.
9. Organ persero yaitu RUPS, direksi dan komisaris.
10. Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata.
11. Tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan.
Perum,   pendirian perum  diusulkan  oleh  menteri kepada  presiden disertai dasar  pertimbangan  setelah  dikaji  bersama  dengan  menteri  teknis  dan  menteri
keuangan.  Perum  yang  didirikan  tersebut  memperoleh  status  badan  hukum  sejak diundangkannya  peraturan  pemerintah  tentang  pendiriannya.Ketentuan  lebih
lanjut mengenai pendirian, pembinaan, pengurusan dan pengawasan perum diatur dengan pearaturan pemerintah.
57
Pendirian perum, antara lain harus memenuhi kriteria berikut:
58
1. Bidang usaha atau kegiatannya berkaitan dengan kepentingan orang banyak.
2. Didirikan  tidak  semata-mata  untuk  mengejar  keuntungan  cost
effectivenesscost recovery .
56
http:www.artikelsiana.com201502pengertian-bumn-fungsi-bentuk-bentuk- bumn.html diakses pada tanggal 15 Juli 2015.
57
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
58
Abdulkadir Muhammad,
Op.Cit
., hlm. 189.
Universitas Sumatera Utara
39
3. Berdasarkan  pengkajian  memenuhi  persyaratan  ekonomis  yang  diperlukan
bagi berdirinya suatu badan usaha mandiri. Perusahaan  umum  atau  disingkat  perum  adalah  perusahaan  unit  bisnis
negara  yang  seluruh  modal  dan  kepemilikan  dikuasai  oleh  pemerintah  dengan tujuan  untuk  memberikan  penyediaan  barang  dan  jasa  publik  yang  baik  demi
melayani  masyarakat  umum  serta  mengejar  keuntungan  berdasarkan  prinsip pengolahan  perusahaan.
59
Pendirian  perum  harus  dilakukan  dengan  peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah tersebut memuat, antara lain:
60
1. penetapan pendirian perum;
2. penetapan besarnya kekayaan negara yang dipisahkan;
3. anggaran dasar;
4. penunjukan menteri selaku wakil pemerintah sebagai pemilik modal.
Tujuan  perum  adalah  menyelengarakan  usaha  yang  bertujuan  untuk kemanfaatan  umum  berupa  penyediaan  barang  danatau  jasa  yang  berkualitas
dengan  harga  yang  terjangkau  oleh  masyarakat  berdasarkan  prinsip  pengelolaan perusahaan  yang  sehat.  Untuk  mendukung  kegiatan  dalam  rangka  pencapaian
tujuan  perum,  dengan  persetujuan  menteri,  perum  dapat  melakukan  penyertaan modal dalam  badan usaha lain.
61
Organ-organ  perum  terdiri atas  menteri,  direksi perum dan dewan pengawas perum.
59
http:www.organisasi.org197001macam-jenis-bumn-badan-usaha-milik-negara- persero-dan-perum-perusahaan-umum.html diakses pada tanggal 15 Juli 2015.
60
Abdulkadir Muhammad,
Loc.Cit
., hlm. 189-190.
61
Pasal 36 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
Universitas Sumatera Utara
40
D. Kedudukan BUMN sebagai Badan Hukum