Kedudukan BUMN sebagai Badan Hukum

40

D. Kedudukan BUMN sebagai Badan Hukum

Subjek hukum adalah sesuatu yang menurut hukum dapat memiliki hak dan kewajiban yang memiliki kewenangan untuk bertindak. Adapun yang menjadi subjek hukum adalah: 62 1. Manusiaorang pribadi natuurlijke persoon yang sehat rohanijiwanya, tidak di bawah pengampuan. 2. Badan hukum rechts persoon. Adapun badan hukum sebagai subjek hukum yang berwenang melakukan tindakan hukum, misalnya mengadakan perjanjian dengan pihak lain, mengadakan jual beli, yang dilakukan oleh pengurusnya atau nama suatu badan hukum. Menurut hukum yang dapat disebut badan hukum harus memenuhi syarat tertentu, misalnya PT dimana akta pendirian perusahaannya harus disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM serta diumumkan melalui Lembaran Berita Negara, sedangkan badan hukum lain disahkan menurut ketentuan badan itu sendiri, misalnya yayasan, menurut ketentuan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan jo. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayaysan. Bentuk- bentuk badan hukum lain, misalnya koperasi, masjid dan gereja. 63 Secara umum badan hukum dapat dibedakan dalam dua jenis lagi, yaitu badan hukum publik dan badan privatperdata. Badan hukum publik adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum publik atau orang banyak atau menyangkut kepentingan negara. Badan hukum ini mengatur hubungan antara negara dan atau aparatnya dengan warga negara yangmenyangkut kepentingan 62 Abdul Rasyid Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan: Teori dan Contoh Kasus jakarta: Kencana, 2005, hlm. 9. 63 Ibid., hlm. 10. Universitas Sumatera Utara 41 umumpublik, seperti hukum pidana, hukum tatanegara, hukum tata usaha negara, hukum international dan lain sebagainya. Sedangkan badan hukum privat adalah badan hukum yang didirikan atas dasar hukum perdata atau hukum sipil yang menyangkut kepentingan orang atau individu-individu yang termasuk dalam badan hukum tersebut. Perbedaan antara kedua badan hukum tersebut diatas dapat dilihat dari cara didirikannya. Badan hukum perdata didirikan oleh individu - individu atau sekelompok masyarakat sedangkan publik didirikan oleh kekuasaan atau negara. Meskipun demikian, ada juga yang menyatakan bahwa perbedaan antara badan hukum perdata dan publik dapat dilihat dari kekuasaan yang dimilikinya. Dengan kata lain, badan hukum publik memiliki kewenangan yang lebih luas daripada perdata oleh karena dapat membuat keputusan atau peraturan yang mengikat orang lain yang tidak tergabung dalam badan hukum tersebut. 64 1. BUMN Persero Pasal 1 angka 1 UU BUMN menyatakan bahwa BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Dalam pengertian inipun masih terdapat ranah hukum publik dalam BUMN, di mana dalam kalimat “seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh negara” jika modal keseluruhan dimiliki oleh negara, maka dapat dilihat bahwa BUMN berada dalam ranah hukum publik, karena sesuai dengan pengertian hukum publik di atas negaralah yang menjadi objek. Namun jika hanya sebagian dimiliki negara maka jelas bagian hukum privat karena dengan sendirinya ada penggabungan modal 64 http:statushukum.combadan-hukum.html diakses pada tanggal 15 Juli 2015 Universitas Sumatera Utara 42 yang berdasarkan perjanjian. Ketentuan lain yang menerangkan kedudukan BUMN sebagai badan hukum privat adalah ketentuan pasal 24 ayat 1 Undang- undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa “pemerintah dapat memberikan pinjamanhibah penyertaan modal kepada dan menerima pinjamanhibah dari perusahan n egara atau daerah. Dan ayat 7 “dalam keadaan tertentu, untuk penyelamatan perekonomian nasional, pemerintah pusat dapat memberikan pinjaman danatau melakukan penyertaan modal kepada perusahaan swasta atas persetujuan DPR. Pasal ini ini merupakan sau dari sekian pasal yang menerangkan kedudukan BUMN dalam hukum privat. Pasal ini menempatkan BUMN dalam hukum privat karena memberikan kewenangan kepada BUMN untuk melakukan pinjam meminjam, hibah atau penyertaan modal yang merupakan ruang lingkup hukum perdata. Tentunya hal ini berlaku hanya untuk BUMN persero saja. BUMN persero adalah BUMN yang memang diarahkan untuk memperoleh keuntungan dalam arti, karena baiknya pelayanan yang diberikan dan pembinaan organisasi yang baik, efektif, efisien, dan ekonomi secara business za kelijik, cost a ccounting principles, ma ngement effectiveness, dan pelayanan umum yang baik dan memuaskan dengan memperoleh surplus atau laba. Status hukumnya sebagai badan hukum perdata, yang berbentuk perseroan terbatas. Hubungan-hubungan usahanya diatur menurut ketentuan hukum perdata. Modal pendirian BUMN persero baik seluruhnya atau sebagian merupakan milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan, sehingga dengan demikian dimungkinkan adanya joint dan mixed enterprise dengan swasta nasional danatau asing dan Universitas Sumatera Utara 43 adanya penjualan saham-saham perusahaan milik negara. 65 Karakteristik suatu badan hukum adalah pemisahan harta kekayaan badan hukum dari harta kekayaan pemilik dan pengurusnya. Dengan demikian kekayaan BUMN Persero adalah sebagai badan hukum bukanlah kekayaan negara. 2. BUMN Perum Perum atau perusahaan umum adalah perusahaan yang didirikan oleh negara dengan seluruh modalnya dimiliki oleh negara dan tidak terbagi-bagi atas saham. Perum memperoleh status badan hukum sejak diundangkannya Peraturan Pemerintah tentang pendiriannya. Berbeda dengan pendirian Persero, dalam Peraturan Pemerintah tentang pendirian suatu Perum diharuskan memuat anggaran dasar perum dan penunjukan menteri selaku wakil pemerintah sebagai pemilik modal. BUMN Perum adalah BUMN yang tujuan pendiriannya bukan semata- mata untuk mencari keuntungan. Tujuan utama dari pendirian BUMN Perum adalah untuk melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat. Profitisasi bukanlah tujuan yang utama melainkan yang terpenting adalah bagaimana jasa pelayanan kepada publik diberikan secara optimal dengan memperhatikan harga yang terjangkau, dimana segala faktor harus diperhitungkan seperti biaya produksi, depresiasi maupun reinvestasi secara wajar. Namun, dalam rangka mencapai maksud dan tujuannya, perum dapat melakukan penyertaan modal dalam usaha lain. Penyertaan modal yang dimaksud adalah penyertaan langsung perum dalam 65 Aminuddin Ilmar, Op.Cit ., hlm. 85-86. Universitas Sumatera Utara 44 kepemilikan saham pada badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas, baik yang sudah berdiri maupun yang akan berdiri. 66 Pengertian diatas menjadi pegangan untuk menyatakan bahwa BUMN Perum berbentuk badan hukum publik. Dikatakan sebagai badan hukum publik karena BUMN Perum didirikan berdasarkan kepentingan negara dan untuk kepentingan masyarakat luas. Tujuannya sekali lagi adalah untuk membantu pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejateraan masarakat. Berbeda dengan BUMN Persero yang tujuan pendiriannya sebagai fungsi profitisasi, BUMN Perum berdiri guna melakukan pelayanan publik tanpa mengutamakan keuntungan didalam pelaksanaan kegiatann usahnya.

E. Kedudukan BUMN sebagai Bagian Dari Keuangan Negara