59
sebelumnya 2004-2005, yaitu 5 dari 10 BUMN terbaik adalah BUMN yang go public.
94
Di tahun 2015, tedapat 10 dari 20 BUMN privatisasi yang menerima laba terbesar diantaranya adalah PGN, BNI, BRI, BTN, Bank Mandiri, Bukit Asam,
Semen Indonesia, Telkom, Pelindo II dan Pelindo III.
95
B. Maksud dan Tujuan Dilaksanakannya Privatisasi BUMN
Era yang akan datang, BUMN akan dihadapkan pada suatu pasar yang semakin luas, dengan persaingan yang semakin ketat. Potensi pasar tidak hanya
terbatas di pasar dalam negeri, tetapi juga di pasar luar negeri. Namun sebaliknya, pesaing dari luar negeri juga akan memperebutkan pasar yang ada di dalam
negeri. Guna mengantisipasi peluang dan ancaman tersebut, BUMN harus
mempersiapkan diri dengan menciptakan produk barang atau jasa yang sesuai dengan selera konsumen, memiliki kualitas yang baik, dengan harga yang
kompetitif. Dengan bermodalkan kemampuan di bidang keuangan saja, belum cukup memberikan jaminan bahwa BUMN akan mampu bertahan hidup dan
bersaing di pasar global. BUMN harus mampu menjaring dan melayani konsumen dengan kualitas pelayanan yang lebih baik. BUMN harus mampu memanfaatkan
teknologi yang tepat untuk menciptakan produk yang berkualitas baik. Dengan teknologi tersebut, BUMN harus mampu menciptakan proses bisnis internal yang
efisien agar dapat menghasilkan produk dengan harga yang bersaing. Dan yang tidak kalah pentingnya, para karyawan BUMN harus memiliki motivasi yang kuat
94
Riant Nugroho dan Randy R. Wrihatnolo,
Op.Cit
., hlm. 29.
95
http:finance.detik.comread2015052609580629249404ini-20-bumn-laba- terbesar-bri-geser-posisi-pertamina
Universitas Sumatera Utara
60
untuk selalu mengupgrade diri dan meningkatkan kemampuan mereka, sejalan dengan perkembangan teknologi yang digunakan. Oleh karenanya, program
privatisasi sangat bagi BUMN untuk dapat bersaing di era mendatang.
96
Privatisasi terhadap BUMN hanya dapat dilakukan terhadap BUMN dengan bentuk Persero yang tujuannya mencari keuntunga atau profitisasi.
Privatisasi adalah penjualan saham Persero, baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan,
memperbesar manfaat bagi negara dan masyarakat, serta memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.
97
Privatisasi penting, karena privatisasi dapat menjadikan BUMN perusahaan yang transparan, sebuah langkah yang mirip upaya menjadikan rumah
berjendela kaca yang memungkinkan cahaya matahari masuk dan membunuh kuman-kuman di dalam rumah secara alami. Sama seperti transparansi adalah dis-
KKN yang alami juga. Namun makna privatisasi tidak boleh sekedar menjual saham BUMN entah kemana asal membayar tinggi. Privatisasi dapat berupa
empat langkah. Pertama, profesionalisasi yaitu menjadikan BUMN sebagai perusahaan profesional sebagimana perusahaan-perusahaan yang dikelola
sebagaimana perusahaan swasta. Makna ini mempunyai beberapa konsekuensi, yaitu bahwa pemerintah dan publik termasuk DPR dan Parpol harus
mendefinisikan BUMN sebagai business entity dan bukan lagi political entity, memungkinkan BUMN untuk bergerak secara leluasa, termasuk membentuk
96
Purwoko, “Model Privatisasi BUMN yang Mendatangkan Manfaat Bagi Pemerintah dan Masyarakat Indonesia,”
Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan
, No.1 Maret, 2002, hlm. 6.
97
Pasal 1 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2005 tentang Tata Cara Privatisasi Perseroan Persero.
Universitas Sumatera Utara
61
holding dalam rangka meningkatkan business value-nya, menjadikan pegawai
BUMN sebagai pegawai perusahaan, dan bukan pegawai negeri, melarang BUMN mengerjakan hal-hal yang diluar misi usahanya, melarang pihak di luar BUMN
untuk mencampuri urusan usaha BUMN, dan menerapkan pinsip-prinsip good corpora te governance. Kedua ,
mengundang profesional bisnis dari swasta atau di luar BUMN dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menjadi profesional
pengelola BUMN, baik dalam arti kommisaris, direksi, maupun manajer. Ketiga, melakukan kerjasama operasi dengan swasta atau KSO.Keempat, seperti yang
dapat dilihat bersama, menjual saham kepada pihak lain.
98
Alasan utama mengapa gagasan, yang kemudian ditindaklanjuti dengan gerakan privatisasi menjadi gejala global, adalah bahwa masyarakat mulai
mengambil kesimpulan bahwa pemerintah telah menjadi terlalu besar, birokratis, dan tidak efisien. Dalam arti luas, privatisasi pada dasarnya berarti pengenalan
kekuatan pasar ke dalam sistem perekonomian. Sedangkan dalam pengertian yang lebih khusus, privatisasi berarti pengalihan kegiatan dan aset BUMN yang
berorientasi komersial menjadi kepemilikan pengendalian swasta, baik secara keseluruhan, sebagian besar, atau pun minoritas. Jelas bahwa privatisasi
merupakan salah satu unsur kebijakan pembaharuan ekonomi yang lebih luas yang mencakup deregulasi dan liberalisasi.
99
Privatisasi dilakukan dengan maksud untuk:
100
1. memperluas kepemilikan masyarakat atas Persero;
98
Riant Nugroho Dwidjowijoto,
Op.Cit.,
hlm. 16.
99
Kuntoro Mangkusubroto, “Privatisasi Sebagai Kecenderungan Lingkungan Usaha BUMN”
Jurnal Manajemen Teknologi
, No. 2 Oktober, 2011, hlm. 117.
100
Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara.
Universitas Sumatera Utara
62
2. meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan;
3. menciptakan struktur keuangan dan manajemen keuangan yang baikkuat;
4. menciptakan struktur industri yang sehat dan kompetitif;
5. menciptakan Persero yang berdaya saing dan berorientasi global;
6. menumbuhkan iklim usaha, ekonomi makro, dan kapasitas pasar.
Pelaksanaan program privatisasi diharapkan dapat menimbulkan perubahan atas budaya perusahaan sebagai akibat dari masuknya pemegang saham baru, baik
melalui penawaran umum go public ataupun melalui penyertaan langsung direct placement
. Perusahaan akan dihadapkan pada kewajiban pemenuhan persyaratan persyaratan keterbukaan disclosure yang merupakan persyaratan utama dari suatu
proses go public, atau adanya sasaran-sasaran perusahaan yang harus dicapai sebagai akibat masuknya pemegang saham baru. Budaya perusahaan yang berubah tersebut
akan dapat mendorong peningkatan kinerja perusahaan yang selanjutnya akan dapat mempertinggi daya saing perusahaan dalam berkompetisi dengan pesaing-pesaing,
baik nasional, regional, bahkan global sehingga pada akhirnya akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional dalam
bentuk barang dan jasa yang semakin berkualitas dan terjangkau harganya, serta penerimaan negara dalam bentuk pajak yang akan semakin besar pula. Dengan
demikian maksud dan tujuan privatisasi pada dasarnya adalah untuk meningkatkan peran Persero dalam upaya meningkatkan kesejahteraan umum dengan memperluas
kepemilikan masyarakat atas Persero, serta untuk menunjang stabilitas perekonomian nasional.
Tujuan dari dilakukannya privatisasi adalah untuk meningkatkan kinerja dan nilai tambah perusahaan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam
Universitas Sumatera Utara
63
pemilikan saham persero.
101
Meskipun privatisasi bertujuan untuk melakukan efisiensi, sedapat mungkin tidak sampai menimbulkan keresahan bagi karyawan.
Oleh karena itu dalam melaksanakan privatisasi sejauh mungkin perlu diupayakan agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja PHK. PHK hanya dapat dilakukan
setelah jangka waktu tertentu setelah pelaksanaan privatisasi, kecuali karyawan melakukan tindakan-tindakan yang melanggar ketentuan hukum. Selanjutnya
apabila PHK terjadi pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sehubungan dengan itu, dalam upaya agar karyawan dan
serikat pekerja maupun masyarakat dapat memahami manfaat privatisasi pemerintah perlu melakukan sosialisasi tentang manfaat privatisasi secara terarah
dan konsisten. Menurut Ernst dalam perspektif kebijakan publik, maksud dilakukannya
privatisasi adalah untuk:
102
1. Kebijakan fiskal fiscal management; pemerintah mengalami kesulitan
dalam merencanakan anggaran belanja dan pendapatan masing-masing BUMN yang selama ini dibiayai pemerintah. Arus transaksi antar-BUMN
yang dipengaruhi pemerintah dipandang terlalu rumit dan dipandang tidak efisien.
2. Demokratisasi kepemilikan creating a share-owning democracy; untuk
membangun perekonomian yang demokratis, pemerintah dapat melibatkan pihak swasta untuk secara aktif turut serta dalam proses pembangunan.
3. Mengurangi dominasi kelompok pengusaha atau reducing trade union
power ; privatisasi yang dilakukan pemerintah diharapkan dapat mengurangi
dominasi pasar yang selama ini dikuasai pengusaha atau beberapa lembaga yang ditunjuk pemerintah.
4. Menghapuskan sosialisme dan kolektivisme defeating socialsm and
collectivism ; privatisasi yang dilakukan pemerintah merupakan salah satu
kebijakan publik yang ditujukan untuk mengurangi dominasi Negara terhadap publik.
101
Pasal 74 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
102
Maria Sevia L. Perangin-angin,
Op.Cit
., hlm 39.
Universitas Sumatera Utara
64
Tujuan privatisasi dan perspektif menurut Ernst adalah sebagai berikut:
103
1. Kebebasan ekonomi dan kepentingan konsumen economic freedom and
consumer sovereinity ; privatisasi yang dilakukan pemerintah diharapkan
dapat membuka kesempatan ekonomi yang lebih baik kepada pihak swasta, sehingga pihak swasta dapat memberikan pelayanan publik yang terjangkau
oleh pelanggan.
2. Meningkatkan efisiensi improving effisiensi; perusahaan publik secara
relatif menunjukkan kinerja yang lebih buruk jika dibandingkan dengan perusahaan swasta dalam posisi kompetisi serta pengunaan modal dan tenaga
kerja yang kurang efisien dan kurang menguntungkan.
Hal yang sama dikemukakan pula oleh Redwood dengan mengumakan tujuan dari privatisasi BUMN secara luas, sebagai berikut:
104
1. meningkatkan kinerja BUMN, kompetisi, efisiensi dalam pengunaan dan
alokasi sumber daya; 2.
pengurangan peran negara dalam perekonomian yang berarti pula pengurangan beban administratif dan finansial;
3. meningkatkan pendapatan negara dan devisa;
4. meningkatkan investasi swasta baik domestik maupun asing dan pengunaan
teknologi baru; 5.
rasionalisasi atau restrukturisasi dari sektor ekonomi tertentu; 6.
pemerataan distribusi pendapatan; 7.
peningkatan kesempatan kerja melalui peningkatan investasi dan pertumbuhan perusahaan; dan
8. penciptaan suatu kelas manajer yang tangguh, penuh kreasi dan inovasi.
Tujuan privatisasi
sebagaimana diartikulasi
pemerintah dan
pendukungnya, bisa diringkas sebagai berikut:
105
1. Tujuan-tujuan Keuangan
a. meningkatkan penghasilan pemerintah, dengan memperngaruhi tingkat
perpajakan dan pengeluaran publik; b.
mendorong keuangan swasta untuk ditempatkan dalam investasi publik, dalam skema infrastruktur utama;
c. menghapus jasa-jasa dari kontrol keuangan sektor publik.
2. Jasa dan Organisasi
a. meningkatkan efisiensi dan produktivitas;
b. mengurangi peran negara dalam pembuatan keputusan;
103
Ibid.
104
Aminuddin Ilmar,
Op.Cit
., hlm. 130.
105
Indra Bastian,
Op.Cit.,
hlm. 127.
Universitas Sumatera Utara
65
c. mendorong penetapan harga komersial, organisasi yang berorientasi pada
keuntungan, dan sikap-sikap bisnis; d.
menghapus jasa-jasa dari kontrol keuangan sektor publik. 3.
Ekonomi a.
memperluas skop kekuatan pasar dan meningkatkan persaingan dalam perekonomian;
b. mengurangi ukuran sektor publik dan membuka pasar baru untuk modal
swasta. 4.
Politik a.
mengendalikan kekuatan perkumpulan dagang mencapai pasar tenaga kerja yang lebih fleksibel;
b. mendorong kepemilikan saham untuk individu dan karyawan dan
memperluas kepemilikan kekayaan; c.
memperoleh dukungan politik dengan memenuhi permintaan industrti dan menciptakan kesempatan lebih banyak akumulasi modal spekulatif;
d. meningkatkan kemandirian, individualisme, dan merusak secara perlahan
kepedulian dan tanggung jawab kolektif.
C. Tata Cara Privatisasi BUMN